Esposin, KARANGANYAR--Pengembangan wisata di kawasan Bendungan Jlantah di Kecamatan Jatiyoso dikerjakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar bersinergi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Pengembangan wisata ini dimulai dengan pengukuhan Komunitas Peduli Waduk Jlantah pada Selasa (10/6/2025) sore.

Pengukuhan komunitas ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar Hari Purnomo mewakili Bupati Karanganyar Rober Christanto, dengan disaksikan Kepala BBWSBS Maryadi Utama. 

Kepala Disparpora Karanganyar, Hari Purnomo, mengatakan ada sekitar 15 pengurus Komunitas Peduli Waduk Jlantah yang dikukuhkan. Mereka merupakan warga Desa Tlobo dan Karangsari yang berada di lingkungan Waduk Jlantah.

Mereka diberikan tanggung jawab untuk mengurus rest area Waduk Jlantah, termasuk pengelolaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta menjaga kelestarian lingkungan. 

"Kami bersinergi dengan BBWSBS dalam pengembangan wisata kawasan Waduk Jlantah. Diawali dengan pengukuhan Komunitas Peduli Waduk Jlantah. Mereka merupakan warga sekitar akan mengelola seperti rest area untuk UMKM, untuk spot foto, parkir, lalu tanaman hias," katanya, Rabu (11/6/2025).

Hari berharap dengan dikukuhkannya pengurus komunitas, maka lingkungan waduk dapat lebih terjaga dan tertata hingga menghidupkan perekonomian masyarakat dan pariwisata di sana.

Hari mengatakan bahwa Waduk Jlantah menjadi ikon baru di Karanganyar. Di mana waduk yang berada di lereng Gunung Lawu ini memiliki pesona alam pegunungan yang tak kalah dari Ngargoyoso dan Tawangmangu. 

"Kami akan bantu untuk mempromosikan. Ini aset Karanganyar yang menjadi ikon baru bagi Karanganyar," katanya.

Kades Tlobo Winahyu Tri Prasetyo mengungkapkan keberadaan Bendungan Jlantah yang kini tinggal menunggu diresmikan Presiden Prabowo Subianto, telah menjadi daya tarik wisata. Tak hanya wisatawan lokal wilayah Jatiyoso, namun para pengunjung juga datang dari daerah luar Karanganyar, seperti Wonogori maupun Sukoharjo. 

Dia mengatakan pemerintah desa sudah mempersiapkan Kelompok Desa Sadar Pariwisata (Pokdarwis) sekaligus membentuk Komunitas Peduli Waduk (KPW).

Kemudian juga menghidupkan UMKM yang melibatkan warga sekitar. Pemdes memberikan wadah dengan membangunkan stand bagi UMKM di kawasan Bendungan Jlantah. 

"Sudah ada 20 stand. Kalau Sabtu atau Minggu itu sibuk saking ramainya," katanya.

Ke depan, pihaknya akan menggandeng pengusaha lokal mempersiapkan membuka resto, waterboom di sebelah barat Bendungan Jlantah. Saat ini,

Pemdes juga telah membangun Tlobo Sport Center bekerja sama dengan pengusaha lokal. Tanah-tanah kas desa yang ada di kawasan Bendungan Jlantah akan dioptimalkan untuk pengembangan wisata.