Sentimen
Negatif (100%)
24 Apr 2025 : 20.19
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Partai Terkait

Blokir Terus Bantuan di Tengah Kiamat Sistemik di Gaza

24 Apr 2025 : 20.19 Views 10

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

Blokir Terus Bantuan di Tengah Kiamat Sistemik di Gaza

PIKIRAN RAKYAT – ​​Israel telah mempertahankan blokade selama delapan minggu, halang-halangi akses makanan, obat-obatan, dan bantuan yang memasuki Gaza, sambil terus menjatuhkan bom terhadap rumah-rumah dan tenda-tenda perlindungan penduduk.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menandainya sebagai 'krisis kemanusiaan terburuk'. Kini kalimat itupun sudah terlalu landai untuk digunakan.

Sepanjang malam dan Kamis dini hari, 24 April 2025, sedikitnya 13 orang tewas dalam serangan Israel, demikian menurut koresponden Al Jazeera.

Di antara yang tewas adalah tiga anak di sebuah tenda dekat Nuseirat di Gaza tengah, dan seorang Wanita, dan empat anak di sebuah rumah di Kota Gaza.

Wartawan lokal Saeed Abu Hassanein juga dilaporkan tewas dalam serangan baru-baru ini, yang kematiannya menambah jumlah wartawan tewas di Gaza selama genosida, menjadi sedikitnya 232 orang.

“Jalur Gaza menyaksikan eskalasi militer yang jelas dan krisis kemanusiaan yang meningkat,” lapor Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera dari Deir el-Balah di Gaza tengah.

Ia mencatat bahwa tim penyelamat semakin kesulitan untuk menjangkau korban yang terjebak di bawah reruntuhan. Terutama karena sebagian besar peralatan mereka rusak atau hancur.

"Tidak ada jeda, tidak ada belas kasihan, tidak ada kemanusiaan," kata Pusat komunikasi Otoritas Palestina yang mengatur Tepi Barat, tentang serangan Israel.

Pernyataan tersebut disertai rekaman video yang menunjukkan tank Israel bergerak melalui sisa-sisa kamp pengungsi Shaboura di Gaza selatan.

"Di kamp pengungsi Shaboura, sebagaimana tiap sudut lain di Gaza, kehancuran tidak pernah berakhir," kata pusat tersebut.

Membongkar kehidupan Palestina

Krisis kemanusiaan di Gaza diperparah oleh blokade bantuan Israel yang terus berlanjut.

“Jalur Gaza kini kemungkinan menghadapi krisis kemanusiaan terburuk dalam 18 bulan sejak meningkatnya permusuhan pada Oktober 2023,” kata Pejabat kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), dalanm keterangan 23 April 2025.

Kementerian Kesehatan Gaza menyoroti dampak “berbahaya dan dahsyat” pada perempuan dan anak-anak yang menghadapi kekurangan gizi, dengan banyak yang kekurangan makanan, air minum, dan susu formula bayi yang memadai.

Penolakan Israel yang terus berlanjut bertentangan dengan perintah Pengadilan Dunia yang dikeluarkan sejak Mei 2024, untuk segera memfasilitasi bantuan ke daerah kantong itu guna mencegah kelaparan dan kelangkaan. ****

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: negatif (100%)