Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Hongkong, Solo
Kasus: covid-19
Ada Varian Baru, Guru Besar FK UNS Solo Prediksi Covid-19 Tak akan Jadi Pandemi
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO — Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo, Tonang Dwi Ardyanto, memprediksi Covid-19 tidak akan kembali menjadi pandemi seperti pada 2020 lalu meski ada varian baru.
Seperti diketahui, peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara di Asia didominasi varian MB.1.1 dan KP.2.18. Sedangkan menurut Tonang, varian NB.1.8.1 atau Nimbus belum ada.
Nimbus atau NB. 1.8.1 merupakan varian terbaru Covid-19. Jenis varian ini kali pertama terdeteksi pada awal 2025 yang tersebar di Inggris, China, dan Amerika Serikat, hingga ke wilayah Asia Tenggara.
Menurut Tonang, varian Covid-19 memang terus ada bahkan berkembang, salah satunya Nimbus. Namun, dia menekankan varian tersebut tidak ganas atau mematikan, sehingga jarang yang menyebabkan orang yang tertular sampai rawat inap. Dia juga mengatakan Covid-19 sudah menjadi endemi sehingga lebih bisa diatasi.
“Varian NB.1.8.1 atau Nimbus sejauh ini masih berkembang di luar negeri seperti di Thailand dan Singapura, dan bukan [varian] itu yang ada di Indonesia,” katanya ketika ditemui wartawan di Ruang Sidang III FK UNS Solo, Kamis (12/6/2025).
Namun, dia mengatakan perlu kewaspadaan sebab masyarakat Indonesia sering bepergian ke negara-negara tersebut. Meski begitu, dia menekankan varian baru tersebut tidak akan sampai menyebabkan pandemi.
“Secara teori ilmu, adanya perubahan varian ke Nimbus memang membuat virus lebih mudah menular, tetapi secara keparahan tidak tambah berat,” katanya.
Secara angka kasus menurutnya juga masih rendah. Sebab pada kurun waktu Januari hingga Mei 2025, sudah ada sekitar 2.000 orang yang diperiksa. Dari hasil pemeriksaan tersebut, yang positif hanya 72 orang tanpa varian Nimbus.
Selain itu, vaksin Covid-19 juga masih efektif menekan angka kasus. Termasuk fasilitas kesehatan masih bisa menangani jumlah kasus dari varian yang ada di Indonesia.
Meski begitu, Tonang menekankan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan gaya hidup sehat agar imun tubuh tetap kuat. Dia juga berpesan agar tidak menyepelekan varian Covid-19. “Ada atau tidak ada kasus kita tetap harus menerapkan hidup sehat, karena itu penting untuk kesehatan tubuh secara umum,” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus Covid-19. Berdasarkan pemantauan hingga pekan ke-22 tahun 2025 kondisi penyebaran virus itu di Indonesia masih dalam batas aman.
Varian Covid-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, sementara di Malaysia varian XEC (turunan JN.I). Di Indonesia dominan varian MB.1.1. Varian yang beredar saat ini sifatnya tidak cepat menyebar dan tidak menyebabkan keparahan.
Sentimen: neutral (0%)