Sentimen
Undefined (0%)
12 Jun 2025 : 15.50
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Biak, Helsinki, Manila, Solo

Dunia Hari Ini, 12 Juni

12 Jun 2025 : 15.50 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: Dunia

Dunia Hari Ini, 12 Juni

Espos.id, SOLO - Pada tanggal ini berdiri kota yang kemudian menjadi Ibu Kota Negara Finlandia dan berlangsungnya proklamasi kemerdekaan Filipina.  

1550

Kota Helsinki yang kini dikenal sebagai Ibu Kota Finlandia didirikan oleh Raja Swedia Gustav I pada 12 Juni 1550. Saat itu wilayah yang kini merupakan Finlandia masih menjadi bagian dari Swedia. Kota itu pada mulanya disebut sebagai Helsingfors dan sengaja didirikan sebagai pusat aktivitas ekonomi untuk menyaingi Kota Reval (kini Talinn, Ibu Kota Estonia) yang di kala itu menjadi bagian dari Perserikatan Hansa, sebuah entitas perdagangan dan wilayah yang mencakup kawasan Eropa Utara dan Tengah.

Namun selama dua abad kemudian kota itu tidak terlalu berkembang. Kota itu baru mulai berkembang setelah Swedia terdesak oleh invasi Rusia. Ketika Rusia sepenuhnya mengalahkan Swedia dalam Perang Finlandia dan menjadikan wilayah itu sebagai bagiannya dalam status otonom sebagai Kadipaten Agung Finlandia (Grand Duchy of Finland) pada 1809, Helsinki mulai lebih berkembang. 

Kaisar Rusia Alexander I kemudian memindahkan Ibu Kota Finlandia dari Turku ke Helsinki pada 8 April 1812 untuk mengurangi jejak pengaruh Swedia, sekaligus mendekatkannya ke Ibu Kota Kekaisaran Rusia di St. Petersburg. Dengan status barunya Helsinki lantas berkembang pesat. 

Rumah keluarga besar dan leluhur Emilio Aguinaldo di Kawit, Cavite, lokasi Proklamasi Kemerdekaan Filipina
Rumah keluarga besar dan leluhur Emilio Aguinaldo di Kawit, Cavite, lokasi Proklamasi Kemerdekaan Filipina

 

1898

Pada 12 Juni 1898 kemerdekaan Filipina diproklamasikan di Kawit, Cavite, sebagai puncak revolusi kemerdekaan terhadap Spanyol yang dipimpin oleh Jenderal Emilio Aguinaldo. Proklamasi dibacakan di rumah keluarga besar Aguinaldo. 

Revolusi melawan Spanyol sendiri dimulai pada 1896. Pada Desember 1897 pemerintah kolonial Spanyol dan kaum revolusioner Filipina meneken Pakta Biak-na-Bato. Pakta itu mengatur bahwa Spanyol akan memberikan uang kompensasi dan para tokoh revolusioner termasuk Aguinaldo bersedia diasingkan ke Hong Kong. Tak lama setelah itu pecah perang Spanyol-Amerika Serikat dan pada April 1898 Armada Asiatik Angkatan Laut AS menyerang Manila. Spanyol pun takluk dalam Pertempuran Teluk Manila pada 1 Mei 1898.

Melihat perkembangan ini Aguinaldo dan para tokoh lainnya memutuskan pulang ke Filipina untuk membantu AS mengalahkan Spanyol. AS setuju dan menjemput Aguinaldo dari Hong Kong. Pada 19 Mei 1898 dia dan rombongan pengasingan lainnya tiba di Cavite dan mempersiapkan deklarasi kemerdekaan. Naskah Deklarasi Kemerdekaan disusun dan dibacakan oleh Ambrosio Rianzares Bautista, seorang pengacara yang juga tokoh perlawanan terhadap Spanyol. Dalam kesempatan ini untuk kali pertama dikibarkan bendera Filipina yang dibuat di Hong Kong oleh Marcela Agoncillo, Lorenza Agoncillo, dan Delfina Herboza, dan pengumandangan lagu kebangsaan Marcha Filipina Magdalo, atau yang kini dikenal sebagai Lupang Hinirang (Tanah Terpilih), yang digubah Julián Felipe.

 

Sentimen: neutral (0%)