Sentimen
Undefined (0%)
13 Jun 2025 : 11.21

Waduh! CKG Temukan 50 Persen Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral

13 Jun 2025 : 11.21 Views 7

Espos.id Espos.id Jenis Media: Lifestyle

Waduh! CKG Temukan 50 Persen Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral

Esposin, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan berdasarkan hasil Cek Kesehatan Gratis (CKG) sejauh ini 50 persen perempuan dan 25 persen laki-laki mengalami obesitas sentral, sehingga berisiko menjadi penyakit katastropik lainnya seperti sakit jantung dan stroke.

Dilansir Antara, Jumat (13/6/2025) Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan sejak peluncuran Program CKG pada Februari 2025 telah dimanfaatkan oleh lebih dari 8,2 juta peserta, dengan 62,2 peserta perempuan dan laki-laki hanya 37,7 persen.

“Masalah kesehatan gigi ternyata sangat tinggi, termasuk saya sendiri baru sadar. Tapi yang lebih penting, tiga masalah besar lainnya hipertensi, diabetes, dan obesitas, adalah faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Dua penyakit inilah penyebab kematian nomor satu dan dua di Indonesia,” kata Menkes Budi.

Data Kemenkes per 12 Juni 2025 menunjukkan 1 dari 5 peserta mengalami hipertensi, 5,9 persen menderita diabetes melitus, dan 1 dari 2 peserta mengalami masalah gigi dan mulut, mulai dari gigi berlubang, gigi goyang, hingga gusi turun.

Obesitas sentral, kata Menkes, dihitung berdasarkan pengukuran lingkar pinggang, yakni >90 cm untuk laki-laki dan >80 cm untuk perempuan. Dia mengingatkan bahwa penyakit tidak menular ini tidak hanya menyerang lansia, tetapi juga mulai muncul pada kelompok usia muda.

"Bahkan 1 dari 3 orang usia di atas 40 tahun mengalami hipertensi dan 1 dari 10 mengidap diabetes," kata Menkes.

Jangan Tunggu Sakit

Oleh karena itu Menkes mengingatkan agar publik tidak menunggu sakit dahulu baru memeriksakan diri. CKG, katanya, merupakan bagian dari Quick Win Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui deteksi dini dan edukasi pencegahan agar masyarakat tidak jatuh sakit.

“Kalau kita tahu lebih awal, kita bisa perbaiki. Entah dengan mengubah gaya hidup atau dengan pengobatan. Sehat itu investasi. Dan ini pesan langsung dari Presiden: jaga kesehatan agar rakyat Indonesia bisa bekerja, produktif, dan membawa negara kita menjadi negara maju di tahun 2045,” kata Menkes.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat menjalani pola hidup sehat, mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis, asin, serta berlemak, aktif bergerak minimal 30 menit per hari, rutin cek tekanan dan gula darah, serta menjaga kesehatan gigi dengan prinsip 4M yakni Menggosok gigi, Membatasi gula, Memeriksa gigi secara rutin, dan Mengonsumsi buah serta sayur.

Adapun CKG telah dilaksanakan pada hampir 10 ribu puskesmas di 38 provinsi. Partisipasi tertinggi berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, yang menyumbang sekitar 60 persen total peserta. Sebaliknya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan mencatat partisipasi terendah.

Senada Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes Endang Sumiwi menyebutkan Program CKG bersifat adaptif dan disesuaikan dengan risiko individu.

“Kalau ada yang bertanya, ‘kok teman saya diperiksa jantung, saya tidak?’ itu karena kita menyesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan. Tapi semua peserta pasti dapat layanan dasar, seperti cek tekanan darah, gula darah, mata, telinga, dan kesehatan jiwa,” ucap Endang.

Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan program ini melalui puskesmas terdekat atau mendaftar lewat aplikasi Satu Sehat Mobile. "CKG bukan hanya pemeriksaan, tapi awal dari transformasi gaya hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Endang.

Sentimen: neutral (0%)