Sentimen
Informasi Tambahan
Event: CFD
Kab/Kota: Solo
Tokoh Terkait

joko widodo

Slamet Riyadi
CFD Sudah Berjalan 15 Tahun, Pemkot Solo Diminta Lakukan Penataan Ulang
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO -- Pemkot Solo diminta menata ulang Car Free Day atau CFD di Jl Slamet Riyadi yang tahun ini memasuki usia 15 tahun supaya lebih nyaman bagi semua kalangan. Mereka meminta area utara Jl Slamet Riyadi steril dari pedagang kaki lima (PKL).
Presiden Republik Aeng-aeng Mayor Haristanto menjelaskan CFD kini makin ramai. Banyak warga yang hadir dan PKL dengan berbagai jenis produk memadati area citywalk dan jalur lambat sisi utara Jl Slamet Riyadi, Solo.
“Momen hari ulang tahun CFD ini saya mengusulkan penataan ulang. Di awal pendiriannya pada 2010, PKL di lajur utara dilarang. Namun kini serasa bebas mengakuisisi area yang digunakan untuk ekspresi warga, pentas musik, pentas seni budaya, olahraga, senam, cek kesehatan, informasi pelayanan organisasi perangkat daerah,” kata dia kepada Espos, Jumat (13/6/2025).
“CFD kini seperti pasar tiban atau pasar tumpah. Sudah sepantasnya ditata ulang dikembalikan ke muruah CFD sebagai media srawung warga, media koneksi sosial, penghiburan, dan lain-lain. Ekonomi penting, namun jangan jadi panglima utama CFD,” tambahnya.
Mayor mengaku menjadi salah satu tokoh masyarakat yang membantu Jokowi saat masih menjabat Wali Kota Solo menginisiasi CFD pada 2010 lalu. Masukan untuk evaluasi CFD Solo sudah disampaikan Mayor kepada Wali Kota Solo Respati Ardi dalam pertemuan yang berlangsung di Loji Gandrung, Solo, Kamis (12/6/2025).
Masukan agar ada penataan ulang CFD juga disampaikan warga lainnya kepada Wali Kota Solo melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) pada Maret 2025 sampai Mei 2025. Salah satunya R Sadmoko yang merupakan salah satu pedagang di CFD.
Ia menjelaskan CFD kini mulai tidak tertib lagi dengan adanya pedagang baru yang membuka lapak makanan, baju, es, cilok di utara jalan. CFD juga tidak nyaman dengan adanya pengemis, orang merokok di sembarang tempat di jalur CFD.
Ia meminta petugas sering melakukan patroli. Aduan itu langsung direspons Dinas Perdagangan Kota Solo. Petugas melalui admin ULAS menjelaskan segera melakukan patroli bersama tim gabungan, termasuk Satpol PP Kota Solo.
Warga lainnya, Dianita Damaistuti, menjelaskan selalu beribadah GPIB Penabur setiap Minggu pukul 08.00 WIB. Di samping gereja di Jl Slamet Riyadi, Solo, itu ada panggung yang memutar musik keras saat CFD.
Suara dari pengeras suara masuk ke ruang ibadah meskipun semua pintu sudah ditutup. Suara pendeta yang menyampaikan materi khotbah tidak terdengar. Ia meminta bantuan menjunjung toleransi supaya jemaat bisa ibadah dengan nyaman.
Dinas Perhubungan Kota Solo pun merespons dan menindaklajuti aduan tersebut. Acara di CFD tersebut tidak tidak memiliki izin dan ditindak dengan memberi peringatan.
Sentimen: neutral (0%)