Sentimen
Informasi Tambahan
Event: CFD
Kab/Kota: Solo, Sragen
65 Pelaku Usaha di Sragen Bergabung dalam SGS 2025
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SRAGEN—Hingga Rabu (25/6/2025), ada sebanyak 65 pelaku usaha di Sragen sudah bergabung dalam Soloraya Great Sale (SGS) 2025. Event ini menjadi pesta belanja, pesta investasi, dan pesta pariwisata yang dikemas dalam satu paket event.
Para pelaku usaha hingga pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dapat berpartisipasi dalam SGS 2025 yang digelar selama Juli 2025 di Solo dan di masing-masing kabupaten di wilayah Soloraya.
Penjelasan itu diungkapkan Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Widya Budi Mudhita, saat berbincang dengan Espos.id, Rabu sore. Widya menyampaikan kegiatan SGS 2025 ini akan dibuka saat car free day (CFD) di Solo pada Minggu (29/6/2025) besok. Dia menjelaskan SGS 2025 ini dilaksanakan di Solo dan di kabupaten di wilayah Soloraya. Dia menyatakan para pelaku usaha bisa berpartisipasi dengan memberikan diskon dan fasilitas belanja lainnya untuk mendongkrak ekonomi yang lesu.
Dia menjelaskan termasuk pelaku UMKM di Sragen bisa ikut mendaftar sebagai tenant dalam kegiatan SGS selama sebulan itu. Dia menyampaikan pelaku usaha yang mendaftar sebagai tenant tidak perlu ikut ke Solo tetapi cukup membuka usaha di Sragen atau di tempat masing-masing. Dengan mendaftar berpartisipasi dalam SGS 2025, jelas dia, maka nama toko atau unit usahanya otomatis akan terdaftar di SGS 2025.
“Mereka tidak harus ke Solo. Mereka cukup di tempat masing-masing. Syaratnya mendaftar dengan membuat akun. Setelah mendaftar tercatat di sana. Kalau transaksi tinggi maka mereka bisa minta space iklan di SGS 2025. Ketika sudah mendaftar maka ada keuntungan atau benefit yang didapat pelaku usaha. Mereka bisa memberi diskon selama satu bulan. Mereka juga bisa tidak harus memberi diskon tetapi memberi fasilitas kupon bagi konsumen yang belanja minimal Rp50.000,” ujar dia.
Dia mengatakan dengan kupon itu, setiap konsumen bisa berkesempatan mendapat undian hadiah mobil, motor, sepeda, dan hadiah menarik lainnya. Dia menjelaskan program undian berhadiah itu bisa diklaim sebagai program unit usaha itu. Dia mengungkapkan dulu ada konsumen hanya beli bawang merah di pasar tradisional bisa mendapat hadiah mobil.
“Jadi hadiah itu menjadi rangsangan orang berbelanja. Pelaku usaha bisa ikut ndompleng program lewat SGS 2025 ini,” jelas dia.
Sebelumnya, Widya pernah mengundang 100 orang pelaku usaha di Sragen ke Perkantoran Terpadu Pemda Sragen untuk sosialisasi SGS 2025 pada pekan lalu. Dia mengatakan SGS juga merekrut relawan atau volunteer untuk ikut membantu mengenalkan program ini. Sebanyak 100 orang yang diundang sosialisasi itu, jelas dia, dari kalangan toko modern, UMKM, pengusaha batik, hotel, dan seterusnya.
“Teknis pendaftarannya dijelaskan. Kemudian benefit yang didapat pelaku usaha juga disampaikan selama SGS yang dihelat 1-31 Juli 2025. Jadi pelaku usaha dapat poin dan konsumen juga dapat kupon. Baik konsumen dan pelaku usaha memiliki keuntungan. Informasi jumlah pelaku usaha Sragen yang ikut berpartisipasi di SGS 2025 sudah mencapai 65 unit usaha,” jelas Widya.
Dia menjelaskan database peserta itu ada di panitia Solo sehingga kabupaten tidak bisa mengakses. Dia menyatakan jumlah pelaku usaha peserta SGS itu dinamis dan terus bergerak naik sampai akhir SGS. Dia mengatakan hingga pertengahan SGS berjalan pun masih membuka pendaftaran keikutsertaan SGS. “Nah, puluhan unit usaha di Sragen itu tentunya acak dari toko modern, toko, hotel, dan seterusnya,” jelas dia.
Sentimen: neutral (0%)