Sentimen
Undefined (0%)
4 Jul 2025 : 16.43
Informasi Tambahan

Kasus: Zona Hijau

Daftar 13 Kampus di Indonesia yang Publikasinya Masuk Daftar Red Flag-High Risk

4 Jul 2025 : 16.43 Views 20

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Daftar 13 Kampus di Indonesia yang Publikasinya Masuk Daftar Red Flag-High Risk

Esposin, JAKARTA — Sebanyak 13 perguruan tinggi ternama di Indonesia menjadi sorotan dalam Research Integrity Risk Index (RI2) terkait kualitas publikasi yang dihasilkan.

Research Integrity Risk Index (RI2) merupakan hasil riset yang mengukur proporsi jurnal yang telah ditarik dari publikasi ilmiah secara global. Indeks ini menjadi metrik gabungan pertama di dunia yang berbasis data empiris dan dirancang untuk memetakan tingkat risiko institusi terhadap integritas riset mereka.

RI2 dikembangkan oleh Prof Lokman Meho dari American University of Beirut. Ia merancang indeks ini sebagai respons atas kekhawatiran yang semakin besar terhadap sistem pemeringkatan universitas dunia, yang dinilai terlalu mendorong publikasi dalam jumlah besar dan banyak kutipan, tanpa mempertimbangkan kualitas serta integritas ilmiahnya.

Penilaian dalam RI2 dilakukan dengan mengacu pada dua indikator utama yang bersifat independen dan dapat diverifikasi.

Dalam laporan tersebut, terdapat setidaknya 13 perguruan tinggi terkemuka Indonesia (negeri dan swasta) yang menjadi sorotan, berikut daftar lengkapnya.

13 perguruan tinggi di Indonesia yang menjadi sorotan dalam Research Integrity Risk Index (RI2) terkait kualitas publikasi yang dihasilkan. (Istimewa/Tangkapan Layar)
13 perguruan tinggi di Indonesia yang menjadi sorotan dalam Research Integrity Risk Index (RI2) terkait kualitas publikasi yang dihasilkan. (Istimewa/Tangkapan Layar)

Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Togar M. Simatupang mengimbau kepada seluruh perguruan tinggi untuk tidak hanya mengejar jumlah, namun harus meningkatkan kualitas publikasi, sehingga menjadi bermutu dan berdampak.

"Publikasi hendaknya jangan lagi mengejar jumlah, tetapi mutu dan dampak, misalnya menyasar jurnal bereputasi dan sitasi, bahkan produk yang digunakan oleh industri maupun masyarakat luas," katanya, Jumat (4/7/2025), dilansir Antara.

Togar mengatakan hal ini memerlukan upaya yang serius untuk menumbuhkan kesadaran integritas akademik agar perguruan tinggi Indonesia dalam riset tersebut bergerak menuju risiko minim, zona hijau atau putih.

Menanggapi adanya penelitian tersebut, ia mengaku menyambut riset tersebut dengan baik, sebagai pelajaran dan kaca perbandingan pendidikan tinggi di Indonesia.

"Hasil penelitian yang pantas disambut dengan baik sebagai reflektif perlunya perguruan tinggi di Indonesia tetap berkomitmen meningkatkan mutu dan integritas akademik," ujarnya.

Secara makro, Togar menilai penelitian tersebut menunjukkan bahwa dosen-dosen di Indonesia yang mewakili perguruan tingginya berada pada taraf balig.

Sentimen: neutral (0%)