Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Wonogiri
Tokoh Terkait
Bakal Dibantu Pemprov, Pembangunan Pasar Slogohimo Wonogiri Ditunda Sampai 2026
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, WONOGIRI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri batal membangun kembali Pasar Slogohimo pada tahun 2025 ini. Pasar yang terbakar pada 2023 lalu itu akan dibangun pada 2026 dengan rencana anggaran senilai Rp30 miliar.
Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, mengatakan sebenarnya sudah mengalokasikan anggaran mendahului perubahan APBD 2025 untuk pembangunan Pasar Slogohimo tahun ini. Nilai anggaran yang direncanakan untuk merevitalisasi pasar itu sekitar Rp15 miliar.
Tetapi, rencana pembangunan itu batal dilakukan tahun ini. Pemkab Wonogiri akan melaksanakan pembangunan Pasar Slogohimo pada 2026. Alasannya, menurut Setyo, Pemkab Wonogiri akan mendapatkan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp30 miliar untuk revitalisasi pasar tersebut.
“Pasar Slogohimo pasti akan kami bangun. Kami sudah mendapatkan sign [sinyal] dari Pemerintah Provinsi [Jateng] senilai Rp30 miliar. Kalaupun nanti tidak mendapatkan dari provinsi, tetap akan kami bangun pada 2026 menggunakan APBD Wonogiri,” kata Setyo kepada Espos, Kamis (12/6/2025).
Sebelumnya, pada April 2025 lalu, Bupati Setyo mengatakan Pemkab Wonogiri akan merevitalisasi Pasar Slogohimo pada September 2025. Setyo memastikan pasar itu hanya dibangun satu lantai seperti semula.
Hal itu juga sesuai saran dari warga pasar. Pasar yang berlantai dua dinilai tidak menguntungkan bagi pedagang. Mereka menilai pengunjung tetap memilih lantai I daripada harus ke lantai II.
”Kemarin sudah kamu rencanakan. Sudah penyusunan DED [detail engineering design] pasar. Rencananya memang mau kami selesaikan [bangun] tahun ini. Tetapi karena kami mendapatkan dana dari provinsi pada tahun depan. Maka anggaran dari APBD Wonogiri kami tunda, untuk kegiatan lain,” ujarnya.
Untuk diketahui, sejak Pasar Slogohimo terbakar pada akhir September 2023, para pedagang menempati pasar darurat. Lokasi pasar darurat itu berada di halaman depan pasar. Sebelumnya lokasi itu menjadi tempat parkir sekaligus terminal angkutan desa.
Salah satu pedagang buah Pasar Slogohimo, Mulyati, saat diwawancarai Espos beberapa waktu lalu mengatakan sangat berharap pasar di depan Kantor Kecamatan Slogohimo itu bisa segera dibangun kembali. Ia sebenarnya bersyukur Pemkab Wonogiri telah membangunkan pasar sementara.
Akan tetapi, bagaimanapun pasar darurat itu mempengaruhi tingkat penjualannya secara signifikan. “Ibaratnya kalau dulu bisa dapat Rp100.000/hari, sekarang cuma Rp30.000/hari. Turunnya signifikan,” kata Mulyati.
Menurutnya, pengunjung pasar darurat tidak seramai saat pasar Slogohimo belum terbakar. Dia menduga hal itu disebabkan karena pengunjung bingung saat akan parkir kendaraannya. Dulu para pengunjung terbiasa parkir di tempat yang saat ini jadi pasar darurat.
Sentimen: neutral (0%)