Sentimen
Undefined (0%)
29 Jun 2025 : 18.59
Informasi Tambahan

Event: Ibadah Haji

Kab/Kota: Banjarnegara, Bantul, Banyumas, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Gunungkidul, Jeddah, Jepara, Kebumen, Kendal, Kudus, Madinah, Magelang, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Semarang, Solo, Sragen, Sukoharjo, Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo

49 Haji Asal Embarkasi Solo Wafat di Tanah Suci, Mayoritas dari Jawa Tengah

29 Jun 2025 : 18.59 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

49 Haji Asal Embarkasi Solo Wafat di Tanah Suci, Mayoritas dari Jawa Tengah

Espos.id, BOYOLALI - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo mencatat total jemaah haji yang wafat atau meninggal dunia di Tanah Suci hingga Minggu (29/6/2025) ada 49 orang. Sebagian besar dari mereka adalah warga Jawa Tengah.

Kasi Humas dan Protokol PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, kepada wartawan, Minggu (29/6/2025) menjelaskan ahli waris para jemaah haji yang meninggal dunia bakal menerima asuransi sebesar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Jemaah haji yang wafat di Tanah Suci kemudian dibakdalhajikan oleh PPIH Arab Saudi.

Ia memerinci jemaah haji yang meninggal dunia pertama ada atas nama Daimah Suwaryo, perempuan usia 66 tahun dari Kloter 4 Kabupaten Banjarnegara, dilaporkan wafat di pesawat pada 3 Mei 2025.  Kemudian, Noer Koesmitro Soedarno, laki-laki usia 65 tahun dari Kloter 17 Kabupaten Tegal, meninggal di KKHI Madinah pada 9 Mei.

Pada pertengahan Mei, dua calhaj yang berpulang yakni Ali Zaenal Abidin, laki-laki usia 66 tahun dari Kloter 20 Kabupaten Tegal, meninggal pada 15 Mei dan Karnadi Tiwan Tangso, laki-laki berusia 73 tahun dari Kloter 20 Kabupaten Pemalang, meninggal pada 16 Mei. Keduanya meninggal di RSAS Madinah. Pada hari yang sama, Sodiq Subadi, calhaj laki-laki usia 64 tahun dari Kloter 31 Kota Semarang, wafat di KKHI Madinah.

Selanjutnya, Kanafi Munawir, laki-laki usia 59 tahun dari Kloter 26 Kabupaten Kendal, dan Toisah Narbun Syakir, perempuan usia 60 tahun dari Kloter 18 Kabupaten Pemalang, keduanya meninggal pada 22 Mei di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Makkah. 

Kemudian pada Sabtu, 24 Mei, Pudji Hardjo Baderi, seorang laki-laki berusia 65 tahun dari Kloter 34 Kabupaten Semarang, juga dilaporkan wafat di RSAS Makkah. Pada hari yang sama, Tohir Sarga Salkam, laki-laki usia 86 tahun meninggal di RSAS Makkah sekitar pukul 15.45 WIB.

Lalu, Jumar Sarlan Madyo, laki-laki berusia 83 tahun. Masuk di kloter 42 Embarkasi Solo dan berasal dari Kabupaten Demak. Ia dilaporkan meninggal akibat kondisinya yang sudah tua. Jumar meninggal di Hotel Makkah sekitar pukul 13.00 Waktu Arab Saudi (WAS) pada Minggu (25/5/2025).

Selanjutnya, Sumardo Parto Wiyono, 64, laki-laki asal Kabupaten Sukoharjo yang masuk kloter 74 Embarkasi Solo. Sumardo meninggal dunia pada Senin (26/5/2025) pukul 19.35 Waktu Arab Saudi (WAS) kemudian dimakamkan di permakaman umum Sharaya atau Soraya di Makkah.

Lalu, calon haji asal Sukoharjo lainnya atas nama Umar Maroef Moedjijono, 90, seorang laki-laki kloter 72 Embarkasi Solo meninggal dunia pada Selasa pukul 09.15 WAS dan dimakamkan di Soraya.

Kemudian perempuan asal Kabupaten Kudus yang masuk kloter 47 atas nama Ngatmi Djasuri Kasmani pada Selasa pukul 13.30 WAS lalu juga dimakamkan di Soraya. Kemudian laki-laki dari kloter 42 Embarkasi Solo asal Kabupaten Demak atas nama Sariman Ridwan, 70, meninggal dunia pada Rabu (28/5/2025) pukul 04.30 WAS.

Selanjutnya ada Sumariyono Kandar, 48, kloter 56 asal Kabupaten Rembang. Wafat pada Kamis, 29 Mei 2025 pukul 11.00 WAS. Lalu, Widaningsih, perempuan usia 76 tahun yang masuk kloter 74 dari Sukoharjo. Ia meninggal dunia pada 30 Mei 2025 pukul 04.30 Waktu Arab Saudi (WAS) kemudian dimakamkan di Soraya. Jemaah lain, Tarsan Paryono, laki-laki berusia 85 tahun masuk kloter 6 dari Kabupaten Banyumas. Wafat pada 30 Mei 2024 pukul 05.02 WAS kemudian dimakamkan di permakaman Soraya.

Kemudian ada Winarso Darsopawiro, laki-laki usia 74 tahun, wafat di Makkah pada 31 Mei 2025. Laki-laki yang masuk kloter 92 dari Kabupaten Kebumen tersebut meninggal dunia pada 31 Mei 2025 pukul 15.31 WAS dan dimakamkan di Soraya.

Selanjutnya Mudi Wasis dari kloter 45 Kabupaten Jepara, meninggal dunia pada 1 Juni 2025 pukul 14.57 WAS. Ia dimakamkan di permakaman Soraya. Lalu Abdul Rohmad Dullah Sayuti, 85, dari kloter 81 Kabupaten Magelang. Ia meninggal dunia di Makkah pada 8 Juni 2025 pukul 18.00 Waktu Arab Saudi (WAS) dan dimakamkan di permakaman Soraya di pinggiran Kota Makkah.

Kemudian ada Sudirman Legimin, 79, asal kloter 40 Kabupaten Demak pada 6 Juni 2025 pukul 04.10 WAS. Dimakamkan di Soraya. Lalu ada Susilo Sukardi, 62, dari kloter 86 asal Kabupaten Wonosobo. Meninggal pada 10 Juni 2025 pukul 12.08 WAS. Kemudian Siti Rochayah Dahlan, 68, asal kloter 85 Kabupaten Temanggung. Wafat pada 11 Juni 2025 pukul 10.38 WAS.

Ada pula Suprapto Kasyanto, 62, asal kloter 31 Kabupaten Semarang. Meninggal di Makkah 11 Juni 2025 pukul 12.00 WAS dan dimakamkan di Soraya. Kemudian, Widadaningsih Prawiro, 84, dari kloter 33 Kota Semarang. Ia meninggal dunia pada Jumat pukul 18.25 Waktu Arab Saudi (WAS) dan dimakamkan di Soraya. 

Lalu Sumarni Muhammad Sujari, 82, dari kloter 10 dari Kabupaten Cilacap. Ia meninggal dunia pada pukul 20.15 WAS dan dimakamkan di Soraya. “Meninggal dunia di Bandara Jeddah saat akan terbang ke sini, untuk kronologi kami belum mendapatkan detail,” kata dia.

Kemudian atas nama Legimin Amat Dimyati, 79, dari kloter 90 asal Kabupaten Purworejo. Meninggal dunia pada pukul 03.32 WAS dan dimakamkan di Soraya. Jemaah wafat lainnya adalah Daliyah Muhtadi, 72, asal kloter 79 Kabupaten Boyolali. Meninggal dunia pukul 05.55 WAS dan dimakamkan di Soraya.

Kemudian Salamah Ngali Ngusman, 78, dari kloter 84 asal Kabupaten Banyumas. Meninggal dunia pukul 09.00 WAS kemudian dimakamkan di Soraya. Lalu, Nur Hasjim Abdul Fatah, 84, dari kloter 71 Kabupaten Bantul. Ia meninggal dunia pukul 11.51 WAS dan dimakamkan di Soraya. Selanjutnya ada Djumija Kartodiryo, 81, dari kloter 71 asal Kabupaten Bantul. Meninggal dunia pukul 11.28 WAS dan dimakamkan di Soraya.

Selanjutnya pada 14 Juni 2025 jemaah yang meninggal ada Painem Jaseri, 89, dari kloter 89 Kabupaten Wobosobo dan Suhartono Basari Madsyafii, 76, kloter 13 Kabupaten Brebes. Lalu, pada 15 Juni ada Miyatun Sutaminjaya, 73, dari kloter 81 dari Kabupaten Magelang.

Kemudian, pada 18 Juni ada Masriah Tasrifin, 90, kloter 37 Kabupaten Grobogan kemudian Natam Sundikrama, 84, kloter 94 Kabupaten Kebumen. Selanjutnya Ahmad Mustar, 85, dari kloter 94 asal Kabupaten Kebumen. Selanjutnya, Kusnan Kasan, 87, asal kloter 74 Kabupaten Jepara. Masih 18 Juni Pudjiati Dul Salam, 73, dari kloter 94 Kabupaten Kebumen. Umiyatun Samsudin, 73, asal kloter 88 Kabupaten Wonosobo.

Pada 20 Juni ada Marwiyah Nasrodin, 47, kloter 92 Kabupaten Kebumen. Selanjutnya pada 21 Juni ada Darto Mangku Miharjo, 79, dari kloter 86 Kabupaten Wonogiri lalu Chasanah Kasuri Kasimin, 51, dari kloter 95 Kabupaten Rembang.Selanjutnya, pada 23 Juni ada jemaah meninggal atas nama Sutaryo Solichin, 73, dari kloter 1 Kabupaten Purbalingga.

Pada 24 Juni jemaah meninggal atas nama Danuri Karyo Rejo, 84, kloter 69 Kabupaten Gunungkidul. Selanjutnya pada 26 Juni ada Soegondo HS Hudo Sudirdjo, 85, kloter 82 asal Kabupaten Magelang. Di tanggal yang sama ada Sukemi Mitroyuono, 72, dari kloter 60 asal Kabupaten Sragen. Dan ke-49 ada Rohani Kasduri Kromo, 84, dari kloter 87 dari Kabupaten Wonosobo. “Untuk jemaah sakit total ada 86 orang, 83 orang sakit di Tanah Suci dan 3 di RSUP Surakarta,” jelasnya.

Gentur mengatakan total jemaah haji dari Jawa Tengah dan DIY yang berangkat ke Tanah Suci ada 34.047 orang. Lalu, yang telah kembali ke Embarkasi Solo yang sudah kembali ke tanah air ada 56 kloter yaitu 20.116 oran

Sentimen: neutral (0%)