Esposin, WONOGIRI – Jumlah hewan kurban yang disembelih pada Iduladha 2025 di Kabupaten Wonogiri tercatat sebanyak 24.432 ekor. Dengan hewan kurban sebanyak itu, paling tidak perputaran uang selama momen Hari Raya Kurban di Kabupaten Sukses mencapai Rp120 miliar.

Pelaksana Harian Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri, Harno, mengatakan hewan kurban pada Iduladha di Kabupaten Wonogiri terdiri atas sapi dan kambing. 

Jumlah sapi yang disembelih tercatat sebanyak 4.468 ekor. Sedangkan jumlah kambing yang disembelih ada 20.064 ekor. Total jumlah hewan ternak yang dikurbankan sebanyak 24.432 ekor. 

Hewan kurban paling banyak tercatat ada di Kecamatan Pracimantoro, yakni 1.596 ekor dengan perincian 221 sapi dan 1.375 kambing. Sementara Kecamatan Puhpelem menjadi daerah paling sedikit hewan kurban, yaitu 437 ekor yang meliputi 77 sapi dan 360 kambing.

Dibandingkan tahun lalu, jumlah hewan kurban pada Iduladha 2025 ini lebih banyak. Jumlah hewan kurban yang disembelih pada 2024 sebanyak 18.629 ekor. Menurut Harno, peningkatan jumlah hewan kurban tahun ini disebabkan beberapa faktor antara lain kenaikan kondisi ekonomi masyarakat sehingga memungkinkan lebih banyak orang berkurban.

Selain itu juga meningkatnya kesadaran dan pemahaman warga tentang makna ibadah kurban. “Hal itu yang mendorong lebih banyak orang untuk melaksanakan kurban,” kata Harno saat dihubungi Espos, Kamis (12/6/2025).

Informasi yang dihimpun Espos, sapi dan kambing yang disembelih pada Iduladha di Kabupaten Wonogiri itu kebanyakan berasal dari peternak lokal. Harga kambing pada Iduladha 2025 di Kabupaten Wonogiri paling tidak Rp2 juta-Rp3 juta. Adapun harga sapi normal rata-rata Rp18 juta-Rp20 juta per ekor. 

Dengan mengacu pada harga itu, jika dihitung jumlah hewan kurban dikalikan harga tersebut berarti minimal volume transaksi jual-beli hewan kurban di Kabupaten Wonogiri senilai Rp120,5 miliar. Hal ini belum termasuk hewan kurban yang dikirim dari Kabupaten Wonogiri keluar daerah.

Pengiriman Keluar Daerah

Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri mencatat selama momen Iduladha, hewan kurban yang dikirim dari Wonogiri ke luar kota sebanyak 900 ekor sapi, 2.515 ekor kambing, dan 90 ekor domba. Hewan ternak itu banyak dikirim ke Jakarta dan Jawa Barat.

Terpisah, Kepala Bidang Veteriner Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, Magdalena Pancaningtyas Utami, mengatakan petugas kesehatan hewan melakukan pemeriksaan antemortem menjelang Idualadha dan post mortem saat penyembelihan hewan kurban untuk memastikan kesehatan hewan.

Pada pemeriksaan postmortem, petugas menemukan 36 kasus hewan kurban yang terkontaminasi cacing hati. Cacing hati itu ditemukan pada satu hewan kurban di Kecamatan Wuryantoro, sembilan di Kecamatan Jatisrono, tiga di Kecamaran Girimarto, 18 di Kecamatan Purwantoro, tiga di Kecamatan Baturetno, dan dua di Kecamatan Giriwoyo. 

Menurut dia, jika daging hewan kurban yang terkena cacing hanya sedikit, masih bisa dipisahkan dari bagian daging yang dak ada cacingnya. Daging yang tidak terkontaminasi cacing hati tetap bisa dibagikan dengan syarat harus dimasak dengan benar sampai matang. 

“Dading yang terdapat cacing hati, kami menyarankan untuk dibuang atau dikubur. Jika infeksi cacingnya sudah parah harus dibuang karena tidak layak untuk dikonsumsi,” kata Tyas.

Dinas Pertanian memeriksa hewan kurban di 851 lokasi pemotongan yang tersebar di 20 kecamatan. Jumlah sapi yang dikurbankan di lokasi pemotongan itu sebanyak 1.836 ekor, kambing sebanyak 7.704 ekor, dan domba sejumlah 156 ekor.

“Secara umum kondisi kesehatan hewan kurban di Wonogiri dalam keadaan baik dan layak konsumsi,” ucap Tyas.

Populasi hewan ternak untuk kurban di Kabupaten Wonogiri salah satu yang terbanyak di Jawa Tengah. Wonogiri menjadi penyuplai hewan kurban ke sejumlah daerah seperti Jabodetabek. Data Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, pada triwulan I 2025, populasi sapi potong di Kabupaten Wonogiri sebanyak 153.187 ekor dan kambing 365.080 ekor.