Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UGM
Kab/Kota: Karet, Manado, Solo
Kasus: KKN
Tokoh Terkait
Dari Ide ke Aksi: Langkah Kolaboratif Elok Ayu di Kelurahan Panularan Solo
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO–Belakangan ini Kelurahan Panularan, Laweyan, Solo, punya perhatian lebih dalam penumbuhan semangat hijau dan penyediaan ruang publik edukatif bagi warganya. Salah satu sosok yang punya peran besar di dalamnya adalah Elok Ayu Fa’izati, 37.
Elok terhitung belum belum lama menjadi bagian Pemerintah Kelurahan Panularan, Solo, sebagai Kepala Seksi Pembangunan. Namun dalam kurun waktu tidak lama itu, ia punya peran aktif dalam program pembuatan Taman Cerdas Panularan, pembentukan kawasan urban farming Pandabori Farm, dan mencetuskan kegiatan Cease Fire Fun Walk: Step into Health, Trace Through History.
Wanita asal Manado, Sulawesi Utara itu mengatakan ide-ide kreatifnya dalam merancang program yang bermanfaat bagi masyarakat tidak lepas dari latar belakangnya sebagai seorang planner. Di samping itu, dia merasa punya tanggung jawab moral untuk turut memajukan lingkungan tempat dia bekerja.
“Saya hanya bagian kecil dari proses panjang ini. Banyak sekali pihak yang jauh lebih berperan—mulai dari warga, pegiat lingkungan, tim teknis, sampai pimpinan yang terus membimbing,” ujar Elok Ayu kepada Espos, Kamis (5/6/2025).
Pembangunan Taman Cerdas Panularan menurut Elok dilatarbelakangi minimnya ruang publik edukatif bagi warga. Akhirnya pada 2023 taman berkonsep modern itu dibangun dan diresmikan oleh Wali Kota Solo saat itu Gibran Rakabuming Raka pada 2023.
“Di tahap perencanaan, saya berkolaborasi dengan tim ahli yang merupakan arsitek dan arsitek lansekap profesional. Selama menjadi bagian dari tim ini, saya merasakan mereka adalah tenaga ahli yang sangat kompeten dan berdedikasi tinggi di bidangnya. Kolaborasi ini bercita-cita mewujudkan karya yang tidak hanya estetik, tetapi juga berdampak nyata bagi terwujudnya fungsi Taman Cerdas sebagai ruang edukatif, olahraga, pengembangan seni, dan tumbuh kembang anak,” jelasnya.
Setelah pembangunan rampung, tantangan baru bagi Elok adalah merawat taman tersebut tetap terjaga dengan baik di tengah anggaran yang terbatas “Karena tingginya kunjungan, terdapat beberapa fasilitas dan lantai karet yang mulai membutuhkan perawatan, kami masih terkendala anggaran untuk melakukan perawatan secara menyeluruh. Tapi kalau perbaikan kecil-kecilan, selama ini masih bisa kami atasi bersama tim,” tambahnya.
Tak hanya terlibat dalam penyediaan ruang publik edukatif, elok juga aktif mendampingi Program Kampung Iklim (Proklim), pada sebuah kawasan urban farming yang dibangun bersama warga yang dinamakan Pandabori Farm. Program Kampung Iklim (Proklim) Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, berhasil menjadi yang terbaik di Kota Solo tahun 2025 dan bersiap mengikuti penilaian tingkat nasional.
“Yang paling berharga bukan penghargaannya, tapi melihat warga semakin percaya diri, semakin semangat berkebun, mengolah hasil panen, dan berbagi ilmu. Saya belajar banyak dari mereka,” katanya.
Tahun 2024 lalu, Elok Ayu juga menginisiasi kegiatan “Cease Fire Fun Walk: Step into Health, Trace Through History”, sebuah jalan sehat yang mengajak warga menyusuri lima titik bersejarah di Panularan. Kegiatan ini ditutup dengan kegiatan simbolik tembakan air selama 4 menit 4 detik di Taman Cerdas—untuk mengenang Serangan Umum Surakarta yang berlangsung 4 hari 4 malam dan berakhir dengan gencatan senjata pada 10 Agustus.
“Saya cuma melempar ide awal saja sebagai konsep landasan, lalu semuanya bergerak bareng-bareng. Ada teman-teman dari KKN UNS dan Undip yang bantu, sponsor yang mendukung, dan masyarakat yang datang lebih dari seratus orang. Harapannya, acara ini bisa terus diadakan tiap 10 Agustus, biar kita nggak lupa sejarah, tapi tetap dibalut dengan cara yang menyenangkan,” ungkap Elok Ayu.
Ia juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada para pimpinan yang menurutnya sangat membimbing dan memberi ruang bagi ide-ide kreatif untuk tumbuh.“Kami semua sangat berterima kasih kepada Lurah Panularan, Warsidi, Murti Hapsari (Lurah Panularan 2022-2023) dan Camat Laweyan, Herwin Tri Nugroho Adi yang selalu hadir memberi arahan, dorongan semangat, dan nasihat yang membangun. Tanpa kepercayaan dan dukungan beliau-beliau ini, mungkin kami tak seberani ini bergerak,” ucapnya
Bagi Elok Ayu, membangun wilayah bukan hanya soal fisik, melainkan membangun rasa, mulai dari rasa memiliki, rasa peduli, dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan amanat yang dipikul. Saya belajar dari warga Panularan bahwa perubahan itu mungkin, asal dijalani dengan penuh integritas dan kebersamaan,” tutupnya.
Sebagai informasi, Elok Ayu Fa’izati telah menjabat sebagai Kepala Seksi Pembangunan Kelurahan Panularan sejak tahun 2022. Elok menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Arsitektur di Universitas Sebelas Maret (2005–2010), dan melanjutkan studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota di Universitas Gadjah Mada (2017–2019) melalui Beasiswa Pusbindiklatren Bappenas. Profil lengkap Elok bisa diakses melalui laman Linked-in sebagi berikut: https://www.linkedin.com/in/elok-ayu-fa-izati-800749369/.
Sentimen: neutral (0%)