Esposin, SOLO--Sebanyak 24 barang penumpang kereta api (KA) KAI Daop 6 Yogyakarta tertinggal di stasiun maupun di kereta api selama periode libur Iduladha 2025 lalu. KAI Daop 6 pun telah mengamankan barang-barang senilai sekitar Rp43 juta tersebut. 

Barang-barang yang tertinggal tersebut terkumpul dari lima hari periode libur panjang Hari Raya Iduladha 1446 H, 5-9 Juni 2025. Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, mengatakan dalam kurun waktu lima hari tersebut, jumlah barang yang berhasil diamankan sebanyak 24 barang.

Barang tersebut langsung dimasukkan ke dalam sistem database Lost and Found KAI. 

“Barang-barang yang tertinggal terdiri dari berbagai jenis item berharga seperti laptop, HP, jam tangan, pakaian, makanan dan barang berharga lainnya. Sebagian besar sudah berhasil kami kembalikan kepada pemiliknya,” jelas Feni dalam siaran pers, Selasa (10/6/2025). 

Dia menjelaskan sistem Lost and Found milik KAI menjadi wujud kepedulian perusahaan terhadap keamanan dan kenyamanan pelanggan.

Penumpang yang merasa kehilangan barang dapat langsung melaporkannya kepada petugas di stasiun maupun melalui Contact Center KAI 121, agar dapat segera ditindaklanjuti. 

Menurutnya, untuk mencegah terjadinya kehilangan barang, petugas announcer secara rutin memberikan imbauan kepada penumpang agar selalu memperhatikan barang bawaannya, baik saat berada di stasiun maupun di kereta. 

“Kami juga mengingatkan kepada seluruh penumpang, khususnya pada saat peak season seperti libur panjang untuk selalu memastikan barang bawaan dalam keadaan aman sebelum meninggalkan kursi atau saat turun dari kereta. Selain itu, kami mengimbau kepada seluruh penumpang untuk tidak terburu-buru dan memperhatikan waktu dengan baik, terutama saat menjelang keberangkatan kereta. Pastikan Anda datang lebih awal ke stasiun, memeriksa barang bawaan dengan cermat, dan tidak meninggalkan barang di tempat yang tidak semestinya,” kata Feni.

Meski barang bawaan adalah tanggung jawab pribadi masing-masing pelanggan, namun dia mengatakan KAI tetap berkomitmen membantu mengamankan dan mengembalikan barang-barang yang tertinggal.

“Kami ingin masyarakat semakin yakin memilih kereta api sebagai moda transportasi massal yang tidak hanya efisien dan ramah lingkungan, tapi juga mengedepankan keamanan dan kenyamanan dalam setiap perjalanannya,” kata Feni.