Sentimen
Negatif (100%)
26 Apr 2025 : 13.05
Informasi Tambahan

Event: salat Jumat

Kab/Kota: Magelang

Penyebab Tembok Kolam Penampung Air di Ponpes Gontor Magelang Ambruk, 4 Santri Tewas - Halaman all

26 Apr 2025 : 13.05 Views 9

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Nasional

Penyebab Tembok Kolam Penampung Air di Ponpes Gontor Magelang Ambruk, 4 Santri Tewas - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Terungkap penyebab terjadinya insiden tembok kolam penampung air di lingkungan Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Sawangan, Kabupaten Magelang, roboh dan memakan korban.

Diketahui, kejadian ini terjadi Jumat (25/4/2025) tepatnya ketika para santri sedang mengantre mandi menjelang pelaksanaan Salat Jumat.

Diduga, pondasi kolam penampung air tersebut ambruk hingga menyebabkan material beton jatuh.

Bangunan talud yang berada di sisi belakang kamar mandi asrama ini lantas tiba-tiba roboh.

Nahas, material tersebut menimpa para santri yang sedang mengantre di bawahnya.

"Karena momen itu adalah jam padat, banyak santri mengantre mandi."

"Tiba-tiba tandon air yang berada di belakang kamar mandi roboh dan menimpa para santri," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono, dalam laporannya, Jumat dilansir dari Tribun Jogja.

Akibat insiden ini, total ada 29 santri yang menjadi korban.

Sebanyak 25 di antaranya mengalami luka-luka.

Mereka sempat terjebak di antara dinding kamar mandi yang ikut runtuh.

Sementara empat bocah lainnya dikabarkan meninggal dunia.

"Empat santri meninggal dunia dalam insiden ini," ujar Edi.

Jasad keempat santri tersebut kini sudah berhasil dievakuasi.

Proses evakuasi memakan waktu cukup lama hingga sekitar 12 jam, yakni dari pukul 11.00 hingga sekitar pukul 23.30 WIB.

Pasalnya, struktur bangunan terbuat dari beton sehingga harus dilakukan pengeboran terlebih dahulu.

Hingga malam hari, proses pembersihan reruntuhan dan pendataan masih terus dilakukan oleh petugas bersama pihak pondok.

Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki, menjelaskan proses evakuasi santri yang tertimpa runtuhan struktur beton berbentuk talud, berlangsung dramatis.

Tim SAR gabungan menghadapi banyak kendala di lapangan, mulai dari medan yang sempit hingga posisi korban yang terjepit di antara struktur bangunan kamar mandi.

Proses evakuasi berlangsung lama dan juga tidak menggunakan alat berat.

Hal ini dilakukan karena kondisi bangunan yang labil dan adanya korban yang masih dalam kondisi hidup saat ditemukan.

Sehingga, proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati.

“Kita pakai sistem manual, karena kalau pakai alat berat justru bisa membahayakan korban maupun tim penyelamat, area sangat sempit, kita dihadapkan dengan selasar kamar mandi yang hanya sekitar satu meter dan sudah ambrol."

"Kami harus evakuasi di dalam kamar mandi karena tidak ada akses lain untuk menjangkau korban,” kata Basuki, Sabtu (26/4/2025).

Diketahui, ketebalan talud yang menimpa korban diperkirakan mencapai 50 sentimeter, dengan tinggi sekitar 3 meter dan panjang lebih dari 10 meter.

Evakuasi berlangsung hingga malam hari, dan kondisi gelap menjadi tantangan tersendiri.

Dari 29 korban, Basarnas mencatat ada sembilan korban yang tertimpa talud.

Lima orang selamat meski mengalami luka cukup berat, dan empat orang dinyatakan meninggal dunia.

Sementara, sebanyak 20 santri telah lebih dulu dievakuasi pihak pondok dan dilarikan ke RSUD Merah Putih Magelang untuk mendapat perawatan.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul KABAR DUKA: 4 Santri Pondok Gontor Kampus 5 Magelang Meninggal Dunia Tertimpa Tembok dan Evakuasi Santri Tertimpa Talud di Gontor 5 Magelang Butuh Waktu 12 Jam, Basarnas Ungkap Kendalanya

(Tribunnews.com/Galuh widya Wardani)(TribunJogja.com/Yuwantoro Winduajie)

Sentimen: negatif (100%)