Sentimen
Undefined (0%)
15 Mei 2025 : 19.16
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Institusi: UNAIR, Universitas Airlangga

Kab/Kota: Surabaya

Gubes Farmasi UNAIR Usulkan Inovasi Modifikasi Obat Alam Melalui Senyawa Tanaman

15 Mei 2025 : 19.16 Views 6

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Gubes Farmasi UNAIR Usulkan Inovasi Modifikasi Obat Alam Melalui Senyawa Tanaman

Esposin, SURABAYA -- Kemunculan penyakit baru dan kembalinya penyakit lama membuat dunia menghadapi tantangan besar dalam bidang kesehatan. Dalam menghadapi tantangan ini, Guru Besar bidang Ilmu Kimia Sintesis, Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (UNAIR) Prof apt Hadi Poerwono Drs MSc PhD menawarkan sebuah solusi. Solusi itu ia sampaikan dalam orasi ilmiahnya di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen, Kampus MERR – C UNAIR pada Kamis (15/5/2025).

Dalam orasinya, Prof Hadi memaparkan bahwa di seluruh dunia, tanaman dan tumbuhan telah menjadi dasar dari pengobatan tradisional.

“Kemajuan ini, bertujuan untuk mempercepat penemuan dan pengembangan obat efektif dan inovatif dari sumber alami,” tuturnya.

Langkah Pengembangan

Prof Hadi menyebutkan bahwa langkah awal dalam pengembangan obat yaitu mengidentifikasi dan mengisolasi senyawa aktif. Kemudian, senyawa ini disintesiskan secara kimia dan dimodifikasi untuk meningkatkan khasiatnya atau mengurangi efek sampingnya. Salah satu contohnya yaitu Aspiria yang berasal dari senyawa asam salisilat pada kulit pohon Willow.

Melalui modifikasi kimia, obat Aspirin yang tidak hanya meredakan nyeri dan demam, tetapi juga mencegah penyakit jantung dan stroke serta memiliki potensi mencegah kanker. Tak hanya itu, ia menyebutkan contoh lainnya, yaitu artemisinin yang berasal dari senyawa kimia tanaman Artemisia Annua.

“Artemisinin dikembangkan sebagai obat malaria yang efektif, termasuk yang ditargetkan melawan penyebab malaria,” ungkap prof Hadi.

Peranan Kimia Sintesis

Lebih lanjut, Prof Hadi menyampaikan bahwa kimia sintesis ini berperan penting dalam keseluruhan proses penelitian. Modifikasi kimiawi pada molekul aktif mengakibatkan peningkatan, penurunan dan modifikasi respons biologis. Sebagai salah satu contohnya senyawa dari tanaman temu kunci yakni pinostrobin. Modifikasi tersebut, para peneliti berhasil menciptakan beberapa turunan baru yang dapat membunuh sel kanker.

“Reaksi-reaksi ini berhasil dilakukan dalam reaktor gelombang, yang secara signifikan mengurangi waktu dan meningkatkan persentase hasil reaksi,” lanjut Prof Hadi.

Kendati demikian, dari struktur alami sering kali kompleks dan kurang stabil diperlukan sentuhan teknologi kimia sintesis. “Melalui sintesis kimia ini, berbagai struktur yang berbeda dapat dihasilkan yang mengarah pada pengembangan agen terapeutik yang lebih baik dan efektif,” pungkasnya. (NA)

Sentimen: neutral (0%)