Sentimen
Negatif (99%)
26 Apr 2025 : 14.33
Informasi Tambahan

Agama: Kristen

Institusi: Universitas Kristen Indonesia (UKI)

Hasil Forensik Ungkap Rangkaian Tewasnya Mahasiswa UKI, Menguatkan Tidak Adanya Unsur Pidana? - Halaman all

26 Apr 2025 : 14.33 Views 10

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Hasil Forensik Ungkap Rangkaian Tewasnya Mahasiswa UKI, Menguatkan Tidak Adanya Unsur Pidana? - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Forensik RS Polri, Arfiana Ika Kusumawati, mengungkap sejumlah temuan dalam pemeriksaan jasad Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Khenza Ezra Walewangko.

Hasil otopsi dokter forensik mengungkap adanya luka terbuka di bagian kepala dan kandungan alkohol dalam dosis tinggi di lambung korban.

"Alkohol yang dikonsumsi oleh korban itu kan ditemukan dosisnya  sangat tinggi di lambung. Tapi dosisnya sangat rendah di darah  itu berarti korban tersebut mengonsumsi alkohol yang dalam jumlah besar yang dan menurunkan kesadarannya," ujar Arfiana, Kamis (24/4/2025).

Arfiana menyebut jika luka yang ada di kepala, serta pengaruh alkohol dalam tubuh korban memang saling mempengaruhi.

Terlebih, lanjut Arfiana, korban diketahui sempat terjatuh ke dalam selokan.

Dengan kondisi tubuh yang sudah dalam pengaruh alkohol, dan juga posisi ketika terjatuh, serta adanya luka terbuka di kepala, maka ini menjadi rangkaian yang menyebabkan kematian korban.

"Jadi makanya saya pikir meninggalnya adalah karena mekanisme dia susah bernafas. Pada saat dia posisi terjatuh ditambah lagi pengaruh alkohol, ditambah lagi ternyata ketika beliau terjatuh ada luka di kepala yang tadi saya sebutkan," ucap Arfiana.

"Memang ada luka terbuka, tapi kalau luka tersebut berdiri sendiri itu tidak menyebabkan kematian, tapi ini merupakan suatu rangkaian seperti itu," jelasnya.

Pada saat itu, korban diangkat dari selokan oleh dua orang saksi yaitu WS dan AJW, yang merupakan sekuriti.

Mereka melihat langsung jaraknya kurang lebih 1,5 meter sampai 2 meter dari korban.

Penyebab Temuan Darah di TKP Tak Bisa Diperiksa

Temuan darah di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko, sejatinya bisa menjadi petunjuk lain dalam pengungkapan kasus.

Sayang, temuan darah di paralon yang berada di sekitar lokasi korban ditemukan tewas itu menjadi 'jalan buntu' bagi kepolisian.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan jika sejatinya pihak kepolisian sudah mendapatkan beberapa sampel untuk dianalisis.

"Lima buah sampel darah yang diambil dari pipa paralon, yang berada di selokan tempat korban jatuh dilakukan pemeriksaan DNA dan mendapatkan hasil bahwa pada swab tersebut terdapat darah tetapi tidak berhasil dianalisis karena mengalami kerusakan DNA," ujar Nicolas, Kamis (24/4/2025).

Hal tersebut, lanjut Nicolas, dikarenakan bukti darah yang ditemukan itu sudah bercampur dengan air hujan.

"Kami jelaskan disini bahwa memang pada saat itu kondisi cuaca pada saat itu juga hujan. Jadi ini yang menyebabkan pemeriksaan DNA tidak mendapatkan hasil yang maksimal," ungkapnya.

Kasus Dihentikan

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur menghentikan penyelidikan kasus Kenzha Erza Walewangko (22) mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang meninggal di area kampus pada Selasa (4/3/2025).

Kasus itu teregister dengan nomor LP/B/794/III/2025/SPKT/Polres Metro Jakarta Timur/Polda Metro Jaya tertanggal 5 Maret 2025 atas nama pelapor Roparulian Evander Ellia Napitupulu.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan kasus kematian Kenzha Erza Walewangko tidak dapat ditingkatkan penyelidikannya ke tahap penyidikan karena tidak ditemukan unsur pidana.

"Untuk itu penyelidik akan menghentikan proses ini dan melengkapi administrasinya," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (24/4/2025).

Nicolas berujar penyelidikan dihentikan setelah petugas melakukan gelar perkara.

Gelar perkara dilaksanakan pada Selasa (15/4/2025) mengundang pihak eksternal bagian wassidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Propam Polda Metro Jaya, Itwasda Polda Metro Jaya, dan Bidkum Polda Metro Jaya

"Penyelidik menyajikan semua data dan fakta hasil penyelidikan berupa keterangan saksi-saksi, ahli pidana dan ahli kedokteran forensik, yang diperkuat dengan hasil autopsi oleh Rumah Sakit Polri," ujar Nicolas.

Sentimen: negatif (99.9%)