Sentimen
Undefined (0%)
17 Mei 2025 : 15.58
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sragen

Kasus: stunting

ASN di Sragen Ditawari Kredit Bank Seusai Terima SK, Begini Kata Kepala BKN

17 Mei 2025 : 15.58 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

ASN di Sragen Ditawari Kredit Bank Seusai Terima SK, Begini Kata Kepala BKN

Esposin, SRAGEN—Selebaran promo kredit dari perbankan tersebar di lokasi warung-warung di sekitar Lapangan Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Sragen, yang menjadi lokasi penyerahan surat keputusan (SK) pengangkatan aparatur sipil negara (ASN), Sabtu (17/5/2025). Di lapangan itu ada 535 orang ASN yang menerima SK pengangkatan.

Selebaran promo kredit itu menawarkan bunga yang rendah di angka 0,34% flat bagi ASN atau pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Selebaran itu berasal dari Bank Djoko Tingkir Sragen yang merupakan bank 100% milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Plafon kredit yang ditawarkan pun menggiurkan dari Rp25 juta sampai Rp500 juta dengan jangka waktu 1 tahun-15 tahun.

Direktur Utama Bank Djoko Tingkir Sragen, Titon Darmasto, membenarkan adanya promo kredit untuk ASN atau PNS dan PPPK. Dia mengatakan promo itu merupakan program dari Bank Djoko Tingkir untuk menggaet nasabah yang hasilnya nanti bisa menambah setoran ke pendapatan asli daerah (PAD) Sragen.

“Para ASN itu mau ikut kredit atau tidak itu tergantung kebutuhan masing-masing calon nasabah ASN,” kata Titon.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Prof. Zudan Arif Fakrulloh kebertulan hadir dalam acara penyerahan SK pengangkatan ASN itu. Dalam sambutannya, Zudan khawatir ada perbankan yang datang menemui ASN karena ASN itu paling dipercaya perbankan. Dia mengatakan yang punya SK pengangkatan didatangi dan hal itu menjadi godaan bagi ASN.

“Untuk menyikapi hal ini maka mindset ASN itu ada dua, yaitu mindset kaya atau miskin. Ketika bank datang menawari kredit Rp20 juta selama dua tahun, bagi ASN dengan mindset miskin pasti akan beli ponsel, baju, tas, dan konsumsi lainnya. Tetapi bagi ASN dengan mindset kaya itu, ujar dia, digunakan untuk investasi, contohnya dibelikan bonsai kemudian dirawat dan dipelihara kemudian bonsai itu bisa dijual lagi,” jelas Zudan yang juga penggemar bonsai.

Dia mengatakan kalau ASN didatangi bank itu harusnya berpikir uang pinjaman itu digunakan agar bisa kaya. Zudan menyampaikan di Sragen ini merupakan satu-satunya model pelantikan dan penyerahan SK pengangkatan ASN yang dilaksanakan di ruang terbuka, menyatu dengan alam dan masyarakat setempat.

Dia mendorong ASN Sragen bisa terjun menyelami kondisi dan kebutuhan masyarakat, yakni mereka ingin sejahtera dan Bahagia. Dia berpesan banyak orang yang berlomba ingin menjadi ASN.

“Total yang mendaftar CASN itu ada 4 juta orang lebih tetapi yang berhak mengenakan baju Kopri hanya 600.000 orang. Jadi ada 3,4 juta orang tidak bisa masuk jadi ASN. Oleh karenanya ASN harus mensyukurinya. ASN itu tidak mudah menyerah karena program Bupati dan Wakil Bupati ke depan itu berat, yakni mengentaskan kemiskinan, menanggulangi stunting, inflasi di daerah rendah, dan anak yang putus sekolah harus kembali ke sekolah, serta seterusnya,” kata dia.

Dia meminta para ASN bisa membangun personal branding dengan menunjukkan kualitas pribadi atau kualitas diri sehingga orang bilang karakter tertentu maka langsung tertuju ke Anda. Personal branding itulah, jelas dia, yang membedakan diri Anda dengan orang lain. Ketika ada yang mencari sosok cepat kerja, integritas tinggi, rajin dan amanah, maka langsung tertuju pada sosok ASN itu.

Setelah itu, Zudan meminta ASN Sragen membangun institusional branding. Dia menyebut ASN di Sragen itu ada 11.000 orang maka seluruh ASN itu bisa digerakkan untuk menyebarkan informasi positif lewat berbagai platform media sosial yang dimiliki masing-masing ASN. Dengan demikian, Zudan bilang bisa menghemat dana promosi sampai miliran rupiah. Pesan selanjutnya, Zudan mengingatkan pentingnya mentoring dari atasan atau ASN yang lebih senior agar mereka bisa bekerja kekinian.

Sentimen: neutral (0%)