Sentimen
Negatif (100%)
24 Apr 2025 : 22.58
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kashmir

Kasus: teror, Teroris

Prabowo Kutuk Serangan Teroris Tewaskan 26 Orang di India: Kekejaman Ini Tak Bisa Dibenarkan - Halaman all

24 Apr 2025 : 22.58 Views 15

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Prabowo Kutuk Serangan Teroris Tewaskan 26 Orang di India: Kekejaman Ini Tak Bisa Dibenarkan - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengutuk keras aksi terorisme brutal yang menargetkan rombongan turis di Pahalgam, Kashmir, India, pada Selasa (22/4/2025). Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 26 orang, termasuk dua warga negara asing dan dua warga lokal, serta melukai lebih dari 20 orang lainnya.

Dalam pernyataan resminya melalui akun media sosial X @prabowo, Kamis (24/4/2025), Presiden Prabowo menyampaikan keprihatinan mendalam dan solidaritas penuh terhadap pemerintah serta rakyat India.

"Saya sangat prihatin dengan serangan teroris yang kejam yang menargetkan warga sipil di Pahalgam, India. Indonesia mengutuk keras tindakan keji ini dan mendukung rakyat dan Pemerintah India dalam menolak segala bentuk terorisme," tulis Prabowo.
 
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia berdiri bersama India dalam menolak segala bentuk kekerasan dan terorisme.

Ditegaskannya, serangan terhadap warga sipil tak bisa dibenarkan dalam bentuk apa pun.

"Kekejaman seperti ini tidak dapat dibenarkan, apa pun motifnya, waktunya, tempatnya, atau pelakunya," lanjutnya.

Presiden Prabowo juga menyampaikan belasungkawa dan doa bagi korban luka-luka, serta harapan agar para penyintas segera pulih dari tragedi tersebut.

Serangan Brutal di Kashmir Tewaskan 26 Orang

Serangan berdarah ini terjadi di distrik Anantnag, wilayah Kashmir, saat para turis sedang menikmati panorama padang rumput di Baisaran, sekitar 5 km dari kota Pahalgam. Aksi teror terjadi sekitar pukul 14.30 waktu setempat, saat suasana wisata tengah ramai.

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 26 orang, termasuk dua warga negara asing dan dua warga lokal, serta melukai lebih dari 20 orang lainnya.

Dalam daftar korban, terdapat wanita dan orang tua yang sedang menikmati liburan. Insiden ini menjadi serangan teror paling mematikan di wilayah Kashmir sejak tragedi Pulwama pada 2019, yang kala itu juga mengguncang dunia.

Kelompok militan The Resistance Front (TRF)—yang diketahui merupakan afiliasi dari organisasi teror Lashkar-e-Taiba—mengklaim bertanggung jawab atas insiden ini.

Menanggapi serangan ini, pemerintah India menetapkan status siaga tinggi di ibu kota Delhi, terutama di titik-titik wisata dan fasilitas publik. Penjagaan keamanan diperketat dan patroli intensif dilakukan oleh kepolisian setempat.

Perdana Menteri Narendra Modi turut mengutuk keras insiden ini.

Ia bahkan mempersingkat waktu kunjungan luar negerinya di Arab Saudi demi memantau langsung situasi dalam negeri.

Sentimen: negatif (100%)