Sentimen
Apa Itu MitraClip? Inovasi Medis Tangani Masalah Katup Jantung, Tingkat Keberhasilan Capai 93 Persen - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Kesehatan

TRIBUNNEWS.COM - Penyakit katup jantung, termasuk regurgitasi mitral, masih menjadi penyebab utama gagal jantung secara global.
Lebih dari 24 juta orang di dunia diperkirakan mengalami gangguan pada katup mitral. Ironisnya, banyak di antaranya baru terdiagnosis pada stadium lanjut.
Di Indonesia, kesadaran terhadap kondisi ini tergolong rendah sehingga menyebabkan pasien seringkali datang dalam kondisi parah dengan risiko komplikasi yang tinggi.
Regurgitasi mitral terjadi akibat katup mitral yang tidak menutup dengan sempurna, mengakibatkan aliran darah yang seharusnya menuju seluruh tubuh berbalik kembali ke jantung.
Kondisi ini memaksa jantung bekerja ekstra keras, memunculkan gejala seperti sesak napas, mudah lelah, hingga pembengkakan pada kaki.
Jika tidak ditangani, regurgitasi mitral dapat berujung pada gagal jantung yang mengancam jiwa.
Perkembangan teknologi medis kini memungkinkan perbaikan katup mitral tanpa harus menjalani operasi terbuka yaitu MitraClip.
Prosedur MitraClip menawarkan perbaikan katup mitral tanpa perlu membuka dada, menghentikan jantung, serta dengan masa pemulihan yang jauh lebih singkat.
Spesialis intervensi kardiologi di Heartology Cardiovascular Hospital, dr Dafsah Arifa Juzar Sp.JP(K) mengatakan, MitraClip hadir sebagai pilihan untuk menangani masalah kebocoran katup jantung.
Terutama bagi pasien dengan risiko tinggi yang tidak memungkinkan menjalani bedah jantung konvensional.
"Contohnya, seorang pasien berusia 66 tahun dengan kebocoran katup mitral kategori severe (+4). Karena usianya yang lanjut dan risiko tinggi, maka operasi jantung terbuka bukanlah pilihan yang aman," kata dia dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.
Dalam prosedur MitraClip, dokter memasukkan kateter kecil melalui pembuluh darah di pangkal paha pasien, kemudian mengarahkannya menuju jantung.
Selanjutnya, sebuah alat klip khusus ditempatkan pada katup mitral yang bocor.
Klip ini berfungsi untuk menjepit kedua daun katup, memastikan penutupan yang lebih baik sehingga aliran darah kembali normal.
Kabar baiknya, prosedur MitraClip telah tersedia di Indonesia, salah satunya di Heartology Cardiovascular Hospital.
Dengan dukungan tim dokter spesialis dan teknologi imaging yang lengkap, Heartology telah menangani sejumlah kasus regurgitasi mitral dengan pendekatan minimal invasif ini secara efektif.
"Dengan MitraClip, tim dokter Heartology berhasil memperbaiki katup jantung pasien hanya dalam waktu 3-4 jam," tambahnya.
Tingkat Keberhasilan MitraClipÂ
Tingkat keberhasilan MitraClip juga telah teruji melalui berbagai studi global.
Salah satunya studi EXPAND G4 yang menunjukkan tingkat keberhasilan mencapai 93 persen dalam mengurangi kebocoran katup mitral hingga level minimal dalam waktu satu tahun setelah tindakan.
"MitraClip menjadi solusi terbaik bagi pasien-pasien ini, karena prosedurnya minim invasif dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi," ungkap dr Dafsah.
MitraClip juga secara signifikan mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup, bahkan bagi pasien usia lanjut atau dengan kondisi kompleks.
Sebagian besar pasien bisa pulang dalam dua hari setelah prosedur dan kembali beraktivitas dalam waktu singkat.
Dibandingkan dengan operasi katup mitral terbuka, MitraClip memiliki keunggulan:
Minim risiko: Tanpa sayatan besar dan tanpa bypass jantung. Pemulihan lebih cepat: Pasien bisa kembali beraktivitas dalam hitungan hari. Efektivitas tinggi: Terbukti dalam berbagai studi global.
MitraClip tak hanya memberikan harapan baru, tetapi juga terbukti memberikan peningkatan kualitas hidup yang signifikan.
Hasil studi bahkan menunjukkan:
96,2 persen pasien mengalami acute procedural success, artinya kebocoran katup berkurang secara signifikan segera setelah prosedur. 82,1 persen pasien yang sebelumnya mengalami keterbatasan aktivitas fisik kini bisa kembali menjalani hidup lebih normal. Risiko rawat inap akibat gagal jantung berkurang hingga 47 persen dalam 5 tahun setelah tindakan. Tingkat keberhasilan akut dalam prosedur ini sangat tinggi, menjadikannya solusi yang aman dan efektif
Meski memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi, tindakan MitraClip tetap memerlukan evaluasi dokter spesialis.
Termasuk bantuan imaging canggih seperti transesophageal echocardiography (TEE) yang dipandu oleh dokter spesialis jantung echocardiologist.
TEE dapat membantu dokter memastikan, klip ditempatkan secara optimal sebagaimana disampaikan echocardiologist di Heartology, dr Ario S Kuncoro Sp.JP(K).
"Peran echocardiologist dalam prosedur MitraClip juga sangat penting. Kami memastikan, pasien yang menjalani prosedur ini mendapatkan evaluasi menyeluruh melalui pencitraan ekokardiografi sebelum, selama, dan setelah tindakan," kata dia. (*)
Sentimen: positif (100%)