Sentimen
Undefined (0%)
2 Jul 2025 : 10.46
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Apa Itu Bipolar yang Diduga Dialami Mahasiswa UNS Loncat dari Jembatan Jurug?

2 Jul 2025 : 10.46 Views 2

Espos.id Espos.id Jenis Media: Lifestyle

Apa Itu Bipolar yang Diduga Dialami Mahasiswa UNS Loncat dari Jembatan Jurug?

Esposin, SOLO -- Seorang mahasiswa UNS Solo berinisial DA yang loncar dari Jembatan Jurug pada Selasa (1/7/2025) diketahui memiliki masalah kejiwaan. Dalam surat terakhir yang berada di dalam tasnya, korban menyebut mengalami bipolar. Lantas, apa yang dimaksud dengan bipolar dalam surat terakhir mahasiswa UNS Solo yang loncat dari Jembatan Jurug tersebut? 

Dikutip dari laman Psychiatry.org, Rabu (2/7/2025), bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan kondisi emosional yang intens dan berkala yang memengaruhi suasana hati, energi, dan kemampuan seseorang untuk beraktivitas. Periode-periode ini berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa pekan yang disebut episode suasana hati.

Episode suasana hati dikategorikan sebagai episode manik/hipomanik ketika suasana hati yang dominan adalah sangat gembira atau mudah tersinggung, atau episode depresif, ketika ada suasana hati yang sangat sedih atau kemampuan untuk merasakan kegembiraan atau kesenangan menghilang. 

Orang dengan gangguan bipolar umumnya juga memiliki periode suasana hati yang netral. Ketika diobati, orang dengan gangguan bipolar dapat menjalani kehidupan yang penuh dan produktif.

Tetapi, dalam kondisi yang negatif, orang dengan gangguan bipolar mengalami  kondisi pikiran yang negatif, putus asa, dan tidak ada ide. Orang dengan depresi diliputi perasaan sedih, tidak bersemangat yang berlebihan, cenderung bertingkah laku pendiam, pemalas, dan tidak mau bersosialisasi dengan lingkungannya. Bahkan terkadang pada tingkat depresi yang sangat tinggi, timbul perasaan ingin bunuh diri.

Dilansir dari laman Eka Hospital, bipolar terbagi dalam dua tipe, yaitu: 

  1. Bipolar tipe 1, yaitu kondisi dimana ciri kutub positif dapat mencapai level tertinggi atau mania, sedangkan lebel depresi tidak terlalu dalam.
  2. Bipolar tipe 2, yaitu kondisi ciri depresi (kutub negatif) yang dapat sangat rendah, sedangkan kutub positifnya pada tingkat hipomania. 

Hipomania adalah kondisi pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang menunjukkan ekspresi kegembiraan berlebihan. Misalnya merasa banyak ide, paling pintar, menggampangkan permasalahan, yang kemudian menciptakan pikiran positif berupa perasaan bahagia berlebihan, tingkah laku terlalu gembira, dan terlihat menonjol. 

Pada tingkat perilaku hipomania, orang dengan bipolar disorder masih dapat mengendalikan diri, sementara mereka yang berperilaku mania sudah tidak dapat mengendalikan diri.

Lantas, apa penyebab gangguan bipolar?

Faktor penyebab bipolar disorder sulit ditentukan secara pasti. Siapapun dapat mengalami gangguan ini tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Namun faktanya perempuan memiliki kecenderungan lebih mudah mengalami bipolar, karena lebih ekspresif. 

Bipolar juga dapat diturunkan (genetik), umumnya pada generasi ketiga (lompat generasi), dan apabila orangtua memiliki kecenderungan depresi.

Tingkat kecerdasan dapat menjadi faktor rentannya seseorang mengalami gangguan ini; semakin pintar, semakin kritis menganalisis permasalahan termasuk perasaannya sendiri, maka semakin besar kemungkinan memiliki kecenderungan tersebut. 

Faktor pemicu lainnya adalah stres yang dialami dalam kehidupan sosial, seperti kehilangan pasangan atau orangtua, dan lain-lain.

Apakah bipolar dapat disembuhkan?

Bipolar bukanlah suatu penyakit, melainkan ciri dari seseorang, sehingga tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol. Orang dengan gangguan ini diharapkan dapat mengendalikan mood swing yang berlebihan dengan cara rutin minum obat. 

Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kemungkinan terburuk, misalnya bunuh diri akibat depresi yang terlalu dalam.

Apa yang harus dilakukan untuk mengontrol bipolar disorder?

Berikut adalah tips untuk menghadapi orang dengan bipolar disorder:

  • Understand/ Mengerti: Cari tahu fakta-fakta mengenai bipolar disorder, mengapa dapat terjadi, dan bagaimana cara menghadapinya. Dengan demikian diharapkan orang di sekeliling akan mengerti dan memahami apa yang harus dilakukan apabila muncul gejala-gejala awal.
  • Accept/ Menerima: Setelah mengerti apa itu bipolar, orang-orang di sekitarnya akan mudah menerima jika salah satu keluarga/ kerabatnya memiliki gangguan tersebut.
  • Adapt/ Beradaptasi: Beradaptasilah dengan keadaan bipolar disorder, karena penderita tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Tips bagi penyintas bipolar: 

  • Cari dukungan keluarga dan teman dekat.
  • Minum obat tepat waktu. 
  • Konsultasi ke psikiater dan psikolog. 
  • Jangan menarik diri dari kehidupan sosial. 
  • Kenali dan waspadai faktor pemicu stres.
  • Terapkan gaya hidup sehat. 
  • Tetap berpikir positif. 

Sentimen: neutral (0%)