Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Kristen
Institusi: Universitas Pakuan
Kab/Kota: Salatiga
Tokoh Terkait
MAP FKIP UKSW Mantapkan Langkah Pertahankan Akreditasi Unggul
Espos.id
Jenis Media: News

Esposin, SALATIGA -- Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) melakukan asesmen lapangan akreditasi untuk Program Studi Magister Adminstrasi Pendidikan (MAP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) pada Rabu-Kamis (14-15/5/2025). Tim asesor yang hadir dalam proses asesmen ini adalah Prof. Dr. Ansar, S.Pd., M.Si., dari Universitas Gorontalo dan Dr. Ikhsan, S.Pd., M.M., dari Universitas Pakuan.
Mengawali kegiatan, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan UKSW, Priyo Hari Adi, Ph.D., menyampaikan bahwa pelaksanaan akreditasi merupakan bagian dari siklus evaluasi berkala yang menjadi praktik rutin di UKSW. Ia menegaskan bahwa asesmen ini tidak semata-mata dilihat sebagai kewajiban administratif, melainkan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga dan meningkatkan mutu akademik secara sistemik.
“Kami telah membangun kebiasaan untuk melakukan penjaminan mutu internal secara konsisten di bawah koordinasi Lembaga Penjaminan Mutu. Harapannya, melalui asesmen ini, para asesor dapat memberikan masukan konstruktif yang akan menjadi pijakan penting dalam peningkatan kualitas akademik menuju standar global,” ungkapnya, Jumat (16/5/2025).
Berakar, Bergerak, Berdampak
Dekan FKIP, Dr. Helti Lygia Mampouw, S.Pd., M.Si., dalam presentasinya memaparkan visi dan misi FKIP sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang unggul, kreatif, dan berwawasan global, serta berakar pada nilai-nilai Kristiani.
Ia menjelaskan bahwa FKIP saat ini membawahi sepuluh program studi dengan tata kelola yang berlandaskan pada lima pilar manajemen pendidikan tinggi. Perkembangan dosen, mahasiswa, serta arah strategis menuju internasionalisasi tercermin dalam Rencana Induk Pengembangan dan Rencana Strategis 2023–2028.
Keunggulan Prodi Magister Administrasi Pendidikan juga ditunjukkan melalui karakteristik lulusan yang memiliki kapasitas kepemimpinan kultural, berdaya cipta, serta menghasilkan karya ilmiah aplikatif yang berdampak langsung terhadap dunia pendidikan, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Program ini juga mendorong lahirnya para pemimpin pengembangan pendidikan di sekolah mitra serta pembinaan mahasiswa melalui pendekatan stay-in research,” ujarnya.
Dalam pandangan asesor, arah kebijakan dan perumusan program telah berada pada jalur yang tepat. Namun, mereka juga menekankan pentingnya validasi terhadap implementasi berkelanjutan dan penyelarasan antara dokumen dan praktik di lapangan.
Program ini telah menginisiasi pengembangan laboratorium pembelajaran reflektif dan merancang laboratorium microlearning yang adaptif terhadap perkembangan digitalisasi pendidikan. Inovasi pembelajaran melalui simulasi video, pemanfaatan VR, dan perangkat lunak pendukung turut menjadi nilai tambah dalam pengalaman belajar mahasiswa.
Dalam asesmen lapangan ini turut hadir Ketua Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW), Drs. M.Z. Ichsanudin, M.M., Ketua Prodi Magister Administrasi Pendidikan, Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd., direktur direktorat di UKSW, serta jajaran pimpinan di FKIP.
Melalui pelaksanaan Asesmen Lapangan Akreditasi ini, UKSW menunjukkan dukungan nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs ke-4 pendidikan berkualitas, dan SDGs ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 28 Prodi Unggul dan A.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (NA)
Sentimen: neutral (0%)