Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Beijing
Tokoh Terkait
Rencana Pergantian Ketua The Fed Ikut Dorong Penguatan Rupiah
Espos.id
Jenis Media: Bisnis

Espos.id, JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Kamis (26/6/2025) di Jakarta menguat sebesar 91 poin atau 0,56% menjadi Rp16.209 per dollar AS dari sebelumnya Rp16.300 per dollar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.233 per dollar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.292 per dollar AS.
Sementara itu indeks dolar AS menguat 0,50% ke 97,18. Mata uang lainnya di Asia tercatat ditutup menguat. Yen Jepang menguat 0,92%, lalu dollar Singapura naik 0,48%, dolar Taiwan menguat 0,54%, dan won Korea menguat 0,59%. Kemudian peso Filipina naik 0,19%, rupee India menguat 0,45%, yuan China melemah 0,09%, ringgit Malaysia menguat 0,37%, dan baht Thailand naik 0,50% terhadap dollar AS.
Pengamat valuta asing Ibrahim Assuaibi menerangkan, pelemahan dollar AS terjadi seiring kuatnya perpecahan yang tengah berlangsung antara Ketua The Fed Jerome Powell dan Presiden AS Donald Trump. Trump bahkan mengkritik Powell dengan menyebutnya "buruk" dan mengatakan bahwa ia memiliki sejumlah orang yang tengah dipertimbangkan untuk mengganti posisi Powell.
"Investor kini menanti sejumlah data ekonomi penting dari AS. Hal itu termasuk produk domestik bruto (PDB) dan data ketenagakerjaan yang akan segera dirilis, serta data inflasi pada yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan The Fed," kata Ibrahim.
Di Asia, China mengumumkan bahwa mereka akan mengambil langkah yang serius dalam rangka meningkatkan konsumsi domestik yang lemah dan berpotensi melakukan langkah-langkah stimulus tambahan dari Beijing. Selain itu, ancaman penutupan Selat Hormuz akibat perang Israel — Iran juga dinilai bakal memberikan dampak terhadap kinerja industri dalam negeri. Ibrahim menilai, hal ini bakal memiliki kaitan dengan naiknya harga minyak dan gas dunia jika selat itu ditutup.
Akan tetapi, Ibrahim menilai, penutupan selat tersebut akan menjadi bumerang bagi Iran. "Kemungkinan penutupan Selat Hormuz memicu kekhawatiran akan naiknya harga energi serta meningkatnya ketegangan geopolitik. Pemerintah AS pun meminta China membantu mencegah penutupan tersebut," katanya. Sementara itu, dari dalam negeri, pemerintah juga tengah berupaya menjaga konsumsi domestik melalui stimulus fiskal, seperti bantuan subsidi upah (BSU) yang disebut akan disalurkan pada Juni–Juli 2025.
Terpisah, Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan, penguatan nilai tukar (kurs) rupiah sejalan dengan penyataan Presiden AS Donald Trump terkait pemilihan pejabat baru Ketua Dewan Gubernur Bank Sentral atau Federal Reserve (The Fed) “Trump menyatakan bahwa ia mempertimbangkan mempercepat proses nominasi dari chairman The Fed, dan ia sudah mempunyai tiga hingga empat nominasi chairman The Fed,” katanya.
Seperti diberitakan, Trump kembali mendesak Gubernur The Fed Jerome Powell untuk memangkas suku bunga seiring dirinya sedang mempertimbangkan tiga-empat orang untuk menggantikan Powell. Presiden AS menuduh Gubernur The Fed terlalu berhati-hati dan sangat politis, sembari menyatakan rasa syukur bahwa Powell akan segera pensiun.
Trump mengklaim ekonomi AS sangat baik dan sedang tak mengalami inflasi, ditambah adanya kucuran investasi 15 triliun dolar AS yang masuk ke kas negara dan pabrik-pabrik baru sedang dibangun. Selagi menuntut pemotongan suku bunga, ia tetap menekankan akan mendukung kenaikan suku bunga di masa mendatang apabila inflasi meningkat
“Pernyataan Trump tersebut mendorong ekspektasi bahwa pemotongan suku yang lebih cepat di tahun 2025, sehingga mendorong pelemahan dollar AS secara global,” ujar Josua.
Pada pekan depan, dia menilai pergerakan kurs rupiah akan dipengaruhi dampak rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS pada hari Jumat (4/7) dan data ketenagakerjaan AS. “Pergerakan rupiah juga berpotensi dipengaruhi oleh perkembangan dari perjanjian dagang berbagai negara menjelang tenggat dari pemberlakuan bea masuk baru yang jatuh pada 9 Juli 2025 mendatang,” ucap dia.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, nilai tukar rupiah diperkirakan berkisar Rp16.150-Rp16.300 per dolar AS pada pekan depan
Sentimen: neutral (0%)