Esposin, BOYOLALI--Lukisan karya seniman kenamanaan Agus Siswanto atau Agus Sis tampil di pameran lukisan Artfest Boyolali di Papaya Art Space, Jumat-Kamis (20-26/6/2025). Lukisan dengan gambar-gambar area ikonik Boyolali tersebut dijual dengan harga Rp45 juta. 

Lukisan tersebut terletak di lantai II Papaya Art Space. Ketua panitia Artfest Boyolali, Wahyu K.W., mengatakan lukisan Agus Sis menjadi yang termahal yang dipamerkan.

"Untuk di dunia seni rupa, nama Agus Sis itu terkenal. Dulu kuliah di seni rupa ISI Solo, orang Solo, memang kerjaannya di situ [melukis). Lukisannya sudah dikoleksi banyak pejabat termasuk Pak Presiden [ke-7 RI] Jokowi, Mas Gibran [Wapres], dan sebagainya," kata dia saat berbincang dengan Espos di lokasi pameran, Selasa (24/6/2025) petang.

Lukisan tersebut memiliki ukuran 140 cm x 200 cm dengan media canvas dan cat akrilik. Wahyu mengatakan dengan ukuran tersebut, lukisan Agus Sis harga Rp45 juta tersebut termasuk murah. Menurutnya, lukisan Agus Sis dengan ukuran serupa bisa terjual di harga Rp100-an juta.

"Kalau penetapan harga itu tergantung pelukisnya, kan seni ya. Tapi Pak Agus ini kan pelukis yang levelnya bukan biasa," kata dia.

Sebelumnya, Wahyu mengatakan acara tersebut sebenarnya adalah rangkaian acara yang digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-178 Boyolali. Menurutnya, acara tersebut digelar mandiri dan secara swadaya oleh komunitas Papaya Art.

"Utamanya ada pameran lukisan. Untuk mengisi acara, ada beberapa subacara seperti lomba mewarnai dan menggambar untuk anak, pantomim, menyanyi anak, lomba menyanyi dewasa, performing art dan fashion show, band lokal, hingga sarasehan," kata dia ditemui Espos.

la mengatakan awalnya kegiatan tersebut berkonsep pameran lukisan yang digelar independen. Kemudian, ide tersebut ia bagikan ke teman-teman seniman.

Akhirnya terkumpul 80 karya dari 60 pelukis dari Boyolali, Solo, Klaten, hingga Bandung dan Tangerang.

"Lukisan di sini juga bisa dibeli, sudah ada yang terjual ada dua. Harganya mulai Rp1 juta sampai Rp45 juta," kata dia.

la menjelaskan sejak awal pameran, karya lukisan dari Papaya Art memang selalu independen sejak dulu. Sehingga, Wahyu tak perlu memusingkan karena sedari awal ingin berdiri sendiri.

Sementara itu, salah pengunjung pameran Artfest Boyolali, Nadya Syfa, mengaku baru kalli pertama mengunjungi lukisan. la datang bersama teman-teman SMA-nya setelah berjalan-jalan di sekitaran Simpang Lima.

Menurutnya, lukisan yang dipajang bagus-bagus dan memiliki ceritanya sendiri.

"Dapat informasi dari status WhatsApp orang, cari tempatnya ternyata dekat Simpang Lima. Lukisannya ternyata bagus-bagus. Cuma memang ada aturan kalau lukisan itu tidak boleh dipegang karena takut merusak warna, kalau mau lihat juga jangan terlalu dekat. Sebagai bentuk menghargai lukisan," kata dia.