Sentimen
Undefined (0%)
29 Jun 2025 : 19.45
Informasi Tambahan

BUMN: PDAM

Kab/Kota: Tangki, Wonogiri

Tokoh Terkait

Pemkab Wonogiri Siapkan Rp700 Juta Hadapi Bencana Kekeringan pada 2025

29 Jun 2025 : 19.45 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Pemkab Wonogiri Siapkan Rp700 Juta Hadapi Bencana Kekeringan pada 2025

Esposin, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten Wonogiri menyiapkan anggaran sebesar Rp700 juta untuk menghadapi musim kemarau pada 2025 ini. Anggaran sebesar itu untuk menangani bencana kekeringan yang masih kerap terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Wonogiri.

Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, menerangkan potensi bencana kekeringan di sejumlah wilayah di Kabupaten Wonogiri masih menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri. Pemkab Wonogiri mengalokasikan anggaran sebesar Rp700 juta untuk menangani kekurangan air bersih yang biasa terjadi saat kemarau.

”Anggaran itu kami siapkan pada perubahan APBD [anggaran pendapatan dan belanja daerah] 2025 ini. Anggarannya sekitar Rp700-an juta lebih. Kami menyiapkan apabila kekeringan itu terjadi,” kata Setyo saat ditemui Espos di Pringgodani Sport Tourism Center Wonogiri, Minggu (29/6/2025).

Dia menyampaikan anggaran sebesar itu untuk menanggulangi kekeringan secara temporal atau jangka pendek. Dana ratusan juta tersebut salah satu penggunaannya yaitu untuk menyalurkan bantuan air bersih di daerah-daerah kekeringan kelak.

Dengan anggaran sebesar itu, setidaknya mampu mengirimkan lebih dari 2.500 tangki air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan.

Selain menangani kekeringan secara temporal, Setyo menyebut Pemkab Wonogiri juga terus berupaya mengatasi bencana kekurangan air bersih secara permanen. Penyediaan air bersih melalui perusahaan daerah air minum (PDAM) diperluas ke daerah-daerah rentan kekeringan.

“Misalnya di Kecamatan Paranggupito, bisa dikatakan 90% lebih sambungan rumah sudah kami sediakan,” ujarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri mencatat masih ada 44 desa di 14 kecamatan yang rawan kekeringan air baku saat kemarau.

Daerah itu meliputi Kecamatan Eromoko, Manyaran, Giritontro, Giriwoyo, Nguntoronadi, dan Pracimantoro. Selain itu, Kecamatan Paranggupito, Tirtomoyo, Baturetno, Wuryantoro, Jatiroto, Karangtengah, Wonogiri, dan Selogiri.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonogiri, Fuad Wahyu Pratama, mengemukakan kemarau diprediksi akan berlangsung selama enam bulan pada tahun ini mulai Juni hingga November.

Sejumlah persiapan mitigasi bencana musim kemarau sudah dilakukan BPBD Kabupaten Wonogiri dengan kerja sama lintas sektor di masing-masing wilayah kecamatan dan desa.

Sejumlah posko darurat siaga bencana kekeringan sudah disiapkan di beberapa wilayah rawan kesulitan air bersih. Fuad menyebut pihaknya akan mendistribusikan air bersih ke wilayah-wilayah yang kelak mengalami kekeringan air baku.

“Relawan Destana [desa tanggap bencana] sudah dibentuk di semua desa. Mereka akan menjadi garda terdepan dalam menangani bencana di daerah,” ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Wonogiri, Sri Maryati, mengatakan wilayah Jawa Tengah termasuk Kabupaten Wonogiri pada Mei-Juni 2025 dalam musim peralihan dari hujan ke musim kemarau atau kondisi pancaroba.

Ciri musim peralihan ini banyak terjadi hujan deras disertai angin kencang. Dengan kata lain, Kabupaten Wonogiri tengah mengalami kemarau basah.

“Penyebabnya banyaknya hujan akhir-akhir ini karena adanya gangguan atmosfer dan labilnya massa udara terutama di Jawa Tengah bagian tengah seperti di Soloraya termasuk di Kabupaten Wonogiri,” jelas Maryati.

Sentimen: neutral (0%)