Sentimen
Undefined (0%)
1 Jul 2025 : 20.31
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Honda

Kab/Kota: Karanganyar, Solo

Tokoh Terkait

UNS: Penyebab Mahasiswi Loncat dari Jembatan Jurug Solo Tak Terkait Perkuliahan

1 Jul 2025 : 20.31 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

UNS: Penyebab Mahasiswi Loncat dari Jembatan Jurug Solo Tak Terkait Perkuliahan

Esposin, SOLO — Juru bicara Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Agus Riewanto menegaskan penyebab mahasiswi berinisial DA loncat dari Jembatan Jurug ke Sungai Bengawan Solo di wilayah perbatasan Karanganyar-Solo pada Selasa (1/7/2025) tidak terkait proses pembelajaran di kampus.

Mahasiswi semester VIII Program Studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNS angkatan 2021 itu diketahui memiliki masalah gangguan kejiwaan dan kecenderungan bunuh diri (suicidal).

Agus mengatakan kampus sudah berupaya memberikan bimbingan konseling dan psikologi kepada mahasiswi tersebut. “Kejadian tersebut tidak terkait dengan proses belajar mengajar di Program Studi D4 K3 Sekolah Vokasi UNS melainkan terkait dengan kondisi gangguan kejiwaan yang dialami mahasiswi bersangkutan,” katanya melalui keterangan resmi kepada awak media, Selasa. 

Sekretaris UNS Solo itu menyampaikan awalnya mendapat informasi dari media sosial yang menampilkan video seorang driver ojek online memberikan kesaksian adanya seorang perempuan melompat dari Jembatan Jurug sisi selatan.

Setelah itu, UNS melakukan cek dan ricek atas informasi tersebut. Hasil pengecekan diketahui perempuan yang terjun dari Jembatan Jurug Solo itu merupakan mahasiswi aktif Program Studi D4 K3 Sekolah Vokasi UNS angkatan 2021 semester VIII. Perempuan kelahiran 2003 itu saat ini sedang tahap skripsi.

“Mahasiswi bersangkutan telah menyelesaikan ujian skripsi dan menyelesaikan proses revisi, sehingga tinggal mengurus administrasi wisuda,” katanya.

Agus menyebut universitas sudah melakukan klarifikasi dan mendapat informasi bahwa korban menjadi klien Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa UNS Solo sejak Januari 2025.

“Sudah direkomendasikan untuk ke psikiater, dan terus mendapatkan pendampingan sampai dengan sebelum peristiwa dugaan percobaan bunuh diri terjadi,” katanya.

Agus mengonfirmasi DA sempat memberikan informasi kepada Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa dan Kepala Program Studi D4 K3, bahwa yang bersangkutan mempunyai masalah kejiwaan.

“Ada riwayat percobaan bunuh diri sejak tahun 2023 sampai 2025 dengan berbagai cara, antara lain overdosis obat dan peralatan tajam, dan pernah menjadi pasien Rumah Sakit Jiwa,” katanya.

Pencarian Tim SAR

Sementara itu, tim SAR gabungan langsung turun dan melakukan penyisiran termasuk menerjukan penyelam untuk mencari keberadaan mahasiswi UNS yang terjun dari Jembatan Jurug Solo. Namun, hingga Selasa sore belum diketahui keberadaan mahasiswi tersebut.

Kapolsek Jebres, Kompol Murtiyoko, saat diwawancarai awak media, Selasa siang, mengatakan informasi awal diperoleh dari seorang pengemudi ojek online (ojol) yang melihat korban berdiri di pembatas jembatan. Namun, karena saat itu tengah mengantar penumpang, pengemudi tersebut tidak sempat berhenti.

Saat kembali ke lokasi, korban sudah tak terlihat. “Ojol itu lewat, terus dia melihat korban sudah berdiri di pinggir jembatan. Sempat berhenti, tapi saat kembali ke lokasi, korban sudah tidak ada,” kata Kapolsek Jebres.

Pengemudi ojol tersebut langsung melapor ke Pos SAR yang berada di bawah jembatan. Dari laporan itulah, proses pencarian pun segera dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri atas personel SAR, kepolisian, serta relawan.

Dari hasil penelusuran di lokasi, petugas menemukan sepeda motor Honda Beat warna merah putih dengan pelat nomor AA 3757 CY, serta tas perempuan. Diduga kuat barang tersebut milik korban.

Di dalam tas korban, petugas menemukan buku catatan kecil yang diduga milik korban. Di dalamnya terdapat tulisan yang diyakini merupakan pesan terakhir. “Memang ada pesan yang ditinggalkan, tapi nanti saja kami sampaikan setelah korban ditemukan. Kami masih fokus pada pencarian dulu,” ujarnya.

Seluruh barang bukti telah diamankan oleh petugas dan akan menjadi bagian dari proses penyelidikan lebih lanjut, termasuk untuk mengidentifikasi identitas dan keluarga korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, dari sejumlah barang yang ditinggalkan korban tersebut, salah satunya berupa surat tulis tangan yang diduga pesan yang ingin disampaikan oleh korban.

Aku pergi ya, jangan salahkan keluarga atau tempat instansi aku kuliah. Aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri. Terkadang, aku bukan diriku. Aku capek. Maaf untuk Bapak Dr. Sumardiyono, S.Km karena telah menghianati dan berjanji untuk bertahan. Tak masalah semua orang bilang yang lain bipolar juga bisa, aku nggak... Aku capek, Bu. Maaf aku tak sekuat ibu.” tulis surat tersebut. 

 

Peringatan: Berita ini terkait kasus bunuh diri yang mungkin sensitif bagi sebagian orang. Berita tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Apabila Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan memerlukan layanan konsultasi kejiwaan, segera berkonsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Atau bisa juga hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.

Sentimen: neutral (0%)