Sentimen
Undefined (0%)
29 Jun 2025 : 09.22
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina

Kab/Kota: Doha

6 WNI Dievakuasi dari Iran Tiba di Jakarta, Sisa 18 Orang Menyusul Bertahap

29 Jun 2025 : 09.22 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

6 WNI Dievakuasi dari Iran Tiba di Jakarta, Sisa 18 Orang Menyusul Bertahap

Esposin, JAKARTA -- Enam warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran telah tiba di Jakarta pada Sabtu (28/6/2025). Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu) melaporkan hingga Sabtu, Pemerintah Indonesia telah mengevakuasi sebanyak 79 orang yang terdiri atas 78 orang WNI dan satu warga negara Iran.

"Pada hari ini tanggal 28 Juni 2025 telah tiba 6 WNI evacuee dari Iran yang menempuh perjalanan dengan rute Baku-Doha-Bangkok-Jakarta," kata Direktur Pelindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, seperti dilansir Antara.

Dia menambahkan 18 orang sisanya, dari total 97 orang yang dievakuasi dari Iran kini masih berada di Baku, Azerbaijan, dan akan dipulangkan secara bertahap pada 28 dan 29 Juni 2025.

Dikatakan Judha, lima orang lagi dijadwalkan tiba di Jakarta pada 29 Juni 2025 dengan dua penerbangan berbeda.

Adapun, jumlah orang yang masih berada di Baku yaitu 13 orang dengan jadwal kepulangan esok hari pada 29 Juni 2025 dari Baku. Orang-orang yang dievakuasi pada gelombang terakhir tersebut dijadwalkan tiba di Jakarta pada 30 Juni 2025.

"Kemenlu berkoordinasi erat dengan Perwakilan RI di negara-negara transit guna memastikan kelancaran dan keselamatan proses evakuasi," demikian kata Judha.

Sementara itu, merespons konflik Iran-Israel, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) mengevakuasi tujuh perwira (pekerja) dari wilayah rawan konflik di Timur Tengah, khususnya dari Basra, Irak.

"Evakuasi dilakukan melalui jalur darat dari Basra ke Kuwait, yang dinilai lebih aman. Selanjutnya, tujuh perwira diterbangkan ke Indonesia dan telah tiba dengan selamat di Jakarta pada 23 Juni," ujar Plt Direktur Utama PIEP Julius Wiratno dalam keterangannya yang diterima Antara di Jakarta, Jumat (27/6/2025).

Dia menambahkan proses evakuasi tersebut dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan.

Julius menjelaskan proses evakuasi telah dimulai secara bertahap sejak 19 Juni 2025, menyusul potensi meluasnya konflik antara Iran dan Israel yang dapat berdampak pada keamanan operasional di Irak dan sekitarnya.

Langkah taktis ini dilakukan setelah sebelumnya PIEP menjalin komunikasi dan koordinasi erat dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Luar Negeri melalui Direktorat Timur Tengah, KBRI Baghdad dan KBRI Kuwait, serta Kedutaan Kuwait di Jakarta.

Koordinasi juga dilakukan dengan Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) untuk memastikan kelancaran evakuasi.

Tak hanya fokus pada teknis evakuasi, PIEP juga memberikan perhatian khusus pada keluarga pekerjanya

Perusahaan secara intensif menjaga komunikasi dengan keluarga pekerja Pertamina, memberikan kabar perkembangan dan memastikan bahwa setiap anggota keluarga memahami rencana dan tahapan proses evakuasi.

"Di tengah ketidakpastian, serta terbatasnya jalur komunikasi di lapangan, komunikasi dengan keluarga menjadi hal yang sangat penting. Kami memahami kekhawatiran mereka, dan berupaya menjaga ketenangan para keluarga di tanah air,” ucap Country Manager PT Pertamina Irak EP (PIREP) Syamsu Yudha.

PIEP juga terus memantau kondisi geopolitik di wilayah operasi, termasuk lapangan West Qurna 1 di Irak yang dikelola bersama PetroChina, serta lapangan MLN di Aljazair.

Untuk saat ini, kegiatan operasional di Aljazair masih berjalan normal berdasarkan hasil kajian risiko, namun perusahaan tetap memperhitungkan rute perjalanan paling aman dalam setiap rotasi personel.

Secara keseluruhan, seluruh lapangan di zona operasi PIEP, termasuk di Irak, Aljazair, dan Malaysia, masih beroperasi seperti biasa dengan pengawasan ketat.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina berkomitmen dalam menjaga keselamatan pekerjanya di luar negeri, khususnya di wilayah konflik di Irak dan Kawasan Timur Tengah lainnya.

“Pertamina memastikan perwira yang bertugas di wilayah Timur Tengah sudah tiba di Indonesia dengan aman,” kata Fadjar.

Sentimen: neutral (0%)