Sentimen
Undefined (0%)
25 Jun 2025 : 18.57
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Solo

Kasus: physical distancing

Pendaki Brasil Meninggal di Rinjani, Begini Manajemen Survival di Gunung

25 Jun 2025 : 18.57 Views 76

Espos.id Espos.id Jenis Media: Lifestyle

Pendaki Brasil Meninggal di Rinjani, Begini Manajemen Survival di Gunung

Esposin, SOLO -- Seorang pendaki asal Brasil, Juliana Marins, meninggal setelah jatuh ke jurang di Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025). Hal ini menjadi peringatan bagi pendaki untuk memahami manajemen survival saat berada di gunung. 

Korban mendaki bersama lima wisatawan lainnya dan didampingi pemandu wisata. Mereka berangkat dari pintu pendakian Sembalun sehari sebelumnya.

Ketika menuju puncak, korban mengalami kelelahan dan disarankan untuk beristirahat. Sementara lima orang lainnya melanjutkan perjalanan ke puncak. 

Namun, saat lima pendaki itu menunggu di puncak, korban tak kunjung menyusul. Pemandu kemudian kembali ke lokasi istirahat, namun korban sudah tidak ada di tempat.

Korban diketahui jatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 200 meter ke arah Danau Segara Anak. Awalnya, korban ditemukan dalam kondisi selamat. Namun, lantaran proses evakuasi yang mengalami kendala, korban pun ditemukan meninggal dunia pada Selasa (24/6/2025). Jasad korban berhasil dijangkau pada kedalaman 600 meter atau bergeser 400 meter dari titik awal terjatuh. 

Agar hal semacam ini tidak terulang di kemudian hari, sangat penting bagi pendaki untuk memahami manajemen survival di gunung. 

Survival merupakan kemampuan bertahan hidup dalam menghadapi kondisi darurat. Dalam kegiatan pendakian, survival merupakan suatu kemampuan dasar yang idealnya dimiliki setiap pendaki, atau setidaknya satu orang dalam setiap kelompok pendakian untuk menghadapi keadaan darurat. 

Keadaan darurat yang dimaksud antara lain adanya bencana alam, adanya cedera parah, tersesat, hingga kehilangan arah dan mengalami musibah dalam perjalanan. Keadaan ini mengharuskan setiap pendaki untuk bisa bertahan dengan kemampuan yang dimiliki serta sumber daya yang ada, setidaknya hingga bantuan datang atau bisa menemukan jalan kembali ke jalur atau basecamp.

Teknik Bertahan Hidup dalam Survival di Gunung

Dikutip dari laman Eiger Adventure, alam menerapkan prinsip bertahan hidup, baik di hutan atau pegunungan, maka ada beberapa teknik yang wajib dipahami dan diketahui dasar-dasarnya. Beberapa teknik tersebut adalah sebagai berikut: 

1. Awali dengan STOP

Stop, Think, Observe, dan Plan, adalah langkah awal yang wajib kamu pahami saat berada dalam kondisi darurat yang bisa mengancam keselamatan jiwa.

Berhenti sejenak dan tenangkan diri, kemudian pikirkan semua yang sudah terjadi dan evaluasi, lalu observasi lingkungan sekitar dan rencanakan langkah selanjutnya.

Terdengar sederhana, namun langkah dasar seperti ini bisa memberikan kesempatan hidup lebih besar dan langkah selanjutnya yang lebih efisien.

2. Berjalan ke Satu Arah

Saat berada di alam terbuka seperti hutan atau gunung, akan sangat mudah merasa bingung karena semua terlihat sama. Pastikan arah mata angin, lalu berjalan ke satu arah yang sama secara konsisten. 

Hal itu meningkatkan peluang selamat dan kehabisan energi karena berputar di satu area yang sama. Dalam kondisi ini, pendaki membutuhkan alat seperti kompas dan lainnya yang dapat menunjang deteksi arah sangat penting dalam hal ini.

3. Prioritas untuk Bertahan Hidup

Membuat tempat berteduh, menemukan sumber air, menemukan sumber makanan, dan menghindari bahaya, adalah empat hal yang wajib jadi prioritas pendaki saat mengalami saat genting ini. Keempatnya juga memerlukan kemampuan yang bisa kamu dapatkan dari berbagai pelatihan survival.

Hindari juga risiko bertemu binatang buas, dan jaga jarak aman ketika kebetulan bertemu dengan mereka. Ingat, gunung adalah alam liar, yang mungkin saja jadi tempat binatang liar.

4. Jaga Suhu Tubuh

Gunakan pakaian yang ideal saat mendaki gunung menjadi hal yang wajib dilakukan. Bukan soal keren atau stylish, tapi pakaian yang ideal bisa membantu kamu dalam menjaga suhu tubuh agar tetap hangat. 

Udara pegunungan biasanya akan menjadi dingin seiring malam tiba, atau menjelang pagi hari.

Jaga suhu tubuh tetap hangat dan usahakan sebisa mungkin tetap dalam keadaan kering. Keadaan basah dan kedinginan bisa jadi risiko masalah baru, yakni hipotermia.

Sentimen: neutral (0%)