Sentimen
Undefined (0%)
18 Mei 2025 : 23.22
Informasi Tambahan

Club Olahraga: PSIS Semarang

Kab/Kota: Semarang

PSIS Semarang Turun Takhta ke Liga 2, Suporter: Ganti Manajemen, Yoyok Out!

18 Mei 2025 : 23.22 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

PSIS Semarang Turun Takhta ke Liga 2, Suporter: Ganti Manajemen, Yoyok Out!

Esposin, SEMARANG – Panser Biru dan Snex, dua kelompok suporter PSIS Semarang tumpah ruah di Jalan Pemuda atau persisnya di depan Balai Kota Semarang. Selain berkumpul untuk merayakan hari jadi ke-93 klub kebanggaan, mereka juga turut menyuarakan meluapkan emosi setelah PSIS Semarang terdegradasi ke Liga 2.

Perayaan hari jadi yang seharusnya disambut dengan genggap gempita, justru disambut dengan gugatan. Dua kelompok suporter itu justru resah karena manajemen belum mengambil sikap terkait nasib PSIS Semarang pasca turun tahta.

“Dari manajemen tidak ada perayaan apapun, makanya kami bikin acara kecil-kecilan di Balai Kota. Selain doa bersama, beberapa perwakilan suporter turut menyampaikan orasi,” ujar seorang pentolan Panser Biru Kepareng alias Wareng saat ditemui Espos.id Minggu (18/5/2025) malam.

Wareng memastikan semua suporter termasuk dirinya sudah mengikhlaskan bahwa musim depan PSIS Semarang tidak lagi berlaga di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air. Fokusnya saat ini mengusahakan jajaran manajemen mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban atas prestasi yang diraih PSIS Semarang musim ini.

“Tuntutan kami Yoyok out, ganti manajemen. Kami terima dan sudah ikhlas tim kesayangan kami turun ke Liga 2. Dari awal musim kami sudah menebak karena komposisi pemain kurang bagus,” paparnya.

Disebutkan Wareng, pihaknya juga sampai meminta bantuan ke Wali Kota Semarang agar menjadi jembatan antara suporter dengan manajemen. Pasalnya suporter ingin bertemu dan menuntut mereka untuk tidak lagi mengelola PSIS Semarang.

“Karena klub PSIS itu membawa nama Kota Semarang. Harapan kami itu PSIS Semarang tidak hanya dimiliki keluarga Yoyok Sukawi. Tapi dimiliki semua masyarakat Kota Semarang,” imbuhnya.

Dia mendorong Pemkot Semarang untuk terlibat maupun melakukan intervensi agar CEO Yoyok Sukawi melepaskan kepemilikan saham mayoritas. Wareng ingin klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar tidak lagi dijadikan alat maupun kendaraan politik.

“Harapan kami ke depannya pengelolaan PSIS Semarang seperti manajemen Persija. Klubnya tidak dibikin politik, kalau di PSIS Semarang ini klub sama suporter dijadikan alat politik,” tandasnya.

Sentimen: neutral (0%)