Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Batang, Semarang, Temanggung
Distanbun Jateng Sosialisasi Grading Tembakau ke Petani, Ini Manfaatnya!
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SEMARANG – Sebanyak 150 petani tembakau mengikuti sosialisasi grading tembakau di Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah (Distanbun Jateng), Rabu (25/6/2025). Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada petani agar mampu menjaga dan meningkatkan kualitas hasil panennya agar terserap industri.
Komisaris Lampion Agrikultura Indonesia, Yopie Samiaji, berharap dengan kegiatan ini petani tembakau di Jateng menjadi lebih teliti dan tidak sembarangan dalam menjual hasil panennya. Selain itu, petani juga lebih paham dalam menentukan grade tembakau miliknya, sehingga tidak mudah dipermainkan tengkulak.
"Paling tidak petani jadi lebih paham dan bisa menghindari tekanan tengkulak. Soalnya masih ada yang kena tipu. Padahal [tembakau] grade bagus, dibilang jelek [dijual murah," ujar Yopie di Kantor Distanbun Jateng, Rabu.
Menurut Yopie, dalam dunia industri rokok, para petani harus bisa menjaga kemurnian dan ciri khas tembakau daerahnya.Misalnya tembakau Kabupaten Temanggung yang terkenal akan kualitas tinggi dengan pemilihan varietas seperti Kemloko 2, membuat cita rasa unik dan khas, sehingga menjadi incaran industri.
"Supaya tembakau baik, harus dimulai dari pembibitan. Kemitraan ituu perlu. Maka kami berikan penyuluhan terkait tanam tembakau, sampai penggunaan pupuk,” terangnya.
Tak hanya menanam tembakau, lanjut Yopie, proses menjaga kualitas juga harus dipantau dari masa perkembangan usia tanaman hingga masa panen. Bahkan, cara memetik daun tembakau pun disebut bisa mempengaruhi rasa dari tembakau.
“Waktu tumbuh juga harus dilihat bagaimana perkembangannya. Jadi prosesnya memang panjang dari menanam sampai pasca tanam, termasuk memetik dan mengemas," imbuhnya.
Salah satu peserta sosialisasi yang juga petani tembakau asal Batang, Khasin, mengaku banyak mendapat manfaat dari acara bertajuk Temu Karya Grading Tembakau tersebut. Melalui kegiatan itu dia menjadi lebih paham dalam upaya meningkatkan kualitas tembakau agar terserap pabrik.
“Saya baru dua tahun jadi petani tembakau, masih berusaha biar hasil panenya bisa diserap [pabrik]. Selama ini belum pernah tembus [diterima pabrik] karena kualitasnya dianggap belum memenuhi," ujar petani berusia 65 tahun itu.
Selain sosialisasi, acara juga turut diisi dengan komitmen petani penerima hibah kendaraan roda tiga untuk taap membayar pajak kendaraan.
"Acara ini juga bersamaan dengan rapat sosialisasi pembayaran pajak, informasi pemanfaatan pemutihan pajak dan kesadaraan bayar pajak untuk tertib administrasi sarpas kendaraan roda tiga. Ada 150 petani tembakau yang menyatakan komitmen untuk tertib membayar pajak," kata Kepala Distanbun Jateng, Defransisco Dasilva Tavares.
Sentimen: neutral (0%)