Sentimen
Netral (100%)
27 Apr 2025 : 05.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Jati

Jejak Perkembangan Motif Batik Betawi

27 Apr 2025 : 05.00 Views 15

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

Jejak Perkembangan Motif Batik Betawi

Motif tumpal merupakan pengembangan dari bentuk cagak yang menjadi bagian dari ragam hias pada leher periuk tanah. Konon, ragam hias ini sudah ada sejak zaman neolitikum.

Bentuk cagak dan tumpal diartikan sebagai kekuatan dan penolak bala. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan nenek moyang masyarakat Betawi terkait gunung yang memiliki kekuatan karena cagak maupun tumpal ini sebenarnya merupakan bentuk lain dari gunung.

Memasuki abad ke-20, motif batik Betawi semakin berkembang. Semakin banyak bermunculan kreasi baru batik Betawi yang selaras dengan perkembangan zaman.

Pada era ini, lahir motif sungai ciliwung, nusa kelapa, rasamala, salakanegara, dan ondel-ondel. Motif nusa kelapa mengadopsi ide dari peta Ceila buatan Pangeran Panembong masa Prabu Siliwangi (1482-1521) yang menunjukkan bahwa nenek moyang orang Betawi menyebut kampung halaman mereka sebagai Nusa Kelapa.

Adapun motif rosamala menggambarkan alam Sunda Kelapa (nama lama Jakarta). Motif ini menonjolkan gambaran hutan belantara yang ditumbuhi pepohonan rasamala, yakni sebutan untuk pohon jati yang kulit kayunya wangi.

Berbeda lagi dengan motif salakanegara yang menggambarkan kerajaan pertama di Tanah Betawi. Kerajaan yang didirikan oleh Aki Tirem pada 130M ini memiliki kepercayaan terhadap kekuatan Gunung Salak.

Pada motif batik ondel-ondel, terdapat kepercayaan bahwa motif ini konon dapat menolak bala. Sementara motif sungai ciliwung pada batik Betawi berakar dari kehidupan masyarakat yang hidup di pinggiran Sungai Ciliwung.

Penulis: Resla

Sentimen: netral (100%)