Pembangunan Tanggul Laut Butuh 20 Tahun, Prabowo: Tidak Masalah
Espos.id
Jenis Media: News

Esposin, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan tidak masalah terhadap pembangunan "giant sea wall" atau tanggul laut raksasa yang membutuhkan waktu hingga 20 tahun karena pemerintah segera memulai mega proyek tersebut.
Presiden menjelaskan bahwa tanggul laut yang membentang sepanjang 500 kilometer di pantai utara Jawa, dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur itu sudah masuk dalam perencanaan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) sejak 1995, namun baru dimulai pada era Presiden Prabowo Subianto.
"Kalau sampai ke Jawa Timur mungkin membutuhkan waktu 20 tahun. Lima belas sampai dua puluh tahun. Tidak ada masalah. Ada pepatah kuno 'perjalanan 1.000 kilometer dimulai oleh satu langkah'. Kita akan segara mulai itu," kata Presiden Prabowo dalam sambutannya menutup International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2025).
Presiden menjelaskan pihaknya sudah memerintahkan jajaran tim untuk berkeliling guna meninjau sebelum proyek itu mulai dibangun.
Dalam waktu dekat, Kepala Negara juga akan membentuk lembaga bernama Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa.
"Orang Indonesia senang dengan singkatan-singkatan. Jadi kita lagi cari singkatan yang enak. Badan Otoritas, BO. Tanggul Laut Pantura Jawa, TLPJ. Jadi BO TLPJ, kalau disingkat gimana itu?," tanya Prabowo kepada jajaran menteri yang turut hadir dalam konferensi.
Prabowo memaparkan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa ini membutuhkan biaya sedikitnya US$80 miliar atau setara Rp1.297 triliun.
Khusus tanggul di Teluk Jakarta, pembangunannya bisa memakan waktu 8-10 tahun dengan alokasi APBD dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar US$8 miliar sampai US$10 miliar.
Meski sudah masuk dalam perencanaan sejak 1995, Prabowo tidak merasa kecil hati karena mega proyek itu baru akan selesai hingga berganti kepemimpinan Presiden.
"(Proyek) ini vital dan ini sesuatu mega proyek. Saya tidak tahu Presiden mana yang akan menyelesaikan, tapi kita harus mulai dan kita akan mulai," kata Presiden seperti dilansir Antara.
Sentimen: neutral (0%)