Sentimen
Undefined (0%)
11 Jun 2025 : 09.51
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jeddah

Arab Saudi Belum Pastikan Kuota Haji 2026 untuk Indonesia

11 Jun 2025 : 09.51 Views 13

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Arab Saudi Belum Pastikan Kuota Haji 2026 untuk Indonesia

Esposin, MAKKAH--Pemerintah Arab Saudi belum menetapkan besaran kuota haji tahun 2026 untuk jemaah Indonesia. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochammad Irfan Yusuf saat menggelar pertemuan dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi pada Selasa (10/6/2025) di Jeddah.

"Kuota haji Indonesia untuk tahun depan belum ditentukan. Biasanya, angka kuota langsung diberikan setelah musim haji selesai," ujar Gus Irfan seperti dilansir Antara.

Pada kesempatan tersebut, Gus Irfan bersama Deputi Menteri Haji Arab Saudi membahas evaluasi penyelenggaraan haji tahun ini serta kick-off persiapan musim haji 2026.

Dalam pertemuan itu dibahas sejumlah isu strategis, termasuk ketidakpastian kuota haji Indonesia untuk tahun depan.

Tapi sampai saat ini, Kementerian Haji Arab Saudi belum menetapkan kuota resmi bagi Indonesia, menyusul beberapa situasi yang terjadi pada musim haji 2025.

Bahkan, terdapat wacana pengurangan kuota hingga 50 persen hasil dari evaluasi penyelenggaraan tahun ini. Namun demikian, hal tersebut masih sebatas wacana dan akan didiskusikan lebih lanjut.

"Ada wacana pengurangan kuota hingga 50 persen oleh pihak Saudi. Saat ini kami sedang melakukan negosiasi, karena manajemen haji untuk tahun depan akan beralih dari Kementerian Agama ke BP Haji, dan akan ada sistem manajemen baru yang kami sampaikan," kata dia.

Lebih lanjut disampaikan, Pemerintah Arab Saudi juga mendorong pembentukan task force bersama Indonesia untuk mempersiapkan haji 2026.

Kolaborasi ini ditujukan untuk memastikan akurasi data jamaah, terutama terkait aspek kesehatan (istithaah), penerbangan, akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga tenda di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Dalam diskusi tersebut, Pemerintah Arab Saudi menyoroti kurangnya transparansi data kesehatan jamaah. Salah satunya, ada yang meninggal saat masih di pesawat.

Selain itu, Saudi akan menerapkan sejumlah kebijakan baru, di antaranya pembatasan jumlah syarikah (perusahaan penyelenggara layanan haji) maksimal dua perusahaan, pengetatan standar kesehatan jemaah, pengawasan standar hotel, porsi makanan, hingga jumlah kasur per orang.

"Seluruh elemen ini akan dikontrol oleh task force Indonesia-Saudi," kata dia.

Saudi juga menetapkan pelaksanaan dam haji hanya diperbolehkan di dua tempat, yakni di negara asal atau di Arab Saudi melalui perusahaan resmi yang ditunjuk kerajaan, yaitu Ad Dhahi. Pelanggaran terhadap kebijakan ini akan dikenakan sanksi.

Sentimen: neutral (0%)