Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BUMD
Grup Musik: iKON
Kab/Kota: Karanganyar, Surabaya
PG Tasikmadu akan Disulap Jadi Kawasan Wisata Heritage Ikon Baru Karanganyar
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, KARANGANYAR--Perusahaan Umum Daerah (PUD) Aneka Usaha akan menyulap kawasan Pabrik Gula (PG) Tasikmadu, Karanganyar, menjadi wisata heritage dan edukatif. Kawasan wisata baru ini digadang-gadang menjadi ikon Kabupaten Karanganyar.
Sebagai tahapan awal, PUD Aneka Usaha tengah menyiapkan perjanjian kerja sama pengelolaan dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Surabaya sebagai perusahaan holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) selaku pemilik PG Tasikmadu.
Direktur Utama PUD Aneka Usaha, Samidi, menargetkan penyiapan legalitas pengelolaan kawasan PG Tasikmadu selesai akhir bulan ini. Dengan demikian, PUD Aneka Usaha selaku badan usaha milik daerah (BUMD) Karanganyar ini bisa bergerak cepat merealisasikan pengelolaan PG Tasikmadu menjadi kawasan wisata heritage dan edukatif. Konsep wisata yang akan dibangun berupa museum kereta api uap yang menyatu dengan suasana tempo dulu ala kolonial Belanda. Nantinya, pengunjung akan diajak merasakan sensasi berwisata dengan pakaian dan sepeda kayuh seperti zaman dahulu.
"Tahap paling awal kami akan menyulap bekas kawasan wisata Sondokoro di sana. Kami akan siapkan menjadi wisata heritage, edukatif. Ada musuem kereta, kereta uap, hutan kota, waterboom dan ada wisata edukatif bagaimana proses produksi gula," kata dia ketika dijumpai selepas Rapat Koordinasi Pemanfaatan Kerjasama PG Tasikmadu di Ruang Anthorium Rumah Dinas (Rumdin) Bupati pada Kamis (15/5/2025) sore.
Rapat Koordinasi dipimpin langsung Wakil Bupati (Wabup) Adhe Eliana diikuti pimpinan OPD terkait dan Tim Fakultas Teknik UNS. Samidi mengatakan konsep menghidupkan kembali wisata Sondokoro di kawasan PG Tasikmadu yang pernah berjaya beberapa tahun lalu, akan dikerjakan dalam waktu dekat. Dengan demikian, kawasan PG Tasikmadu menjadi indah dan menarik. Kawasan tersebut tak lagi terbengkalai dan kumuh sebagai wajah kota Karanganyar.
"Bangunan cagar budaya di PG Tasikmadu akan dijaga dan dirawat dengan baik. Sehingga konsep wisata yang kita bangun, konsep wisata heritage," kata dia.
Selain bangunan-bangunan kuno peninggalan Belanda, pihaknya akan menyiapkan pakaian bergaya ala Kolonial bagi pengunjung yang masuk ke kawasan tersebut. Sehingga konsep menikmati wisata heritage atau kembali ke masa lalu dapat dirasakan vibesnya oleh pengunjung. Terkait dengan harga tiket masuk, Samidi mengatakan masih dibahas lebih lanjut. Namun, pihaknya menyiapkan konsep tiket terusan masuk wisata Edupark dan Kolam Renang Intanpari dengan wisata heritage Sondokoro tersebut. "Harga tiketnya masih dibahas lebih lanjut. Sekarang kita rampungkan dulu legalitasnya," katanya.
Samidi mengatakan bahwa perencanaan revitalisasi bangunan bersejarah yang berdiri pada masa pemerintahan Mangkunagoro VII tersebut, saat ini masih tahap penyusunan dokumen. Penyusunan dokumen revitalisasi ini akan fokus pada pengembangan kawasan PG Tasikmadu menjadi kawasan wisata heritage melalui beberapa tahapan pembangunan. Pihaknya ingin menghidupkan kembali PG Tasikmadu sebagai kawasan wisata bersejarah yang berkelanjutan atau living heritage.
Sementara itu, Wabup Karanganyar Adhe Eliana mengatakan tahap awal perencanaan revitalisasi PG Tasikmadu akan fokus dilakukan pada bekas rumah-rumah karyawan pabrik di area luar pabrik, dan Agrowisata Sondokoro di area dalam pabrik. Adhe berharap secepatnya kerjasama in rampung dengan konsep tidak hanya untuk wisata, tetapi juga menjaga cagar budaya yang ada. Bangunan-bangunan yang selama ini mangkrak, seperti waterboom dan bekas wisata Sondokoro, akan dihidupkan kembali sebagai bagian dari kawasan heritage.
"Saya berharap kawasan PG Tasikmadu dapat dikembangkan menjadi kompleks cagar budaya terpadu yang tidak hanya menjadi tujuan wisata, tetapi juga menjadi etalase seni dan budaya di Kabupaten Karanganyar. Ini akan menjadi ikon baru wisata heritage di Karanganyar," katanya.
Menurut Adhe, adanya dokumen perencanaan yang matang, kawasan PG Tasikmadu diharapkan dapat bertransformasi menjadi destinasi living heritage yang menarik, produktif, dan memberikan manfaat bagi masyarakat Karanganyar dan sekitarnya.
Sebagai informasi, PG Tasikmadu berdiri sejak abad ke-19, tepatnya pada masa pemerintahan MN VII. Bangunan tersebut merupakan saksi bisu kejayaan industri gula di masa lampau. Namun berjalannya waktu, pabrik ini mengalami penurunan produktivitas dan berhenti beroperasi, menyebabkan kawasan seluas lebih dari 23 hektare tersebut menunjukkan penurunan fungsi dan kualitas ruang. Bangunan-bangunan kolonial yang dulunya megah kini banyak yang terbengkalai.
Sentimen: neutral (0%)