Sentimen
Undefined (0%)
19 Jun 2025 : 16.12
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Kab/Kota: Solo

Tokoh Terkait

Sidak TPA Putri Cempo, DPRD Solo: Konversi Sampah Jadi Listrik Jauh dari Target

19 Jun 2025 : 16.12 Views 11

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Sidak TPA Putri Cempo, DPRD Solo: Konversi Sampah Jadi Listrik Jauh dari Target

Esposin, SOLO -- Unsur pimpinan DPRD Solo melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Jebres, Rabu (18/6/2025). Sidak dilakukan oleh Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, serta tiga Wakil Ketua DPRD Solo yaitu Daryono, Muhammad Bilal dan Ardianto Kuswinarno.

Mereka melihat bagaimana pengelolaan sampah di TPA Putri Cempo. "Dari yang disampaikan kepada kami, menurut saya masih jauh dari target Mas Wali Kota di mana 450 ton sampah diolah setiap hari. Sebab baru 80 ton sampah yang diolah saban harinya. Itu yang disampaikan kepada kami," ujar Ardianto saat diwawancarai Espos, Kamis (19/6/2025).

Dia mengatakan pengelola TPA akan meningkatkan secara bertahap volume sampah yang diolah menjadi listrik saban harinya, hingga mencapai 450 ton per hari. Namun bila melihat mesin dan pola kerja yang ada, Ardianto pesimistis target 450 ton per hari bisa dicapai pada Agustus 2025.

"Kita lihat nanti bulan Agustus tercapai atau tidak. Kalau saya melihatnya pesimis bisa terpenuhi. Di kota-kota besar, alat untuk memproses sampah, mesinnya sudah memilah sendiri, oh ini besi, oh kaca, oh botol. Kalau ini masih manual, dijumputi oleh tangan manusia," ungkap dia.

Bila sistem kerja masih seperti itu, menurut Ardianto, prosesnya akan lama. Dia juga menyoroti fenomena banyaknya pemulung dan sapi di TPA Putri Cempo Mojosongo, Solo. "PR besar lainnya masalah pemulung dan ternak sapi, harus dipikirkan. Banyak banget. Bagaimana ini tidak menghambat," tutur dia.

Perihal pengelolaan sampah, Ardianto mengatakan sejak 2018 sudah didengungkan bahwa TPA Putri Cempo akan membutuhkan suplai sampah lebih banyak lagi. Bahkan ketika itu disampaikan Putri Cempo akan membutuhkan sampah dari kabupaten-kabupaten di sekitarnya.

"Mereka sampaikan akan kekurangan sampah, butuh dari kabupaten sekitar, tapi sampai tahun 2025 ini, belum ada satu pun yang dikatakan akan mengambil sampah dari kabupaten itu terjadi. Itu masih teori saja. Sampahnya ya masih menggunung seperti itu," sesal Ardianto.

Diberitakan Espos, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo resmi beroperasi dengan mengolah sampah menjadi gas dan dikonversi menjadi listrik sejak akhir Oktober 2023. PLTSa Putri Cempo diperkirakan memproduksi sekitar delapan megawatt (MW).

Acara seremonial peresmian PLTSa Putri Cempo digelar di area TPA Putri Cempo, Senin (30/10/2023). Acara itu dihadiri oleh perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku investor, dan unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Solo.

Selain itu, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) se-Soloraya juga turut menghadiri acara tersebut. Direktur Utama (Dirut) PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP), Erlan Syuherlan, kala itu mengatakan PLTSa resmi beroperasi setelah mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang diterbitkan oleh Kementerian ESDM.

"Butuh waktu panjang untuk mengurus SLO, hampir tujuh tahun. Perjuangan yang luar biasa. Akhirnya, bisa mendapatkan SLO dari Kementerian ESDM," kata dia.

Menurut Erlan, Sampah bakal diolah menjadi gas dan dilanjutkan dikonversi menjadi listrik. PLTSa Putri Cempo diperkirakan memproduksi sekitar delapan MW.

Sentimen: neutral (0%)