Sentimen
Undefined (0%)
11 Jun 2025 : 21.08
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Salatiga

Partai Terkait

PPG-FKIP UKSW Ciptakan Ruang Interaktif Melalui Inovasi Modul Ajar

11 Jun 2025 : 21.08 Views 7

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

PPG-FKIP UKSW Ciptakan Ruang Interaktif Melalui Inovasi Modul Ajar

Esposin, SALATIGA -- Program Studi Pendidikan Profesi Guru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (PPG-FKIP) memamerkan beragam produk modul ajar serta lakukan penandatanganan Implement Agreement (IA) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan sejumlah sekolah mitra.

Bertempat di Balairung UKSW belum lama ini, PPG-FKIP melaksanakan gelar karya dalam rangka capaian mata kuliah Proyek Kepemimpinan yang diikuti oleh delapan kelas Prajabatan, yakni PGSD A, PGSD B, PGSD C, Informatika A, Informatika B, Bimbingan Konseling (BK), PAUD dan Matematika, serta diikuti pula oleh peserta reguler, yakni sembilan program studi yang meliputi jenjang S1 dan S2.

Bersama sejumlah guru dan kepala sekolah mitra pendidikan, acara diawali dengan penandatanganan Implement Agreement (IA) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagai komitmen bersama dalam peningkatan mutu pendidikan dan kompetensi calon guru.

Diketahui penandatanganan tersebut dilakukan oleh sembilan belas guru dan kepala sekolah yang disusul dengan simbolisasi pemukulan gong oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian Profesor Yafet Yosafet Wilben Rissy sebagai tanda dibukanya acara Gelar Karya Proyek Kepemimpinan tersebut.

Sebagai Implementasi Pembelajaran

Dalam sambutannya, Ketua Prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Profesor Dr. Sri Yulianto Joko Prasetyo, S.Si., M.Kom., menekankan pentingnya Gelar Karya sebagai implementasi pembelajaraan mahasiswa. Dia juga menyampaikan peran penting para guru atas keterlibatan dalam proses pendidikan universitas.

“Hari ini kita sudah selenggarakan acara gelar karya yang melibatkan seluruh program studi di FKIP untuk memamerkan apa yang dimiliki dan apa yang sudah dihasilkan. Kami bisa ada karena bapak-ibu, bahwa bapak-ibu guru adalah bagian penting dari seluruh rangkaian kegiatan kami, eksistensi kami sebagai fakultas maupun program studi,” ungkap Profesor Sri Yulianto.

Sementara itu, Dekan FKIP Dr. Helti Lygia Mampouw, M.Si., menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan sebagai puncak dari mata kuliah Proyek Kepemimpinan.

“Kegiatan ini sebagai presentasi dari satu mata kuliah yakni Proyek Kepemimpinan, di mana dalam mata kuliah tersebut mahasiswa PPG melaksanakan kegiatan bagi masyarakat. Di situlah para mahasiswa PPG menerapkan ilmu-ilmu kepemimpinannya,” ujar Dr. Helti.

Dr. Helti menyampaikan misi penting untuk meningkatkan kompetensi para guru dalam penyelenggaraan proses pendidikan, melalui kolaborasi yang berkesinambungan antara universitas dan para guru, gelar karya mampu menjadi ruang edukasi yang interaktif bagi peningkatan kualitas pendidik.

“Memamerkan produk-produk modul ajar semua itu adalah dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi sebagai seorang guru,” ujar Dr. Helti.

Dia menambahkan produk dan modul ajar yang dipamerkan oleh prodi S1 dan S2 merupakan hasil karya Talenta Unggul mahasiswa.

Senada dengan Dr. Helti, Profesor Yafet mengungkapkan pentingnya karya Talenta Unggul sebagai ajang kreativitas mahasiswa yang nyatanya mampu melahirkan beragam inovasi.  

“Kita harus bangga dengan apa yang kita lakukan, selalu ada inovasi yang dilahirkan, termasuk FKIP. Tugas Talenta Unggul adalah salah satu bentuk upaya mengapresiasi pikiran-pikiran baik dari mahasiswa yang dituangkan dalam karya-karya nyata,” ungkap Profesor Yafet.

Produk Inovasi Modul Ajar

Sementara dalam kegiatan tersebut, modul ajar yang dikembangkan oleh mahasiswa umumnya berupa permainan anak, yang merupakan inovasi kreatif mengedepankan efektivitas proses pembelajaran.

Salah satunya yakni tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Program Studi Pendidikan Sejarah, dengan mengusung tema “Astana Lila Boardgame Universe”, mereka berupaya menanamkan nilai-nilai sejarah melalui permainan berbasis strategi dan diplomasi. Keterampilan anak diasah melalui berbagai misi dan tantangan, sehingga mata pelajaran sejarah menjadi objek belajar yang menarik bagi siswa. 

Diadakannya kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi calon pendidik yang diproyeksikan dalam berbagai produk dan modul ajar. Melalui media belajar yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan, Gelar Karya Proyek Kepemimpinan dapat menjadi garda terdepan dalam transformasi pendidikan, terutama pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar.

Melalui kegiatan ini pula, UKSW sekaligus menunjukkan dukungan nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs ke-4 pendidikan berkualitas, dan SDGs ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 31 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (NA)

Sentimen: neutral (0%)