Esposin, JOGJA -- PSIM Jogja menghadapi tantangan serius menjelang keikutsertaan mereka di Liga 1 2025/2026. Direktur Utama PSIM, Liana Tasno, menyampaikan keluhan kepada Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, terkait kesulitan timnya mencari lapangan latihan yang layak.

Menurut Liana, masalah ini bukan hal baru. Sejak berlaga di Liga 2, PSIM Jogja kerap berpindah-pindah lokasi latihan karena tidak memiliki tempat latihan tetap.

“Saat di Liga 2, PSIM sulit sekali mencari lapangan untuk latihan. Ini masalah klasik yang sudah terjadi sejak lama. Akhirnya kami nomaden, dapat lapangan di mana, kami bayar, kami latihan,” ujar Liana, Rabu (11/6/2025).

Dalam pertemuannya dengan Wali Kota, Liana juga menyampaikan hasil audiensi dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sang Gubernur menyarankan agar Stadion Kridosono dapat dimanfaatkan secara eksklusif oleh PSIM sebagai tempat latihan utama.

“Ngarsa Dalem bilang, sudahlah Kridosono saja. Silakan bicara dengan Gusti Pembayun. Kridosono dialokasikan untuk PSIM secara eksklusif,” kata Liana.

Merespons hal tersebut, Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, menyatakan dukungannya terhadap PSIM. Ia menyebut pihaknya akan menindaklanjuti saran dari Sri Sultan, sekaligus mengusulkan dua alternatif lapangan di Kota Jogja, yakni Lapangan Mancasan dan Lapangan Minggiran.

Namun, kedua lapangan tersebut masih membutuhkan perbaikan sebelum dapat digunakan secara optimal.

“Nanti ada Lapangan Mancasan dan Minggiran, tetapi masih perlu diperbaiki. Semoga ini bisa mendukung latihan PSIM. Sementara untuk pengembangan sekolah sepak bola, kami akan berusaha membantu agar berjalan dengan baik,” jelas Hasto.

Hasto juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Jogja siap mendukung penuh kebutuhan fasilitas PSIM, termasuk untuk pengembangan sepak bola usia dini. Menurutnya, keberhasilan PSIM promosi ke Liga 1 membawa energi positif bagi warga Jogja dan sekitarnya.