Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Batang, Demak, Kendal, Semarang, Sragen, Temanggung
Tokoh Terkait
Rokok Ilegal Marak! Pabrik Kurangi Produksi dan Serapan Tembakau Turun
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SEMARANG – Industri rokok nasional tengah menghadapi krisis serius pada 2025. Perusahaan perdagangan tembakau asal Temanggung, Jawa Tengah, Lampion Agrikultura Indonesia, mengungkapkan bahwa penurunan daya beli masyarakat dan maraknya peredaran rokok ilegal menjadi penyebab utama menurunnya produksi pabrik rokok hingga 10 persen.
Komisaris Lampion Agrikultura Indonesia, Yopie Samiaji, mengatakan bahwa kondisi ini menyebabkan sejumlah pabrikan besar, termasuk PT Gudang Garam, menghentikan sementara pembelian tembakau dari Temanggung.
"Secara nasional, semua industri rokok mengalami penurunan produksi sekitar 10 persen," ujarnya seusai acara Temu Karya Grading Tembakau di Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jawa Tengah, Kabupaten Semarang, Rabu (25/6/2025).
Menurut Yopie, rokok ilegal kini makin diminati masyarakat karena harga yang jauh lebih murah, yakni sekitar Rp15.000 per bungkus (isi 20 batang), dibandingkan rokok legal yang harganya bisa menembus Rp30.000 per bungkus.
Selain harga, kualitas rokok ilegal juga makin kompetitif. “Sekarang rokok ilegal tidak lagi pakai bahan asal-asalan. Dari segi rasa, bahkan bisa menyaingi rokok legal,” jelasnya.
Ia menambahkan, tingginya tarif cukai membuat harga rokok legal melambung tinggi dan tidak lagi terjangkau oleh banyak konsumen. Hal ini berdampak langsung pada penurunan serapan tembakau oleh industri rokok legal.
Lampion Agrikultura Indonesia, yang memasok tembakau dari petani di Temanggung, Demak, Kendal, dan Sragen, juga ikut terdampak. “Kami suplai ke beberapa pabrik besar. Sekarang serapan per daerah hanya sekitar 2.000 ton per tahun,” jelas Yopie.
Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku belum memiliki solusi konkret terkait penurunan penyerapan tembakau di Temanggung. Ia mengatakan akan mengkaji terlebih dahulu alasan PT Gudang Garam menghentikan pembelian dari wilayah tersebut.
"Kenapa [PT Gudang Garam] stop beli tembakau di Temanggung? Itu nanti kita pelajari dulu," ujar Agus seusai meresmikan PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Kamis (19/6/2025).
Sentimen: neutral (0%)