Sentimen
Positif (92%)
27 Apr 2025 : 12.59
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Roma

Trump Curiga Putin Tak Berniat Akhiri Konflik Ukraina usai Berbicara dengan Zelensky di Roma - Halaman all

27 Apr 2025 : 12.59 Views 16

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Trump Curiga Putin Tak Berniat Akhiri Konflik Ukraina usai Berbicara dengan Zelensky di Roma - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Donald Trump pada hari Sabtu (26/4/2025), mempertanyakan komitmen presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina setelah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus di Roma.

Melalui sebuah posting di Truth Social, Trump mengkritik serangan terbaru Rusia terhadap Ukraina yang menargetkan wilayah sipil.

 "Tidak ada alasan bagi Putin untuk menembakkan rudal ke wilayah sipil, kota-kota, dan desa-desa selama beberapa hari terakhir," tulis Trump, dikutip dari NBC News.

Atas kejadian tersebut, Trump kemudian mempertanyakan niat Putin untuk mengakhiri konflik Ukraina yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini.

Ia menduga Putin sengaja memanfaatkan Trump selama ini.

"Hal itu membuat saya berpikir bahwa mungkin dia tidak ingin menghentikan perang, dia hanya memanfaatkan saya," katanya.

Trump juga menyarankan bahwa Putin mungkin perlu ditangani secara berbeda, seperti melalui 'Perbankan' atau 'Sanksi Sekunder'.

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina 'sangat dekat dengan kesepakatan' setelah utusannya, Steve Witkoff, mengadakan pembicaraan selama tiga jam dengan Presiden Putin.

Senada dengan hal tersebut, Kremlin juga menyatakan bahwa Putin telah menyampaikan kesiapan Rusia untuk menggelar pembicaraan langsung dengan Ukraina tanpa prasyarat.

Pernyataan Trump yang meragukan niat Putin ini tepat setelah ia mengadakan pertemuan dengan Zelensky di Roma.

Pertemuan antara Trump dan Zelensky diadakan di Basilika Santo Petrus sebelum kebaktian pemakaman dimulai.

Gedung Putih menggambarkan pertemuan 15 menit itu sebagai 'sangat produktif', dikutip dari BBC.

Sementara Zelensky menyebutnya 'berpotensi menjadi bersejarah'.

Ini menjadi pertemuan tatap muka pertama mereka sejak pertikaian sengit di Ruang Oval pada Februari lalu.

Trump, yang dalam beberapa kesempatan sebelumnya menyalahkan Ukraina sebagai penghalang perdamaian, kembali menegaskan pandangannya minggu ini.

Ia menilai bahwa Zelensky 'tidak punya kartu untuk dimainkan'.

Foto-foto yang dirilis memperlihatkan Trump dan Zelensky duduk berhadapan dalam percakapan intens di Basilika Santo Petrus.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Syibiha juga mengunggah gambar tersebut di platform X.

Menurutnya, pertemuan ini menjadi awal perdamaian yang baik.

"Tidak perlu kata-kata untuk menggambarkan pentingnya pertemuan bersejarah ini. Dua pemimpin bekerja untuk perdamaian di Basilika Santo Petrus," katanya.

Dalam foto lain, Trump dan Zelensky terlihat berdiri bersama Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Kehadiran kedua pemimpin Eropa itu mempertegas pentingnya momen diplomatik di tengah suasana duka pemakaman.

Setelah pertemuan tersebut, Trump dan Zelensky menuruni tangga Basilika

Di mana Zelensky mendapat sambutan tepuk tangan dari para hadirin.

Mereka kemudian duduk di barisan depan selama kebaktian berlangsung, meskipun dipisahkan oleh beberapa kepala negara lainnya.

Usai upacara, Trump langsung meninggalkan Roma dan kembali ke Amerika Serikat.

Sementara Zelensky melanjutkan pertemuan diplomatiknya dengan Presiden Macron, Perdana Menteri Starmet an Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di berbagai lokasi di Roma.

Zelensky mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Trump.

Ia menyebut pertemuan itu 'baik' dan 'simbolis'.

Kemudian ia berharap bahwa apa yang telah dibahas dapat membuahkan hasil nyata untuk melindungi rakyat Ukraina dan menciptakan perdamaian abadi.

Sebagai informasi, Trump sendiri telah berulang kali mendorong tercapainya kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina.

Termasuk mendorong pembicaraan 'tingkat tinggi' untuk perdamaian Rusia dan Ukraina.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Donald Trump, Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky

Sentimen: positif (92.8%)