Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Kab/Kota: Solo
Bagikan Dividen Jumbo Rp21 Triliun, Saham Telkom (TLKM) Merosot Pasca Cum Date
Espos.id
Jenis Media: Data

Esposin, SOLO -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membagikan dividen sebesar Rp21,04 triliun. Angka itu setara dengan 89% laba bersih 2024 yang mencapai Rp23,64 triliun. Batas akhir perdagangan saham dengan hak dividen atau cum date dividen ditutup, Selasa (10/6/2025) lalu.
Selanjutnya, daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai ditentukan pada Kamis (12/6/2025) dengan pembayaran dividen akan dilakukan pada Rabu (2/7/2025).
Hal itu berarti, Selasa lalu menjadi momen terakhir bagi investor yang ingin menerima dividen tunai untuk tutup buku 2024. Pembagian dividen kepada investor disetujui setiap Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Sementara itu, RUPST PT Telkom Indonesia telah dilakukan, Selasa (27/5/2025) lalu.
Rasio hingga 90%
Sejak sepuluh tahun terakhir rasio pembayaran dividen PT Telkom Indonesia terbilang tinggi yakni sekitar antara 60% hingga 90%.
Bila dilihat dari data Kebijakan Dividen yang dipublikasikan Telkom, tren dividend payout ratio atau rasio pembayaran dividen tertinggi terjadi pada 2018 yang mencapai 90%. Sementara, rasio pembayaran dividen terendah pada 2021 yakni 60%. Persentase pada 2021 sama dengan rasio pada 2014 dan 2015.
Melansir Bisnis.com, dividen yang dibagikan Telkom saat ini Rp21,04 triliun atau setara dengan 89% laba bersih 2024 sebesar Rp23,64 triliun.
Sisanya, sebesar 11% atau sekitar Rp2 triliun disimpan oleh perusahaan sebagai cadangan (disebut laba ditahan). Hal ini mengartikan sebagian besar keuntungan PT Telkom Indonesia dibagikan kepada pemegang saham.
Peningkatan rasio pembayaran signifikan terjadi pada 2023 hingga 2024, yaitu dari 72% menjadi 89%. Kenaikan ini mengindikasikan bahwa perusahaan mendistribusikan porsi laba yang lebih besar kepada para pemegang saham pada 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sejalan dengan peningkatan rasio pembayaran, jumlah dividen per saham juga mengalami kenaikan. Mulai dari Rp179 pada tutup buku 2023, menjadi Rp212 pada tutup buku 2024. Peningkatan jumlah dividen per saham dan rasio pembayaran dividen ini menjadi indikator positif bagi investor.
Berdasarkan konsensus Bloomberg pada akhir Mei 2025, sebanyak 34 analis dari 41 analis memberikan rekomendasi beli untuk saham TLKM. Sementara itu, sisanya sebanyak tujuh analis memberikan rekomendasi hold atau tahan saham TLKM.
Rekomendasi terbaru datang dari Mirae Asset Sekuritas. Mirae Asset Sekuritas memberikan rekomendasi accumulate untuk saham TLKM, dengan target harga sebesar Rp3.200 per saham.
<iframe width="600" height="371" seamless frameborder="0" scrolling="no" src="https://docs.google.com/spreadsheets/d/e/2PACX-1vSYtlUWO_CfcFEXgmCYa67iDfba7e2crFrO-Qhqvtr4HJb5npzaXyAOuzqHXgRwuMIu2MpcmLmyjxoH/pubchart?oid=114667557&format=interactive"></iframe>
Saham Anjlok
Di sisi lain, setelah melewati batas akhir cum date, saham TLKM anjlok, Rabu (11/6/2025). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham TLKM merosot 140 poin atau 4,81% ke level Rp2.770 hingga pukul 10.10 WIB pada Rabu lalu.
Dilansir dari Google Finance, saham TLKM sempat merangkak naik menjadi Rp2.780 pada Pukul 10.40 WIB, Kamis (12/6/2025). Kemudian kembali turun pada level Rp2.770 hingga pukul 11.50 WIB
Sepanjang perdagangan, saham TLKM bergerak pada rentang Rp2.730 hingga Rp2.780. Saham TLKM sempat menyentuh level penutupan tertinggi tahun ini sebesar Rp2.910, Selasa (10/6/2025), atau bertepatan dengan cum date dividen.
Sentimen: neutral (0%)