Esposin, SOLO -- Inspektorat Kota Solo menggelar ajang edukatif dan kreatif bagi generasi muda untuk menyuarakan semangat antikorupsi melalui seni, budaya, dan aksi nyata bertajuk Pelajar Solo Antikorupsi Fiesta 2025 di Balai Kota Solo pada 13-15 Juni 2025.

Inspektur Kota Solo Arif Darmawan menjelaskan acara itu berupa lomba festival band pelajar, lomba tari tradisional antikorupsi, lomba mewarnai antikorupsi, dan pemilihan duta pelajar antikorupsi. 

Para peserta juga memperebutkan Piala Wali Kota Festival Band Pelajar 2025. Sebanyak 10 SMA dan 10 SMK bakal berpartisipasi dalam Pelajar Solo Antikorupsi Fiesta 2025. Warga dapat menyaksikan acara mulai pukul 14.00 WIB sampai malam.

Menurut dia, KPK mengadakan Pariwara Antikorupsi. Kegiatan itu adalah kampanye publik yang menyebarkan pesan antikorupsi secara kreatif lewat media massa, media sosial, kampanye digital, dan aksi langsung.

“KPK melihat pencegahan korupsi di Indonesia kurang efektif. Mereka meluncurkan pariwara antikorupsi untuk pencegahan, bisa masuk ke seluruh lini dengan memberdayakan pelajar sejak usia dini,” kata Arif kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (11/6/2025) siang.

Dia mengatakan Inspektorat Kota Solo menyambut program KPK dengan kegiatan yang digemari pelajar. Inspektorat Kota Solo pengin para pelajar paham dampak korupsi sehingga menerapkan sikap antikorupsi. 

“Mereka bisa memandang korupsi seperti kejahatan luar biasa bukan hanya membunuh satu orang namun satu sampai dua generasi. Contohnya seharusnya dapat layanan pendidikan grade A, karena korupsi menjadi grade C,” ungkap dia.

Selain itu, kata Arif, pungli juga menjadi bagian yang harus dilawan para pelajar, misalnya ketika mendapati tarif parkir yang tidak sesuai regulasi. Pelajar harus berani melawan praktik korupsi.

Arif mengatakan selain memilih duta pelajar antikorupsi, Pemkot Solo ke depannya akan membentuk percontohan sekolah antikorupsi dan percontohan kota antikorupsi. Kota Solo telah menjadi percontohan kota antikorupsi dari KPK.

Menurut Arif, Pemkot Solo sudah tidak ada operasi tangkap tangan selama 10 tahun terakhir. Namun masih ada sejumlah aduan mengenai pungli atau menggunakan wewenang yang tidak sesuai.

Aduan itu disampaikan melalui berbagai kanal aduan Pemkot Solo. Inspektorat Kota Solo menindaklanjuti dan menemukan ada yang terbukti dan ada yang tidak terbukti.