Sentimen
Positif (76%)
27 Apr 2025 : 05.45
Informasi Tambahan

Event: Perang Dunia II

Grup Musik: APRIL

Tokoh Terkait

Warisan Perang Dunia II di Kupang Bakal Jadi Cagar Budaya Nasional, Ini Kata Fadli Zon!

27 Apr 2025 : 05.45 Views 17

Voi.id Voi.id Jenis Media: News

Warisan Perang Dunia II di Kupang Bakal Jadi Cagar Budaya Nasional, Ini Kata Fadli Zon!

Kupang, — Pemerintah serius mengangkat kembali situs sejarah Perang Dunia II di Nusa Tenggara Timur. Menteri Kebudayaan Fadli Zon, menegaskan, Goa Jepang Bukit Futusuba di Kupang harus segera direvitalisasi dan ditetapkan sebagai cagar budaya nasional.

Berlokasi sekitar 8 kilometer dari Bandara El Tari, Goa Jepang Bukit Futusuba menjadi saksi bisu pendudukan Jepang di Pulau Timor pada tahun 1942. Terdapat 16 gua buatan yang digunakan sebagai gudang senjata, mortir, amunisi, hingga bahan bakar kendaraan tempur. Bangunan ini menunjukkan peran strategis Timor dalam peta Perang Pasifik.

“Situs ini bagian penting dari sejarah dunia. Goa Jepang Bukit Futusuba harus segera diteliti lebih dalam, diperkuat strukturnya, lalu diajukan menjadi cagar budaya nasional,” kata Fadli Zon saat meninjau langsung lokasi, didampingi Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVI, dan jajaran dinas kebudayaan setempat.

Fadli Zon mengarahkan BPK Wilayah XVI untuk segera mengkaji kelayakan penetapan tingkat kabupaten, sebelum melangkah ke tingkat nasional. Selain penguatan struktur, ia juga membuka peluang kerja sama dengan Jepang, mengingat ada nota kesepahaman yang sudah terjalin terkait repatriasi kerangka tentara Jepang. "Berdasarkan kajian itu, kita bisa minta dukungan revitalisasi dari pihak Jepang," ujar Menbud Fadli Zon dalam keterangan yang diterima Sabtu 26 April.

Situs Budaya NTT Perlu Perhatian Serius

Dalam dialog bersama jajaran BPK Wilayah XVI di Kupang, Menbud menyoroti pentingnya mempercepat pelestarian warisan budaya di NTT. Saat ini, tercatat ada 41 cagar budaya dan 37 warisan budaya takbenda di 22 kabupaten/kota di NTT.

Namun, rendahnya partisipasi masyarakat dalam mendaftarkan kekayaan budaya ke Data Pokok Kebudayaan (Dapobud) menjadi tantangan besar. Fadli Zon menekankan, pengelolaan budaya di NTT harus dilakukan secara holistik, termasuk melibatkan komunitas lokal dan pemerintah daerah. "NTT punya potensi budaya besar. Kita dorong percepatan kerja sama dengan Kemendagri agar pemajuan budaya lebih merata," tegasnya.

Menbud juga menyoroti pentingnya riset berbasis data untuk memperkuat diplomasi budaya Indonesia di mata dunia. Kajian ilmiah terhadap Goa Jepang Bukit Futusuba disebutnya sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam forum budaya internasional.

Fadli Zon berharap revitalisasi Goa Jepang Bukit Futusuba tidak hanya merawat warisan masa lalu, tetapi juga menjadi pintu masuk memperkenalkan sejarah lokal kepada generasi muda dan dunia. "Pelestarian budaya itu bagian dari menata masa depan," pungkasnya.

Sentimen: positif (76.2%)