Sentimen
Undefined (0%)
21 Mei 2025 : 09.23
Informasi Tambahan

Agama: Kristen

Institusi: Korpri

Kab/Kota: Salatiga, Semarang

Partai Terkait

Pameran Diskomvision 2025 di UKSW, Ide Kreatif Hasilkan Puluhan Karya Inovatif

21 Mei 2025 : 09.23 Views 27

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Pameran Diskomvision 2025 di UKSW, Ide Kreatif Hasilkan Puluhan Karya Inovatif

Esposin, SALATIGA - Puluhan karya desain hasil ide kreatif dan inspiratif mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Informasi Teknologi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dipamerkan dalam acara bertajuk Diskomvision 2025, Senin (19/5/2025). 

Kegiatan tahunan yang digelar di Graha Korpri Salatiga dengan mengusung tema “Inklusivitas” ini menampilkan 75 karya unik terdiri dari tiga kategori yaitu karya tematik inklusif, tugas kelas, dan Tugas Talenta Unggul (TTU). Pameran karya yang berjudul “Suara Gama” ini seolah mencerminkan imajinasi dan keterampilan mahasiswa dalam mengolah berbagai ide kreatif mereka. 

Dosen Prodi DKV sekaligus Ketua panitia Penina Inten Maharani S.Ds., M.Sn., menerangkan bahwa Diskomvision 2025 dirancang khusus untuk dapat dinikmati seluruh kalangan audiens termasuk pengunjung difabel, marjinal, ibu hamil, hingga lansia, yang membedakan Diskomvision tahun ini dengan yang sebelumnya. 

“Selain itu, Diskomvision 2025 juga digelar di luar kampus karena kami ingin menunjukkan bahwa Prodi DKV bisa memberikan desain yang berdampak bagi masyarakat. Acara ini mengajak masyarakat untuk memahami keberagaman dan mendorong terciptanya karya desain yang inklusif,” katanya. 

Acara tersebut dibuka oleh Wakil Dekan FTI Hendry, S.Kom, M.Kom, Ph.D., bersama Ketua Program Studi (Kaprodi) DKV Birmanti Setia Utami, S.Sn., M.Sn., yang ditandai dengan prosesi pemotongan pita. 

Hendry menjelaskan acara tahunan ini menjadi ajang yang mewadahi mahasiswa Prodi DKV untuk memamerkan produk inovasi hingga belajar entrepreneur. “Dari tahun ke tahun fakultas secara rutin mendukung ajang yang mewadahi bakat mahasiswa,” ujarnya. 

Tak ketinggalan, Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami bersama Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan (WR PAK) Profesor Ferdy Semuel Rondonuwu, Rektor Ketiga UKSW Periode 1983-1993 Profesor Dr (HC). Willi Toisuta, Ph.D., dan Direktur Direktorat Pembelajaran dan Pengajaran (DAR) Yustinus Calvin Gai Mali, S.Pd., M.Hum., Ph.D., turut mengunjungi langsung deretan karya mahasiswa tersebut. 

Dengan penuh apresiasi, Rektor Intiyas menyusuri setiap sudut ruang pameran, berdialog dengan mahasiswa, dan menyimak latar belakang karya yang dipajang. 

“Saya bangga dengan semua karya-karya hebat yang dipamerkan. Bahkan, kegiatan ini diselenggarakan di tempat umum, saya mengajak masyarakat untuk menghadiri pameran yang luar biasa ini,” ungkapnya. 

Mengubah Pandangan 

Membuktikan pameran ini dirancang untuk dapat dinikmati semua kalangan, termasuk juga bagi pengunjung difabel, tim Day By Day (DBD) Production menyuguhkan karya yang dikonsepkan secara khusus dalam bentuk music video berjudul “Takdir Bukan Akhir”. 

Video ini menghadirkan kesan mendalam karena menggunakan bahasa isyarat sebagai media utama untuk menyampaikan pesan. Tak hanya itu, poster yang ditampilkan berisi penggalan lirik lagu menggunakan huruf braille guna mempermudah komunikasi bagi pengunjung tunanetra. 

“Lagu berjudul Takdir Bukan Akhir ini memberikan pesan mengenai proses penerimaan diri, menerima perbedaan yang ada menjadi sebuah bagian serta keindahan diri sendiri. Kami juga ingin mengubah pandangan mengenai perbedaan menjadi suatu kelebihan,” ungkap Leonanda Angde Pramuditya salah satu anggota tim DBD Production saat dijumpai di sela acara. 

Karya yang merupakan hasil kolaborasi dengan Komunitas Sahabat Tuli Salatiga ini menghasilkan perpaduan apik antara visual, musik yang emosional, dan ekspresi bahasa isyarat sehingga berhasil memikat para pengunjung dan membuka kesadaran akan pentingnya representasi dunia kreatif. 

Puluhan karya tersebut berhasil melukis pengalaman baru bagi para pengunjung. Salah satu pengunjung Nafisa Alaya Neifa siswi kelas XI dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 11 Semarang mengaku terkesan dengan kreativitas dari karya yang dipamerkan. 

“Ini kali pertama saya mengunjungi pameran yang digelar oleh Prodi DKV FTI. Saya merasa kagum dengan semua karya yang dipamerkan, sangat kreatif, menarik, dan menambah wawasan saya sebagai siswa,” bebernya. 

Alumni Talk

Di sisi lain, para mahasiswa juga mendapatkan kesempatan berharga untuk mengikuti sesi Alumni Talk bersama tiga alumni Prodi DKV yang telah berkarya di industri kreatif. 

Mereka adalah Reynaldi seorang Photographer, Ines Miryam seorang Animator dan Ilustrator, serta Aditya Arya seorang 3D Artist. Melalui sesi ini, mahasiswa mendapatkan pengetahuan, menambah wawasan, dan mendapatkan pengalaman karier di bidang kreatif seperti desain, animasi, dan 3D art. 

Diskomvision 2025 masih akan berlangsung hingga Rabu (21/5/2025) mulai pukul 08.30 WIB hingga 21.30 WIB di Graha Korpri Salatiga dan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti lomba mewarnai, talk show dari Komunitas Sahabat Tuli Salatiga, penampilan band dan etnis, serta penampilan dari guest star. 

Pameran karya ini menandaskan komitmen UKSW untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 28 Prodi Unggul dan A. 

Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.(NA)

Sentimen: neutral (0%)