Esposin, WONOGIRI -- Air dari Waduk Pidekso ditargetkan dapat mengairi area persawahan seluas 136 hektare di Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, mulai akhir tahun ini. Saat ini pembangunan irigasi baru berjalan 27% atau sekitar 9 kilometer (km).

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada kunjungannya di Waduk Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Kamis (3/7/2025). 

AHY mengatakan pembangunan irigasi primer Waduk Pidekso ditargetkan mencapai 35% pada akhir 2025. Saat ini progres pembangunan sudah menunjukkan sekitar 27%. 

Dia mengklaim mulai tahun ini pemanfaatan Waduk Pidekso untuk irigasi pertanian sudah bisa berjalan. Irigasi primer Waduk Pideko Wonogiri akan dibangun dengan panjang total 33 kilometer.

“Tetapi saat ini yang terbangun baru sekitar sembilan kilometer. Ini yang harus dilanjutkan. Tahun depan akan kami kawal lagi,” kata AHY saat diwawancarai Espos di Waduk Pidekso, Kamis.

Dia menerangkan pembangunan irigasi primer pada tahun ini kelak akan mampu mengairi sawah seluas 136 ha. Selain meninjau Waduk Pidekso, pada kesempatan itu, AHY juga bertemu sejumlah petani setempat.

Di hadapan para petani, putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menjamin setelah proyek pembangunan irigasi primer itu selesai, pemerintah akan memperbaiki jalan yang rusak imbas dari proyek tersebut.

Dia menyebut Waduk Pidekso memiliki fungsi strategis bagi masyarakat Kabupaten Wonogiri. Waduk Pidekso berfungsi mendukung ketahanan pangan dengan menyediakan irigasi pertanian. 

Pembangunan irigasi ini akan meningkatkan indeks penanaman dari yang semula hanya satu hingga dua kali tanam dalam setahun menjadi tiga hingga empat kali dalam setahun. Dengan begitu, hasil panen petani akan meningkat dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan mereka.

Selain irigasi, Bendungan Pidekso bisa dimanfaatkan untuk penyediaan air baku bagi warga di Kecamatan Giriwoyo, Eromoko, dan Baturetno. “Ini penting sekali agar masyarakat Wonogiri tidak kekurangan air bersih,” ujarnya.

Dia melanjutkan Waduk Pideko ini juga berfungsi untuk mereduksi banjir. Waduk yang diresmikan pada 2021 ini memiliki nilai tambah pada aspek pariwisata. 

Sebagai informasi, berdasarkan data Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, daerah irigasi yang akan menerima air dari Bendungan Pidekso seluas 1.293 ha. Luas itu terbagi dalam 18 daerah irigasi di 12 desa di dua kecamatan.

Skema kritis jaringan irigasi Bendungan Pidekso dibagi dua trase, kanan dan kiri. Panjang trase kanan saluran irigasi primer kanan sekitar 10 km dan trase kiri 17 km. Kapasitas air baku di Bendungan Pidekso sebanyak 300 liter/detik. 

Kepala BBWS Sungai Bengawan Solo Maryadi Utomo menyampaikan pada tahun ini proyek pembangunan irigasi untuk dua trase membutuhkan anggaran senilai total Rp90 miliar.

Anggaran itu untuk pembangunan irigasi trase kanan sepanjang 6,9 kilometer dan trase kiri sepanjang 5,8 kilometer. “Tahun ini untuk proyek dua paket ini akan selesai. Nanti akan kami lanjutkan pada 2026,” jelas Maryadi.