Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo, Wonogiri
Tokoh Terkait
284 Tahun Wonogiri, Berharap Industrialisasi dan Pertanian Bisa Maju Bareng
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, WONOGIRI — Penciptaan sumber ekonomi baru dengan industrialisasi tanpa meninggalkan sektor pertanian menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri untuk membangun daerah yang berdaya saing di usianya yang pada Senin (19/5/2025) genap 284 tahun.
Terbuka terhadap investasi dan pembangunan sarana-sarana pertanian menjadi cara agar kedua sektor itu bisa maju bersama, seiring sejalan. Bupati Wonogiri Setyo Sukarno meyakini Wonogiri bisa menjadi daerah yang berdaya saing dengan mengoptimalkan sektor industri dan pertanian.
Pemkab Wonogiri berkomitmen membuka pintu seluas-luasnya bagi para investor untuk berinvestasi di kabupaten tersebut. Hal ini dilakukan untuk memicu pertumbuhan ekonomi sesuai dengan visi-misinya.
Setyo yang baru menjalani tahun pertamanya menjadi Bupati Wonogiri menyampaikan misinya untuk menciptakan ekosistem ekonomi baru yang bisa mendongkrak putaran ekonomi di kabupaten yang tahun ini genap berusia 284 tahun ini. Penciptaan ekonomi baru itu sudah dia siapkan dengan sejumlah rumusan.
Salah satunya membuka lebar keran bagi investor menanamkan modal mereka di Kabupaten Wonogiri. Upaya membuka keran investasi itu diwujudkan dengan kemudahan pelayanan penanaman modal yang cepat dan tidak berbelit-belit.
“Upaya yang kami lakukan dengan memberikan pelayanan terbaik, secara administratif. Pada prinsipnya kami terbuka,” kata Setyo saat diwawancarai Espos, baru-baru ini.
Menurutnya, keterbukaan terhadap investor itu diharapkan bisa mendatangkan investasi dari dalam negeri maupun luar negeri. Daya tawar lain yang bisa menarik investor ke Wonogiri yakni jumlah tenaga kerja yang melimpah dan punya karakteristik ulet.
Di sisi lain, upah minimum pekerja di daerah ini masih cukup rendah dibandingkan daerah lain. Dia mengklaim saat ini sudah ada beberapa calon investor besar yang menyatakan niat menanamkan modal di Kabupaten Wonogiri di sektor pertanian dan industri manufaktur.
Namun, pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Wonogiri itu belum bisa menyebutkan secara detail karena masih dalam tahap awal, termasuk uji kelayakan bisnis. Setyo menambahkan selain membuka diri terhadap investasi, Pemkab Wonogiri bakal memaksimalkan sektor pertanian yang selama ini sudah menopang ekonomi kabupaten berusia 284 tahun tersebut.
Upaya itu dilakukan salah satunya dengan membangun sumur-sumur irigasi atau sumur pantek di lahan pertanian yang sulit air. Selama lima tahun ke depan, Bupati Setyo menargetkan setidaknya 1.000 sumur pantek akan terbangun di lahan-lahan pertanian.
Di samping itu, Setyo akan merehabilitasi sarana dan prasarana pertanian seperti embung dan jaringan irigasi. Dia meyakini dua sektor itu, yakni industri dan pertanian bisa berjalan berdampingan di Kabupaten Wonogiri.
Pemkab Wonogiri sudah membagi wilayah mana saja yang diperuntukkan industri besar dan wilayah mana untuk pertanian dengan mengaturnya lewat Peraturan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW).
Membangun Pride
“Kami ingin membangun pride menjadi warga Kabupaten Wonogiri. Jangan sampai orang Wonogiri merantau, tetapi mengaku sebagai orang Solo. Agar mereka bisa bangga menjadi warga Wonogiri, program-program inilah yang nanti bisa menjadikan mereka bangga,” ungkap dia.
Dia menambahkan Pemkab juga tetap akan melakukan pembangunan secara berkelanjutan seperti pembangunan rumah sakit, pasar, dan sekolah menengah di sejumlah kecamatan. Dia menyebut akan meneruskan pembangunan RSUD di Kecamatan Purwantoro, kemudian menambah fasilitas kesehatan dengan membangun rumah sakit di Kecamatan Baturetno.
Lalu, pendirian SMK baru di Kecamatan Karangtengah, pembangunan sekolah rakyat program Kemensos di Kecamatan Giriwoyo, dan pembangunan Pasar Slogohimo yang kemarin sempat habis dilalap api pada bulan September 2023,” ujar dia.
Setyo mengatakan Pemkab membutuhkan dukungan dari seluruh pihak untuk dapat mewujudkan pembangunan di Kabupaten Wonogiri yang berdaya saing, maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia Wonogiri, Gangsar Laksono, mengatakan sektor industri padat karya selama beberapa tahun masih banyak yang berjalan di Wonogiri. Sektor ini sudah banyak menyerap tenaga kerja.
Itu artinya bidang usaha tersebut cocok dijalankan di Wonogiri. Potensi usaha industri sektor ini masih bisa dikembangkan luas asalkan berbagai hambatan dan tantangan yang selama ini dihadapi perusahaan bisa teratasi.
Dia menerangkan sumber daya manusia (SDM) di Wonogiri sebenarnya sudah cukup memenuhi kebutuhan industri, terutama mereka yang bekerja sebagai pelaksana atau operator produksi. Para tenaga kerja asal Wonogiri juga cukup cakap dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Selain sudah berjalan di sekolah, mereka juga sudah disiapkan melalui Balai Latihan Kerja (BLK).
Hanya, saat perusahaan membutuhkan SDM untuk bekerja di bagian tertentu yang mengharuskan tenaga kerja tersebut lulusan akademi atau universitas, mereka cukup kesulitan mencari. Tenaga kerja Wonogiri yang lulusan perguruan tinggi lebih memilih merantau ke luar daerah.
Tantangan lain pengembangan industri besar di Wonogiri yakni akses ke pusat trading atau perdagangan tidak mudah. Wilayah Wonogiri cukup jauh dengan pelabuhan dan bandara. Ini yang membuat pengusaha berpikir dua kali ketika ingin investasi pada industri besar di Kota Sukses.
Sentimen: neutral (0%)