Sentimen
Undefined (0%)
12 Jun 2025 : 10.42
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Tokoh Terkait

Kesepakatan Dagang AS dan China Hampir Tercapai, IHSG Potensi Menguat

12 Jun 2025 : 10.42 Views 7

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

Kesepakatan Dagang AS dan China Hampir Tercapai, IHSG Potensi Menguat

Esposin, JAKARTA —  Negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China telah mendekati kesepakatan. Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat pada perdagangan Kamis (12/6/2025).

"Diperkirakan IHSG bergerak sideways pada kisaran level 7.170 sampai 7.270," kata Ratna di Jakarta, Kamis, dilansir Antara.

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa pemerintahannya telah mencapai kesepakatan dengan China. Trump mengatakan AS akan mendapatkan akses ke mineral tanah jarang dan magnet dari China, sementara mahasiswa China akan diizinkan untuk menggunakan perguruan tinggi AS.

Tarif AS akan berjumlah 55 persen untuk barang-barang China, sementara bea masuk China untuk barang-barang AS akan sebesar 10 persen.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan bahwa pakta terbaru akan dirilis ke publik. Saat ini fokus utamanya yaitu apakah China akan melakukan pengiriman kembali mengenai mineral tanah jarang yang mereka miliki agar Trump membukakan akses tersebut ke China.

Di sisi lain, kesepakatan tersebut masih bisa dibatalkan yang membuat ketidakpastian tetap masih ada namun berkurang.

Dari pihak China, Kepala Negosiator Perdagangan China Li Chenggang hanya mengatakan bahwa kesepakatan yang telah dibuat dapat mendukung kembali munculnya kepercayaan.

Sementara itu, data inflasi AS periode Mei 2025 tercatat sebesar 2,4 persen year on year (yoy) dari sebelumnya 2,3 persen (yoy) di April 2025, namun lebih rendah dari perkiraan 2,5 persen (yoy).

Data itu membuat peluang penurunan suku bunga bank sentral AS The Fed pada September 2025 meningkat.

Bank Dunia secara tajam memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global karena ketidakpastian perdagangan sebagai faktor utama.

Bank Dunia memperkirakan ekonomi global hanya akan tumbuh sebesar 2,3 persen pada 2025, dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,7 persen.

Dari kawasan Eropa, Inggris pada Kamis akan merilis data GDP April 2025 yang diperkirakan minus 0,1 persen month to month (mtm) dari sebelumnya 0,2 persen (mtm) di Maret 2025.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang diperkirakan masih akan berada di level optimis. sebesar 122,2 pada Meri 2025 dari sebelumnya 121,7 di April 2025.

Pada perdagangan Rabu (11/6/2025), bursa saham Eropa mayoritas bergerak melemah, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,13 persen, Euro Stoxx 50 melemah 0,37 persen, indeks DAX Jerman turun 0,16 persen, dan index CAC Prancis turun 0,36 persen.

Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Rabu (11/6), dengan mayoritas melemah di tengah pembicaraan dagang AS-China serta data inflasi AS.

Indeks S&P 500 melemah 0,27 persen dan ditutup di level 6.022,24, Nasdaq Composite melemah 0,5 persen ke 19.615,88. Dow Jones Industrial Average nyaris tak berubah atau turun hanya 1,1 poin dan ditutup di 42.865,77.

Sentimen: neutral (0%)