Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UIN
Kab/Kota: Pacitan, Solo
Tokoh Terkait
Pasar Modal Syariah di Jateng Terus Tumbuh, Kini Ada 15.971 Investor Saham
Espos.id
Jenis Media: Bisnis

Esposin, SOLO--Perkembangan pasar modal syariah di wilayah Jawa Tengah (Jateng) terus meningkat. Bahkan, Jateng termasuk dalam 10 besar wilayah dengan jumlah investor saham terbesar secara nasional.
Kepala Bursa Efek Indonesia (BE)I Kantor Perwakilan Jawa Tengah (Jateng) II, Muhammad Wira Adibrata, menyampaikan perkembangan pasar modal syariah di Jateng terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data per Maret 2025, jumlah investor saham syariah di Indonesia sebanyak 171.623 investor.
Jumlah tersebut telah mengalami peningkatan dibandingkan jumlah di 2024 lalu yang sebanyak 169.397 investor. Sedangkan di 2023 jumlahnya sebanyak 138.418 investor. Sementara sesuai data per Maret 2025 tersebut, Jateng menjadi wilayah keempat terbesar dengan jumlah 15.971 investor.
Wira mengatakan terkait dengan peningkatan literasi dan inklusi di pasar modal syariah, bebeberapa kegiatan telah dilakukan di wilayah BEI Jateng II.
"Seiring dengan perkembangan produk dan jasa layanan lainnya seperti sedekah saham dan wakaf saham, kami juga gencar menggelar literasi pasar modal syariah kepada masyarakat luas," kata dia, Kamis (12/6/2025).
Dia menjelaskan saat ini di wilayah Jateng II juga mempunyai Galeri Investasi Syariah. Di antaranya ada di UIN Raden Mas Said Surakarta dan Institut Muhammadiyah Pacitan, serta Unida Gontor.
"Selain kepada mahasiswa, kami juga beberapa kali melakukan edukasi kepada pemuka agama Soloraya," lanjutnya.
Diketahui pada Rabu (11/6/2025), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama industri jasa keuangan menggelar Training of Trainers Sektor Jasa Keuangan bagi penyuluh dan pemuka agama se-Soloraya sebagai upaya mempercepat peningkatan literasi keuangan masyarakat.
Dia menyebutkan penyuluh dan pemuka agama merupakan salah satu dari 10 Sasaran Prioritas Penerima Program Edukasi sesuai Asta Cita Pemerintah berdasarkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk sinergi OJK Solo dengan Kementerian Agama Kota Solo yang digelar sebagai rangkaian Bulan Literasi Keuangan (BLK) Tahun 2025. Kegiatan dilakukan di Ballroom Sekar Jagad Kantor OJK Solo. Kegiatan itu diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari penyuluh dan pemuka agama di wilayah Soloraya.
“Upaya mewujudkan keuangan yang inklusif harus diiringi juga dengan upaya untuk mendorong masyarakat yang melek layanan jasa keuangan sehingga masyarakat dapat menentukan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan,” kata Kepala OJK Solo, Eko Hariyanto, dalam rilis, Kamis.
Eko mengatakan kegiatan training of trainers kepada penyuluh dan pemuka agama di wilayah Soloraya merupakan salah satu bentuk edukasi dalam memberikan pemahaman yang mendalam terkait perkembangan sektor jasa keuangan di Indonesia dan diharapkan dapat dilakukan diseminasi informasi berkelanjutan kepada masyarakat umum.
Kegiatan itu juga dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Solo dan pimpinan Industri Jasa Keuangan sektor perbankan, pasar modal, dan industri keuangan nonbank di wilayah Soloraya yang menjadi narasumber.
Acara dilanjutkan dengan kegiatan sharing session dengan penyampaian materi edukasi keuangan oleh OJK, Bursa Efek Indonesia, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, dan PT Jasa Raharja (Persero).
Sentimen: neutral (0%)