Sentimen
Undefined (0%)
11 Jun 2025 : 21.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Berdampak Positif, Wali Kota Solo Respati Ingin Proklim Panularan Jadi Contoh

11 Jun 2025 : 21.05 Views 4

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Berdampak Positif, Wali Kota Solo Respati Ingin Proklim Panularan Jadi Contoh

Esposin, SOLO -- Wali Kota Solo Respati Ardi meninjau urban farming Pandabori Farm di RT 004/RW 001 Kelurahan Panularan, Rabu (11/6/2025) siang. Pandabori Farm bak oase di perkampungan tengah Kota Bengawan.

Urban farming itu bagian dari Program Kampung Iklim atau Proklim Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, Solo. Respati menilai program itu merupakan wujud nyata gotong royong antarwarga. Proklim berdampak bagi warga maupun lingkungan.

Sebelum menjadi lahan pertanian di tengah kota, Pandabori Farm merupakan lahan kosong milik salah satu pengusaha setempat. Lahan itu harus dibersihkan warga setahun sekali karena ada tanaman liar yang tumbuh.

Kemudian warga menyulap lahan tersebut menjadi lahan pertanian kota. Kelompok Wanita Tani atau KWT setempat meminjam lahan selama pemiliknya tidak menggunakan lahan tersebut. Berbagai jenis sayuran dan buah-buahan ditanam oleh kelompok wanita tani tersebut. 

Ada timun, jeruk, labu sayur, pandan, pakcoi, pepaya, tanaman obat keluarga, jambu, singkong, ketela, dan anggur. Para anggota KWT memasang instalasi irigasi kabut untuk memudahkan dalam perawatan tanaman.

Selain itu, warga beternak menthok dan ikan lele. Respati sempat menengok kandang serta meninjau proses pembuatan pakan menggunakan sayuran/tanaman dari hasil pertanian yang tidak dikonsumsi warga.

Kotoran ternak juga digunakan sebagai pupuk tanaman. Warga menerapkan pertanian organik supaya sehat. Terdapat juga instalasi pemanen air hujan. Beberapa peralatan yang digunakan merupakan barang bekas yang didaur ulang.

Ketua Proklim Pandabori sekaligus Ketua RT 004/RW 001 Kelurahan Panularan, Indrat Budi Yati, menjelaskan sejumlah warga suka berkebun sebelum adanya Pandabori Farm. Warga semakin menekuni pertanian semenjak Kelurahan Panularan mengajak warga memanfaatkan lahan kosong dijadikan Pandabori Farm. Mereka mau menanam sayuran di rumah.

Berbagai manfaat dirasakan warga dengan hadirnya Proklim. Warga mengonsumsi hasil panen yang sehat dan bisa mendapatkan keuntungan dari hasil panen. Selain itu, lingkungan menjadi bersih.

“Kami tidak beli pupuk kimia, biar menyelamatkan tanah. Hasil panen menyehatkan kami semua, dengan pertanian organik, kami berusaha untuk hidup sehat,” jelas dia kepada wartawan.

Dia mengatakan mudah menjual hasil panen kepada warga lainnya melalui grup Whatsapp. Harga jual yang ditawarkan juga lebih murah dari pasaran sehingga pertanian sehat mudah dirasakan warga.

Selain menjual bahan pangan, para pengurus KWT juga menjual produk olahan dari hasil pertanian, seperti pepes dan aneka keripik. Para anggota KWT berbagi tugas. Keuntungannya untuk membeli peralatan pertanian atau usaha.

Kepala Seksi Pembangunan Kelurahan Panularan, Elok Ayu Fa’izati, menjelaskan RW 001 Kelurahan Panularan memiliki enam wilayah RT. Setiap RT memiliki kebun yang dimanfaatkan warga untuk urban farming.

Pendekatan yang Konsisten

Kelurahan Panularan kemudian membentuk kelompok-kelompok tani. Setiap Kelompok Wanita Tani (KWT) terdiri atas 10-12 pengurus, dengan anggota yang mencakup seluruh warga RW 001. Melalui pendekatan yang konsisten, Kelurahan berhasil mengajak warganya untuk terlibat aktif dalam pembelajaran pertanian kota.

Namun, upaya tersebut tidak selalu berjalan mulus di awal. Beberapa warga awalnya bersikap skeptis karena belum sepenuhnya memahami apa itu Program Kampung Iklim (Proklim) dan manfaat yang bisa dihasilkan.

Ketidaktahuan ini membuat mereka ragu untuk terlibat secara aktif, Elok bersama timnya tak hanya mengandalkan rapat-rapat warga sebagai media edukasi, tetapi juga rutin turun langsung ke lapangan, meninjau kebun, dan berdialog dengan warga hampir setiap hari.

"Kami melakukan monitoring terus menerus, bertemu langsung dengan warga, dan memberikan penjelasan secara personal. Saat ada sosialisasi atau bimbingan teknis dari instansi terkait, kami menunjuk delegasi warga secara acak agar warga terutama pengurus KWT atau Proklim memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pengetahuan, tidak hanya satu atau dua orang saja,” jelas Elok.

Hasilnya, Proklim Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, sukses menjadi yang terbaik di Kota Solo tahun 2025 dan bersiap mengikuti penilaian tingkat nasional. Elok tak ingin warga sekadar mengikuti lomba lalu kebun yang dibangun mangkrak namun bisa berkelanjutan.

Wali Kota Solo Respati Ardi menjelaskan Proklim Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, Solo, merupakan wujud nyata gotong royong antarwarga. Kalangan pengusaha menyediakan lahan yang bisa dimanfaatkan warga untuk ketahanan pangan.

“Pengusahanya yang punya tanah nganggur boleh dipakai warga di sini yang mempunyai keahlian perkebunan mau membuat inilah menjadi salah satu percontohan wujud nyata sebuah program gotong-royong. Jadi semua unsur bisa ikut membantu. Saya cukup bahagia Pandabori juara di tingkat kota,” papar dia.

Menurut dia, Pemkot Solo akan mendukung Kelurahan Panularan dalam penilaian lomba tingkat nasional sehingga sejumlah indikator bisa terpenuhi. Kelurahan Panularan bisa menjadi percontohan bagi kelurahan-kelurahan lainnya.

“Saya sampaikan di sini ketika membutuhkan pembibitan, bibit apapun silakan mengajukan. Kalau sudah surplus melebihi kebutuhan dari warga sini silakan kalau mau dijual ke pasar. Tapi yang terpenting sebenarnya tidak hanya nilai ekonomisnya tapi manfaat buat warga sekitar dulu,” ungkap dia.

Dia mengatakan Koperasi Merah Putih yang sedang dibentuk nantinya bisa membantu pemasaran hasil pertanian Kelurahan Panularan. 

Sentimen: neutral (0%)