Sentimen
Undefined (0%)
4 Jul 2025 : 19.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Wonogiri

Masih Open Dumping, 2 TPA di Slogohimo dan Baturetno Wonogiri bakal Ditutup

4 Jul 2025 : 19.12 Views 22

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Masih Open Dumping, 2 TPA di Slogohimo dan Baturetno Wonogiri bakal Ditutup

Esposin, WONOGIRI — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonogiri akan menutup dua tempat pemrosesan akhir atau TPA pendamping yang berlokasi di Kecamatan Baturetno dan Slogohimo. Dua TPA itu ditutup karena pengolahan sampahnya masih menggunakan metode open dumping atau pembuangan terbuka tanpa perlakuan khusus.

Kepala Bidang Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau DLH Wonogiri, Waris Kadarwanto, mengatakan di Wonogiri ada tiga TPA pendamping yang masih beroperasi dengan sistem open dumping. Tiga TPA itu terletak di Purwantoro, Slogohimo, dan Baturetno.

Kementerian Lingkungan Hidup menginstruksikan semua TPA yang masih menerapkan open dumping harus ditutup atau diubah sistemnya agar lebih ramah lingkungan pada 2025. Jika memaksa tetap mengoperasikan TPA open dumping, pemkab bakal berhadapan dengan sanksi pidana.

Atas dasar itu, DLH Wonogiri akan menutup dua TPA pendamping di Baturetno dan Slogohimo tahun ini. Sedangkan TPA pendamping di Purwantoro masih dalam pembahasan apakah akan diubah sistemnya atau dipindahkan ke tempat lain dengan sistem pengolahan yang sesuai ketentuan.

Waris menyatakan TPA pendamping di Purwantoro harus tetap ada untuk melayani masyarakat di Wonogiri timur seperti wilayah Purwantoro, Slogohimo, Kismantoro, dan Bulukerto. Dipindahkan atau tidak, pengolahan sampah di TPA pendamping Purwantoro itu akan menerapkan sistem sanitary landfill.

TPA akan memiliki sistem pengolahan limbah sampah atau lindi dan penangkap gas metan. “Ini masih dalam proses pembahasan. Termasuk menimbang besaran anggaran antara TPA Purwantoro yang saat ini dikembangkan atau dipindahkan dan buat yang baru. Ini bergantung kebijakan pimpinan daerah,” kata Waris kepada Espos, Jumat (4/7/2025).

Dia menambahkan, TPA induk di Kecamatan Ngadirojo tidak mungkin untuk menampung semua sampah dari berbagai wilayah di Kabupaten Wonogiri. Bahkan masa pakai TPA Ngadirojo yang saat ini beroperasi di zona C hanya sampai Januari 2025.

Kepala DLH Wonogiri, Bahari, menyampaikan selain menyiapkan TPA, DLH akan mulai fokus pada penanganan sampah di tingkat hulu. Warga diminta mengurangi sekaligus memilah dan mengolah sampah secara mandiri. DLH juga akan memperbanyak tempat pengolahan sampah reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang) atau TPS3R di sejumlah kecamatan dan transfer depo.

TPS3R memungkinkan sampah yang dihasilkan masyarakat dapat diolah terlebih dulu sebelum dibuang ke TPA. Sampah yang diangkut ke TPA akan tereduksi, sehingga memperpanjang usia pakai TPA. ”Penanganan sampah di hulu ini yang coba akan kami optimalkan. Yang sudah pasti akan dibangun TPS3R saat ini yakni di Kecamatan Pracimantoro,” kata Bahari.

Sentimen: neutral (0%)