Sentimen
Undefined (0%)
23 Jun 2025 : 18.51
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo, Sukoharjo

Tokoh Terkait
Abdul Haris

Abdul Haris

SPMB 2025, Kuota Jalur Afirmasi 15 SMP Negeri di Kota Solo Tidak Terpenuhi

23 Jun 2025 : 18.51 Views 9

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

SPMB 2025, Kuota Jalur Afirmasi 15 SMP Negeri di Kota Solo Tidak Terpenuhi

Esposin, SOLO -- Kuota jalur afirmasi 15 Sekolah Menengah Pertama atau SMP negeri di Kota Solo terpantau tidak terpenuhi dalam Sistem Penerimaan Murid Baru atau SPMB 2025

Pada laman resmi spmb.surakarta.go.id yang diakses Espos, Senin (23/6/2025), sekolah tersebut yakni SMPN 2, SMPN 3, SMPN 5, SMPN 9, SMPN 12, SMPN 15, SMPN 17, SMPN 18, SMPN 21, SMPN 22, SMPN 23, SMPN 24, SMPN 25, SMPN 26, dan SMPN 27. Di 15 sekolah itu masih ada sisa kuota jalur afirmasi yang kosong.

Di sisi lain, 12 SMP negeri telah memenuhi seluruh kuota jalur afirmasi, yaitu SMPN 1, SMPN 4, SMPN 6, SMPN 7, SMPN 8, SMPN 10, SMPN 11, SMPN 13, SMPN 14, SMPN 16, SMPN 19, dan SMPN 20.

Wakil Kepala Sekolah sekaligus koordinator SPMB di SMPN 27 Solo, Saptono, menjelaskan kekurangan ini mengindikasikan berkurangnya calon siswa di lingkungan sekitar sekolah yang memenuhi syarat untuk mendaftar jalur afirmasi. Di SMPN 27 Solo hanya ada 22 calon siswa yang mendaftar melalui jalur afirmasi, padahal kuota yang dibuka mencapai 46 kursi. 

"Sebenarnya kalau tidak terpenuhi berarti untuk afirmasi di lingkungan SMP Negeri 27 Surakarta rata-rata sudah sudah berkurang,” katanya ketika diwawancarai Espos melalui sambungan telepon, Senin.

Saptono menambahkan salah satu faktor penyebab kuota jalur afirmasi yang tidak terpenuhi di SMPN 27 adalah kondisi lingkungan sekitar sekolah yang sebagian besar masyarakatnya berkategori mampu.

Perlu diketahui, pertimbangan utama calon siswa dapat diterima melalui jalur afirmasi adalah mereka yang terdaftar dalam data Sistem Informasi Kesejahteraan Elektronik (E-SIK) Pemerintah Kota Solo pada kategori sangat miskin (P1), miskin (P2), dan rentan miskin (P3). Selain itu, terdapat pula pertimbangan jarak tempat tinggal calon siswa dengan sekolah.

Lokasi sekolah yang berbatasan dengan Sukoharjo juga menjadi kendala, terlebih jalur afirmasi hanya diperuntukkan warga Kota Solo. Justru menurutnya, berdasarkan pengalaman tahun lalu, calon siswa lebih banyak mendaftar melalui jalur zonasi.

“Kalau jalur zonasi itu bisa sampai membeludak dan hampir 30% itu dari luar kota, karena sekolah kami berbatasan dengan Sukoharjo,” katanya. 

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Abdul Haris, mengatakan nantinya jalur afirmasi yang tidak terpenuhi akan dialihkan ke jalur domisili. “Kuota yang tidak terisi di jalur afirmasi dan prestasi akan dialihkan ke jalur domisili,” katanya kepada Espos, Senin.

Sebetulnya kuota jalur afirmasi pada SPMB 2025 sudah dikurangi jika dibandingkan tahun sebelumnya saat masih pakai sistem PPDB. Kuota jalur afirmasi yang menyasar murid dari keluarga tidak mampu dan penyandang disabilitas juga turun dari 35% menjadi 25%. Pengurangan ini didasarkan atas tidak terpenuhinya kuota afirmasi tahun-tahun sebelumnya.

Konsekuensi penurunan tersebut membuat kuota jalur lain naik, jalur prestasi pada SPMB SMP Kota Solo menjadi 25%. Sedangkan kuota jalur domisili untuk SMP turun dari 50% menjadi 45%. Kuota untuk jalur perpindahan orang tua tetap 5%.

Pelaksanaan SPMB jalur afirmasi dan prestasi sudah berakhir. Pendaftaran calon murid baru pada dua jalur tersebut sudah dimulai sejak 16 Juni 2025 lalu. Pengumuman hasil jalur prestasi dijadwalkan pada 25 Juni 2025. Sedangkan pendaftaran jalur domisili dan jalur mutasi akan dibuka pada 30 Juni hingga 3 Juli 2025.

Sentimen: neutral (0%)