Sentimen
Undefined (0%)
3 Jul 2025 : 22.46
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Solo

Partai Terkait

Tinjau Produksi Buku Tema Jumbo, Menteri Ekraf Kunjungi Pabrik Kiky di Boyolali

3 Jul 2025 : 22.46 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Tinjau Produksi Buku Tema Jumbo, Menteri Ekraf Kunjungi Pabrik Kiky di Boyolali

Esposin, BOYOLALI -- Menteri Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif atau Ekraf, Teuku Riefky Harsya, mengunjungi PT Solo Murni atau yang lebih dikenal sebagai pabrik Kiky di Boyolali, Kamis (3/7/2025). Kunjungan tersebut dalam rangka mengecek produksi alat tulis berupa buku tulis, buku gambar, hingga paperbag bertema film terlaris di Indonesia, Jumbo.

Menteri Ekraf tiba di Kantor Kiky di Banyudono, Boyolali, sekitar pukul 16.00 WIB, disambut founder PT Solo Murni, Sinyo Haryanto, director PT Solo Murni, Rio Haryanto, dan jajaran.

Setiba di sana, Teuku Riefky Harsya mengecek produk-produk Kiky. Kemudian ia juga bertandang ke pabrik untuk melihat produksi dari awal sampai dikemas. Kunjungan dilanjutkan dengan ramah tamah di lantai VIII gedung kantor PT Solo Murni hingga pukul 17.15 WIB. Ditemui seusai kunjungan, Teuku Riefky mengatakan penerbitan adalah salah satu subsektor tugas Kementerian Ekraf.

“Kunjungan ini untuk melihat langsung tentang industri penerbitan walau tentu ini hanya salah satunya. Tapi kami ingin melihat dan mendengarkan langsung dari berbagai penerbit lainnya,” kata dia kepada wartawan.

Ia mengatakan kunjungan itu sekaligus ingin mendengarkan langsung tantangan dan peluang yang dihadapi penerbit. Kemudian, ingin melihat langsung proses produksi penerbitan mulai dari buku tulis, amplop, security printing, dan sebagainya di PT Solo Murni.

“Pasarnya di sini baik nasional dan ekspornya seperti apa. Kemudian, kunjungan kami juga dalam rangka merajut semangat kolaborasi lintas subsektor ekonomi kreatif,” jelas dia.

Ia mengatakan ada sekitar 17 subsektor ekonomi kreatif antara lain film, animasi, penerbitan, fotografi, TV, radio, games, aplikasi, kreator konten, arsitek, fashion, kuliner, kriya, dan sebagainya. Menurutnya dalam ekonomi kreatif, peluang untuk berkolaborasi sangat besar. Seperti kolaborasi antara Kiky dan Jumbo.

Minat Masyarakat

“Beberapa bulan yang lalu kami membantu kolaborasi antara film Jumbo yaitu PT Visinema dengan PT Solo Murni atau Kiky. Kami ingin melihat hasil kolaborasinya seperti apa. Alhamdulillah, ada buku tulis, buku gambar, paperbag, bungkus kertas kado, dan lain-lain sudah berjalan,” jelas dia.

Ia mengatakan ternyata minat masyarakat terutama anak-anak yang akan sekolah cukup besar untuk membelinya. Teuku Riefky menjelaskan kolaborasi dari film animasi sukses yaitu Jumbo dengan Kiky akan membawa manfaat pula bagi pekerja di Kiky.

“Kami ditugaskan Presiden Prabowo agar industri kreatif berkembang. Yang menjadi rapor kami adalah bagaimana yang ditargetkan dalam RPJMN yaitu target kami yaitu lapangan kerja, investasi, ekspor, dan sumbangannya terhadap perekonomian nasional dari sektor ekonomi kreatif,” kata dia.

Sementara itu, Director PT Solo Murni, Rio Haryanto, mengatakan dalam sebulan ini ada sekitar 1 juta eksemplar buku tulis bertema Jumbo diproduksi.

“Respons masyarakat sangat antusias, terlebih di tahun ini kami berkolaborasi dengan PT Visinema, salah satu license-nya adalah Jumbo. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas support dari Pak Menteri dan tim ekonomi kreatif, sehingga ini bisa dapat membantu karya di Indonesia lebih diapresiasi,” jelas dia.

Sebagai percetakan dan penerbit, Rio mengatakan Kiky sangat terbantu karena di tahun ajaran baru, dengan menggunakan cover Jumbo dapat menarik minat masyarakat.

Ia juga mengaku senang karena biasanya karakter buku berasal dari luar negeri, dan saat ini bisa berganti menjadi karakter kartun dalam negeri. “Harapan ini bisa memotivasi anak bangsa yang lain untuk terus berkarya, berkreativitas, dan mendapatkan apresiasi,” jelas dia.

Soal film Jumbo yang akan tayang di lebih dari 30 negara, Rio mengatakan pihaknya siap ketika nanti diminta memfasilitasi dan mendukung berkolaborasi. Namun, hingga saat ini belum ada pembicaraan ke sana. 

Sentimen: neutral (0%)